Share

Bab 027

Penulis: BOSSSESamaaaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-07 06:09:02

Si pria tua; Thorne, menunduk hormat, menunggu instruksi selanjutnya.

Vincent menatap layar laptopnya sekali lagi sebelum perlahan menutupnya. Ia berdiri, berjalan menuju jendela besar di sisi ruangan. Tirai terbuka memperlihatkan kota yang mulai tertidur, diselimuti lampu-lampu redup dan kabut tipis.

“Thorne,” ucapnya tanpa menoleh, suaranya tenang namun tajam. “Besok pagi, atur pertemuan dengan seluruh investor dan pihak-pihak kunci yang terlibat dalam proyek energi bersih di wilayah timur.”

Thorne mengangkat kepala sedikit. “Dengan hormat, Tuan… semua investor sekaligus? Termasuk keluarga Laurent?”

Vincent mengangguk pelan. “Ya. Gunakan kehancuran keluarga Armand sebagai alasan utama. Katakan bahwa kita perlu segera menyusun ulang struktur kepemilikan dan arah kepemimpinan proyek.”

Ia berhenti sejenak, sebelum menambahkan, “Pastikan Evelyne Laurent hadir. Dan undang Kael juga.”

Thorne menatap punggung Vincent dengan alis mengerut. “Atas kapasitas apa saya mengundang Kael, Tuan? Dia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 271

    LAURENT & CO - PUKUL 02:30 DINI HARI.Gedung perusahaan istrinya berdiri kokoh di distrik bisnis Kota Elmridge, gedung dua belas lantai yang tidak terlihat mencolok.Kael melayang di udara, lalu mendarat dengan lembut di atap puncak gedung.Tidak ada suara.Tidak ada yang menyadari kehadirannya.Ia berdiri di sana dengan tenang, menatap kota di bawahnya sejenak.Lalu, ia menutup matanya dan mulai meningkatkan inderanya.Auranya mengalir keluar dengan perlahan, menyebar seperti gelombang tak terlihat, menembus dinding beton dan kaca, merasuki setiap sudut gedung di bawahnya.Kael merasakan setiap hal yang ada di dalam gedung.Dulu, ia hanya bisa merasakan keberadaan mereka, seperti titik-titik cahaya samar di peta mental.Tapi sekarang—Kemampuan ini sudah sampai ke tingkat yang menakutkan.Ia tidak hanya mampu merasakan keberadaan mereka. Ia bahkan dapat melihat semua dengan jelas, seolah semuanya berada tepat di depan matanya.Seorang satpam di lobi lantai satu, sedang duduk dengan b

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 270

    BANDARA INTERNASIONAL SILVERTON - PUKUL 23:30 MALAM.Kael berdiri di terminal keberangkatan, dengan kemeja putih polos yang sama, celana panjang hitam, dan sepatu kulit hitam.Di sampingnya, Richard dan Daniel berdiri dengan sikap hormat. Mata mereka sesekali melirik ke arah Kael, menunggu jika ada yang perlu dibantu.Suara pengumuman bandara bergema di seluruh terminal. Orang-orang berlalu-lalang dengan koper dan tas punggung. Layar digital menunjukkan jadwal penerbangan.Kael menatap jendela besar yang menghadap ke landasan pacu, menatap pesawat-pesawat yang sedang parkir, lampu-lampu yang berkedip di kegelapan malam."Sejujurnya... aku ingin pergi ke Kota Elmridge dengan cara terbang. Aku akan sampai lebih cepat. Mungkin dalam lima belas sampai dua puluh menit."Namun ia menghembuskan napas perlahan."Tapi ada terlalu banyak satelit di angkasa. Mereka akan menangkap gerakanku ketika aku melintasi laut. Dengan teknologi canggih yang ada sekarang... bukan tidak mungkin untuk menangka

