Share

Bab 64 - Konversasi Dua Hati

Zulfa Zahra El-Faza

Rasanya tak terdefinisikan, saat Gus Fatih mengatakan jika ia merindukanku dan bayi yang tumbuh dalam kandunganku. Air mataku turun semakin deras setelahnya. Hatiku terasa kebas.

Ia kemudian bangkit dari posisi berlututnya yang ada di depanku dan membawaku dalam pelukannya. Aku sudah tidak menolak dan membiarkan tangisku pecah sepecah-pecahnya di dada Gus Fatih.

Sungguh, aku sangat merindukannya. Hangat peluknya, bau tubuhnya, dan segala sesuatu yang ada pada Gus Fatih, aku benar-benar merindukan suamiku ini.

Bersama isak tangis yang keluar dari mulut dan cairan larikma yang tidak bisa berhenti luruh dari mata, hatiku yang kebas menemukan kembali perasaannya, perasaan sesak yang tak terkira namun kali ini bercampur perasaan lega karena Gus Fatih ternyata tidak melupakanku juga anak kami. Ia masih peduli terhadap kami.

Mungkin, aku akan baik-baik saja jika Gus Fatih akhirnya melupakanku karena sejak awal ia tidak benar-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status