Share

Bab 17 - Bu Irma Baik

"Masa sih, Bu? Padahal dia itu nggak pernah nyapa kami, loh! Menyapa pun kalau disapa duluan aja baru dia nyahut!" terang Irwan.

"Mas Irwan sering tegur sapa sama Mbak itu?"

"Bukan saya, Bu. Tapi Rani. Kan rumahnya tepat di sebelah rumah kami."

"Yank, ada apa?" Irwan menyentuh lengan Rani sebab dari tadi dia hanya terdiam.

"Nggak, Mas! Aku hanya kepikiran ucapan Ibu tadi!" lirihnya.

"Sudahlah! Nggak usah dipikirin. Itu 'kan hanya perasaan beliau aja! Memang apa sih, yang membuat orang tertarik sama Mas? Nggak ada kelebihannya Mas ini. Kalau yang mau julid mah, banyak!" candanya.

"Mas, setelah dipikirkan sepertinya ada benarnya juga ucapan Ibu tadi! Dasar kamunya aja yang memang nggak peka!" batinnya.

"Ya sudah, kalau begitu saya permisi dulu!" ucap si Ibu.

"Saya juga, Mas Irwan, Mbak Rani," pamit Pak RT.

"Iya," sahut mereka bersamaan.

Selepas kedua orang tadi pergi. Irwan memegang tangan Rani, ingin mengajaknya duduk di dalam. Namun, Irwan terkejut saat Rani menjauhkan tangann
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status