Share

Bab 50

Sampai di kamar, ternyata sudah ada Arum. Wanita itu, sejak aku masuk ke rumah sakit, tak pernah absen mendatangi kamarku. Meski sudah kularang untuk datang.

"Sini, Rum. Kita makan bareng."

"Nggak usah sok baik," ujarku sambil melengos, lalu memutar roda ke dekat ranjang, dan berusahan keras untuk pindah karena ranjang tinggi, sehingga menyusahknku untuk naik.

"Siapa yang sok baik, sih? Aku cuma mau nemenin kamu makan siang. Tadi suster sudah datang bawakan makan siangmu. Aku juga sudah beli di bawah. Ayo, makan bareng," ucapnya.

"Rum, ini aku Rumi, loh."

"Loh, yang bilang kamu Rumono itu siapa? Sudah, ayo makan."

Aku menerima sendok pemberiannya, sambil terus menatapinya. Ia tulus, atau ada niatan yang terselubung?

"Enak juga makanan di kantin."

"Rum," ucapku setelah menelan nasi.

"Hem?"

"Kamu, kenapa baik sama aku?" tanyaku.

"Maksudnya?"

"Aku ini sudah jahat sama kamu, loh. Kenapa kamu baik? Apa kamu punya niat terselubung sama aku?" tanyaku yang membuat Arum mendelik.

"Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Anna Viona
berarti Kinos GK bener dong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status