Share

Bab 22 - Keraguan Irwan

"Mas, aku mau kasih ini dulu ketetangga sebelah rumah kita, ya? Bu Wati!

"Iya!" Irwan segera berganti pakaian. Sementara Rani kembali keluar menuju rumah Bu Wati.

Tok... Tokk... Tokk

"Assalamu'alaikum, Bu Wati!"

Kreet...

Terlihat pintu yang hampir lapuk itu mulai terbuka. "Wa'alaikumussalam. Eh, Mbak Rani! Ada apa, Mbak?" balasnya ramah.

"Ini, Bu, ada sedikit makanan untuk Ibu!" Rani menyerahkan kantung plastik berisi makanan yang sengaja ia pesan ketika mereka singgah di warung makan tadi. Sebenarnya itu bukan warung makan sih, lebih tepatnya seperti cafe yang memang menyediakan berbagai menu moderen dan tradisional.

"Saya harap Bu Wati suka!" tambahnya.

Bu Wati menerima kantung plastik itu dengan wajah sumringah. "Alhamdulillah, terimakasih banyak, Mbak Rani! Pasti rasanya sangat enak, dilihat saja makanan ini terlihat mahal. Anak-anak pasti suka."

Rani tersenyum senang. Perasaannya seperti berbunga-bunga ketika bisa berbagi dengan orang-orang di sekitarnya yang kurang mampu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status