Share

Chapter 28

  Sudah dua bulan  Anna berada dirumah sakit dalam keadaan koma. Hari ini adalah hari dimana Anna berulang tahun, namun Anna masih dalam keadaan tak sadar. 

Rio, dia sudah mempersiapkan ulang tahun Anna. Dia membelikan kado dan kue, dia berharap Anna bangun dan meniup lilin yang ada pada kue itu. Aku terkagum dengan Rio, dia berbeda sekali dengan Ihsan. 

Siang ini aku akan dan David akan berkunjung ke rumah sakit, aku ingin memastikan keadaan Anna. Sesampainya dirumah sakit aku melihat Rio sedang berbicara sendirian, dia sangat berharap Anna mendengar segala pembicaraannya. 

"Happy birthday Na. Oh iya, hari ini kamu ulang tahun loh. Liat aku bawain kamu kado sama kue, aku harap kamu bisa bangun dan meniup lilin ini. Aku janji kalo kamu bangun aku akan berusaha sebisa aku untuk bahagiaain kamu, aku harap kamu bisa mendengar perkataanku." Isak tangis Rio 

Aku sangat terharu melihat Rio, aku berharap banyak pada tuhan atas kesembuhan Anna. Aku tak tega melihat Rio sedih berlarut-larut seperti ini. 

Tak lama setelah itu, aku menyapa Rio. Dia sempat terkaget dan ada rasa sedikit malu karena telah menyatakan perasaannya pada Anna. 

"Hi Rio, lo lagi ngapain? Oh iya ini gue dan David bawain lo makanan." Kata Anna 

"Bentar ini lo ngapain bawa kue sama kado, emang Anna ulang tahun?" Tanya David 

"Hemm iya, gue sangat berharap dia bisa bangun" kata Rio 

Seketika suasana menjadi hening dan tak ada pembicaraan yang bisa kita bicarakan lagi. Aku bingung harus berbuat apa, aku hanya bisa berharap dan berdoa atas kesembuhan Anna. 

  Malampun tiba, saat aku dan David akan berpamitan untuk pulang. Tak lama setelah itu Anna menggerakan jari tangannya. Atas kuasa tuhan, sungguh tak terduga akhirnya Anna sadar dari koma. 

Rio pun segera memanggil dokter untuk mengecek keadaan Anna. Akhirnya Anna kembali pulih, hanya saja dia harus banyak istirahat untuk masa penyembuhan ini.

Jujur aku sangat senang, aku senang bisa melihat Anna bangun dari tidurnya yang lama. Aku senang bisa melihat Anna tersenyum lagi dan memanggil namaku. 

"Mah, Pah, Ara kalian dimana?" Kata Anna 

"Anna akhirnya lo sadar juga, lo jangan banyak bicara dulu ya karena masih dalam pemulihan. Mama dan papa lo ada di rumah, disini hanya ada gue, David dan juga Rio." Kata Ara 

"Ihsan?" Tanya Anna 

Seketika suasana menjadi hening saat Anna menanyakan keadaan Ihsan. Rio tersentak kecewa dengan perkataan yang keluar dari mulut Anna. Dia berharap banyak atas kesembuhan Anna, tapi Anna masih saja mengharapkan Ihsan. 

"Na please lupain dia, selama lo koma dua bulan dirumah sakit yang jagain lo itu Rio. Tiap hari dan gak pernah pulang, bahkan dia sampai rela tidak makan karena untuk nemenin lo disini." Tegas Ara 

"Sayang udah, sabar Anna masih belum bisa menerima keadaan." Kata David 

Saat itu juga Rio meninggalkan rumah sakit, entah kemana ia pergi saat itu. Dia mematikan ponselnya sehingga  tidak dapat dihubungi sama sekali. 

  1 minggu pun berlalu, akhirnya Anna bisa pulang ke rumah. Saat itu Rio masih tidak bisa dihubungi, aku dan David sama sekali tidak tahu keberadaan dia sekarang. 

Aku dan David mengantar Anna pulang kerumah orang tua nya, mama dan papa nya Anna sangat senang bisa melihat Anna pulang dengan wajah ceria.

Kami pun berbincang-bincang sambil menikmati makan siang, tak lama setelah itu Anna bertanya akan keberadaan Rio. Mengapa Rio tidak ada disaat dua akan keluar dari rumah sakit. Entah apa yang harus aku jawab atas pertanyaan-pertanyaan Anna, aku bingung. 

"Ra, Rio ko gak ada kemana dia?" Tanya Anna 

"Gue gatau Na, semenjak lo sadar dan lo nyebut nama Ihsan tiba-tiba dia keluar dan sampai sekarang keberadaannya gak tau dia ada di mana." Jawab Ara 

"Oh iya Na, waktu itu Rio ngasih ini ke lo" kata David 

"Ini apa?" Tanya Anna 

"Gatau nanti aja di bukanya" kata David 

  Sepulang dari rumah Anna aku mendapat pesan dari Alice, dia mengabarkan kondiri Rio yang saat ini sedang kritis karena kecelakaan. Aku sangat terkejut dan tak menduga semua ini, saat itu juga aku langsung mengabarkan David dan Anna.

Malam itu kami mengunjungi rumah sakit dimana Rio dirawat, aku tak sangka pantas saja dia menutup ponselnya. Anna menangis tersedu-sedu melihat keadaan Rio yang sekarang. 

Kenapa musibah ini terjadi begitu cepat pada Rio, aku tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini. Tak lama saat itu Alice mengajak Anna berbicara empat mata.

"Na gue mau ngomong" kata Alice 

"Lo mau ngomong apa?" Tanya Anna 

"Lo sadar gak sih, dihati lo ada sedikit aja rasa buat Rio? Oh iya apa lo udah baca surat yang ada didalam kado itu?" Kata Alice 

"Gue belum sama sekali membuka kado itu, emang ada apa?" Tanya Anna 

"Pulang dari sini lo baca aja sendiri, dan lo akan tahu alasan kenapa Rio sampe bisa seperti ini. Gue berharap lo gak akan pernah mengecewakan hati dia." Kata Alice 

Saat itu juga Anna langsung pulang dan membuka kado lalu membaca surat yang ada di dalam kado tersebut dan langsung membacanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status