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 269

    Lima belas menit kemudian."Baik, saya mengerti, Tuan."Richard mengangguk dengan tegas, wajahnya menunjukkan keseriusan penuh.Namun di dalam benaknya, ia tidak bisa menahan pikiran yang terus berputar."Tugas itu... sangat mudah. Terlalu mudah, bahkan."Richard menatap Kael dengan tatapan yang penuh dengan keraguan, keraguan yang tidak ia tunjukkan di wajahnya."Apakah sungguh itu sudah cukup untuk menangkap pelakunya? Seorang pembunuh berantai yang sudah membunuh lebih dari seratus orang... bisa tertangkap hanya dengan cara sesederhana itu?"Ia ingin bertanya lebih jauh—ingin memastikan bahwa rencana ini benar-benar akan berhasil, ingin tahu detail lebih lanjut, ingin tahu apakah ada yang perlu ia persiapkan.Namun ia memutuskan untuk tidak mengatakannya."Aku hanya akan percaya padanya. Jika dia bilang dia bisa menyelesaikan ini... maka dia pasti bisa."Richard menghembuskan napas perlahan, lalu tersenyum tipis—senyum yang penuh dengan kepercayaan.Mereka duduk dalam keheningan ya

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 268

    Kael membuka folder itu dengan perlahan—halaman demi halaman penuh dengan foto-foto yang mengerikan.Foto-foto korban dengan tubuh yang hancur. Dada yang terbuka lebar, dan jantung yang hilang.Kael menatap foto-foto itu dengan tatapan yang tenang—tidak ada ekspresi jijik, tidak ada ekspresi takut. Hanya... fokus.Richard menatap Kael dengan serius, lalu mulai menjelaskan dengan nada yang profesional—nada seorang polisi berpengalaman yang sudah terbiasa dengan kasus-kasus brutal."Kasus ini dimulai satu tahun lalu, ketika kami menemukan korban pertama di gang sempit dekat Distrik Industri. Seorang buruh pabrik berusia 42 tahun. Tubuhnya hancur, tulang rusuk patah, dan jantungnya hilang—diambil dengan cara yang sangat brutal."Richard berhenti sejenak, lalu melanjutkan dengan nada yang lebih serius."Sejak saat itu, korban terus berjatuhan. Hingga saat ini, sudah lebih dari seratus orang tewas di Kota Silverton saja. Semuanya mati dengan kondisi yang sama—tubuh hancur, jantung hilang.

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 267

    PUKUL 12:30 SIANG - KANTOR POLISI KOTA SILVERTON.Kael berjalan memasuki gedung Kantor Polisi Kota Silverton dengan langkah yang tenang, mengenakan kemeja putih polos yang bersih, celana panjang hitam, dan sepatu kulit hitam. Masih pakaian yang sama seperti kemarin.Begitu ia melangkah masuk melewati pintu kaca otomatis—Sesuatu yang aneh terjadi.Para anggota kepolisian yang sedang bekerja di meja mereka, para detektif yang sedang mengetik laporan, para petugas patroli yang sedang mengisi formulir—semua langsung menghentikan pekerjaan mereka.Mereka berdiri, lalu membungkuk hormat."Selamat datang, Tuan.""Silakan masuk, Tuan.""Kami menghormati kedatangan Anda."Kael berhenti sejenak, alisnya terangkat sedikit."Apa... ini?"Ia tidak terbiasa dengan sambutan seperti ini. Terlalu formal. Terlalu... berlebihan.Tapi ia tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya mengangguk pendek, lalu melanjutkan langkahnya dengan tenang.Di sudut ruangan, seorang detektif muda dengan rambut cokelat pendek me

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 266

    PUKUL 11:00 PAGI - SILVERTON ACADEMY.Kael dan Lily berdiri di depan gerbang besi megah yang menghubungkan dunia luar dengan dunia baru Lily—Silverton Academy, sekolah berasrama terbaik di kota ini.Gedung utamanya berdiri kokoh dengan arsitektur klasik yang elegan—bata merah tua yang dipadukan dengan jendela-jendela besar berbingkai putih, halaman hijau yang luas dengan pepohonan rindang, dan jalanan batu yang rapi menuju pintu masuk utama.Lily menatap sekolah itu dengan mata yang berbinar—campuran antara takjub, gugup, dan kebahagiaan."Ini... ini akan jadi sekolahku?"Kael tersenyum melihat ekspresi Lily, lalu mengulurkan tangannya."Ayo. Kita masuk."Lily mengangguk dengan cepat, lalu meraih tangan Kael dengan erat, seolah takut kehilangan pegangan satu-satunya yang ia miliki.---Di ruang kepala sekolah.Ruangan itu luas dan hangat. Dinding kayu cokelat tua, rak buku yang penuh dengan ensiklopedia dan novel klasik, meja kerja besar yang rapi, dan aroma kopi yang menenangkan.Di

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status