Share

Bab 51

Aku terengah-engah. Seperti habis berjalan di padang pasir yang luas. Ingatan apa itu? Aku benar-benar lupa akan kejadian tiga tahun lalu. Yang kuingat hanyalah aku izin untuk tidur setelah capek membantu kakaknya Kinos.

"Jadi, ingatan apa itu?" Tiba-tiba saja, sebuah kejadian melintas di otakku, bersamaan dengan rasa nyeri.

Tanpa sadar, aku berteriak, hingga membuat Ibu dan Mas Haris terbangun. Rasa sakit ini, terus terasa menghimpit hingga aku kesusahan bernapas. Allahu Rabbi ... Kenapa ini? Lalu setelahnya, gelap!

--

Aku terbangun saat sudah berada di atas ranjang, sebelah Mas Haris. Lelaki itu menatapku cemas. Juga sudah ada Bunda dan Ayah yang menampilkan wajah serupa dengan Mas Haris.

"Kenapa?" tanyaku pada Mas Haris.

"Kamu sudah sadar? Alhamdulillah," ucap Mas Haris.

Bunda mendekat, lalu menangis tersedu. Allah, kenapa Bunda berlebihan seperti ini?

"Bun, Arum nggak kenapa-napa. Nggak usah berlebihan seperti ini."

"Bunda takut, Nak."

"Nggak papa, Bun."

Kini, aku ingat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status