Share

Bab 19

Tapi bohong!

Aku malah berdiri di depan kamar. Menyaksikan dua insan itu tengah saling menatap satu sama lain.

"Kenapa, Mas?"

"Nggak papa, istirahat lah. Aku mau keluar dulu."

Aku langsung berbalik saat Mas Haris hendak keluar, lalu menyandarkan diri pada dinding kamar ini.

"Aku pamit pulang dulu. Aku bisa saja, langsung pulang. Tapi, aku masih menghormatimu sebagai suamiku."

"Maaf, Rum," ucap Mas Haris sambil memegang tanganku.

"Tak apa, selesaikan urusanmu di sini," ucapku sambil menatap ponsel. Sedari tadi Bunda menelepon. Mungkin karena kami tak ada di rumah.

"Jangan pergi."

"Bunda sudah nelepon."

"Tapi kamu istriku, Rum."

Aku hanya tersenyum, kemudian membenarkan letak tas dan keluar sambil memesan ojek online. Mas Haris membuntutiku sampai ke luar, hingga tiba-tiba...

"Aaaaaa!"

Aku dan Mas Haris segera masuk. Di sana sudah ada Reni dan Maria. Pelan, tangan Arumi membuka selimut yang satu lagi. Ia bertambah histeris karena melihat sebelah kakinya tak ada. Aku memejamk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
bertahanlah arumi, kamu dibutuhkan sebagai istri serep. arumi kekasihnya yg dicintainya dan arumi istrinya utk memenuhi nafsu biologisnya.
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
si AP egois jg ya... klw dia beriman & percaya takdir, dia hrsnya melepas tunangannya agar mendpt pasangan yg sempurna.
goodnovel comment avatar
Nunyelis
sekaya apa haris sampe bisa membiayai dan merawat arumi.....perhatian haris amat besar....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status