Share

Never Been Loved
Never Been Loved
Penulis: Hana Nury

Aku jatuh cinta

 Nanda Pratami, perempuan penyuka drama Korea. Siang hari bekerja mencari rezeki  kemudian marathon satu judul drama saat malam hari.

 Ada satu hal yang membuatnya terus bertahan dengan hobi itu. Semua drama yang dia tonton sampai habis, berakhir dengan happy ending. Jadi, kalau ada satu judul baru kemudian ada spoiler bakalan sad ending, jangan harap Nanda mau membuang waktu buat nonton.

 Kenapa harus happy ending?.Karena itu menjadi penyemangat dirinya. Tentang kisah perempuan itu bersama seseorang  bernama Rafa Yudistira, kakak kelas Nanda saat SMA. Lelaki yang sekarang tinggal tepat di sebelah rumah keluarga Nanda.

  Mungkin ini salah satu kebaikan Tuhan, dengan cara mendekatkan dirinya dengan seseorang yang selalu dia sebut dalam doa doa.

 Seperti hari ini, Nanda hendak berangkat ke tempat kerja. Karena dia bangun agak kesiangan, ayah dan ibu berangkat duluan ke kantor masing masing.

 Nanda menunggu Rafa di depan pagar rumah pria tersebut. Motor hitam milik Rafa masih terparkir. Dia yakin yang punya motor masih bersiap di dalam rumah.

 Rafa keluar dari pintu samping, memakai jaket dan membawa tas ransel seperti biasa.

"Kak, aku nebeng ya sampai kantor?" teriak Nanda dari balik pagar.

"Hah, apa? nebeng?" Rafa memastikan.

Nanda mengangguk.

"Ngga bisa, naik Ojol sana!" tolak Rafa.

"Kenapa ngga bisa? Kan satu arah?"

"Hari ini gue ada job, daerah Tangerang, Lo mau ikut sampai sana?" Rafa memberi alasan masuk akal.

Nanda memegang ujung jaket Rafa yang akan berlalu dengan motornya.

"Anter sampai halte kalo gitu, aku takut kesiangan kalau harus jalan kaki."

"Ngga bisa, gue buru buru, salah sendiri ngga bisa bawa motor, makanya belajar, jangan nyusahin orang terus."

  Setelah mengatakan itu, Rafa menjalankan motornya.Meninggalkan Nanda yang kelabakan karena dia hanya memiliki waktu lima belas menit lagi untuk sampai ke kantor.

 Nanda sembarang mencegat motor tetangga yang lain untuk ikut nebeng sampai depan komplek perumahan dan berganti angkot sampai kantor.

**

"Makasih Bu RT, sudah antar saya sampai depan kantor lagi."ucap Nanda kepada sosok perempuan berseragam polwan yang mengantarnya.

"Sama sama, jangan panggil saya Bu RT kalau lagi di luar gini,ya !" 

"Oh iya lupa, Kak Widia, terima kasih"

"Kenapa ngga nyoba bawa mobil sih, Nan?" tanya Widia penasaran.

"Aku masih trauma, takut nabrak lagi" jujur Nanda.

"Ooh, gitu.Saya duluan ya"

***

 Kali ini Nanda beruntung, bukan hanya dia yang hampir telat masuk kantor. Dua makhluk beda jenis yang satu lift dengannya saat ini juga tampak cemas.

Desi dan Arfan. Dua sejoli yang sedang dimabuk asmara karena baru seminggu jadian.Tentunya tanpa sepengetahuan rekan lainnya kecuali Nanda, Mak comblang mereka.

" Abis ngapain Lo berdua, jam segini baru pada datang?" tanya Nanda curiga.

"Macet" jawab Arfan.

"Baru bangun gue." Jawab Desi.

Ketiganya saling menatap bergantian.

"Kirain." Ucap Nanda tersenyum mengejek.

"Otak Lo ya. Isinya drakor mulu." ledek Desi tak mau kalah.

"Kenapa emang?" tanya Arpan polos.

"Ngga jauh dari kissing,..." 

"Hussshh" Nanda mencegah Desi melanjutkan ocehan.masih pagi. di depan cowok pula.Desi kebangetan.

"Ooh." Arpan sudah faham.

***

 Sebuah motor Yamaha hitam berhenti tepat di depan Nanda.Saat ini dia sedang menunggu bus untuk pulang ke rumah.

"Nih, pake !" pengendara motor menyodorkan helm warna hitam .

Nanda langsung berdiri kemudian memakai helm tersebut.Dia tersenyum, terharu.Selalu seperti ini, kalau pagi tidak berangkat bareng, pasti sorenya jemput.Gimana gak bikin jatuh cinta.

"Cepetan naik!, gue kebelet."

"Pipis ? Ya udah WC umum ada tuh deket ATM" tunjuk Nanda ke sebrang jalan.

"Pulang aja, pegangan! gue mau ngebut."

Nanda mengalungkan lengannya hingga ke perut Rafa.

"Bukan meluk, pegangan doang "protes lelaki itu.

 Tangan Nanda beralih memegang pundak Rafa.Motor melesat, mencari celah , di antara mobil mobil yang ramai di jam pulang kerja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status