Share

17. Sulthan Jatuh Cinta

Saat Agnes masuk, terlihat Sulthan sedang melamun dan tersenyum kembali, wajahnya yang tampan kini semakin kelihatan bercahaya karena ada senyuman yang mengukir bibirnya.

“Ah, Bos Sulthan pantas saja banyak orang yang menyukaimu, ternyata kamu memang tampan, menggoda imanku!” ucap Agnes melihat wajah tampan Sulthan.

Seketika wajah suaminya Agnes dengan marah pun terlintas begitu saja, membuyarkan pikiran Agnes mengkhayal wajah bosnya itu.

“Astagfirullah, Mas!”

“Padahal cuma bilang tampan, eh wajah Mas Iqbal marah!”

“Iya Mas Iqbal kamu yang paling tampan, karena aku memilihmu sebagai suamiku, puas Mas!” gerutunya dalam hati.

“Selamat pagi, Pak!”

“Pak Sulthan ... selamat Pagi ...!”

“Duh Sulthan ini dipanggil nggak nyahut-nyahut!” gerutunya lagi.

Agnes lalu mendekati Sulthan, lalu membisikkan sesuatu di telinga Sulthan.

“Maaf ya Bos, lagi jatuh cinta ya!” tanya Agnes.

“Sepertinya iya, bagaimana ya jadi malu sendiri!”

“Sama siapa Bos, boleh tahu nggak!”

“Siapa lagi kalau sama yang di rum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status