Share

Bab 169

Penulis: BOSSSESamaaaaa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-30 12:18:44

Kael berjalan menyusuri jalan-jalan ramai yang dipenuhi pedagang dan kultivator dari berbagai penjuru. Matanya menyapu sekeliling dengan tenang, mencari papan penunjuk atau bangunan yang terlihat seperti penginapan.

Suara teriakan pedagang bercampur dengan obrolan keras para kultivator. Ada yang memamerkan senjata, ada yang menawarkan pil peningkat kekuatan, bahkan ada yang menjual peta rahasia berisi lokasi harta karun—semua terdengar seperti kebohongan yang dikemas rapi.

Kael tidak tertarik.

Ia terus berjalan, melewati kerumunan tanpa menoleh ke kiri atau kanan, sampai—

DRAP! DRAP! DRAP!

Suara derap kaki kuda spiritual yang berlari cepat tiba-tiba menggema dari belakang. Orang-orang di sekitar langsung menyingkir ke pinggir jalan, memberi jalan bagi rombongan yang datang dengan cepat.

Kael berhenti melangkah.

Bukan karena takut, tetapi karena kuda-kuda itu berhenti tepat di depannya—menutup jalan sepenuhnya.

Enam ekor kuda spiritual dengan bulu putih bersih yang indah namun gagah be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 280

    Keheningan menyelimuti kamar, hanya suara napas halus bayi mereka yang tertidur lelap yang terdengar.Kael dan Evelyne duduk di tepi tempat tidur. Saling berhadapan, tangan saling menggenggam.Evelyne menatap Kael dengan tatapan yang penuh dengan keingintahuan, lalu ia bertanya dengan suara lembut."Sekarang, ceritakan padaku apa yang terjadi padamu selama satu tahun terakhir, Sayang."Kael tersenyum hangat."Baiklah."Ia mengambil napas dalam, lalu mulai menceritakan semuanya.---Ketika liontin naga hancur, Kael tidak mati. Ia berpindah ke dunia lain.Sebuah dunia kultivasi, di mana kultivasi adalah segalanya! Di mana kekuatan menentukan segalanya!Di sana, kematian adalah hal yang wajar. Beruntung, ia diselamatkan oleh Tetua Shen, Mei Lin, dan Li Wei—tiga orang baik yang menerimanya dan mengobatinya tanpa pamrih.Kael mengakui dengan tulus, ia sudah menganggap mereka keluarga.Mendengar itu, Evelyne terkejut."Dunia kultivasi?! Jadi... ada dunia lain selain Bumi? Itu... sangat meng

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 279

    Kota Villemere - Kediaman Keluarga Marchand.Sebuah rumah mewah bergaya Eropa klasik berdiri megah di tengah taman yang luas, dengan pagar besi hitam yang elegan, jalan setapak dari batu bata merah, dan pohon-pohon oak besar yang memberikan keteduhan.Di depan gerbang, Kael dan Evelyne berdiri dengan tenang.Kael menggendong bayinya di tangan kanan, sementara tangan kirinya memegang tangan Evelyne dengan lembut.Evelyne terlihat sedikit gugup. Ia menatap gerbang dengan tatapan yang cemas."Apakah Clara akan menerima kami?""Apakah keluarganya akan setuju?"Namun sebelum ia bisa berpikir lebih jauh—Gerbang terbuka. Dan dari dalam rumah, empat orang melangkah keluar dengan cepat.Henri Marchand, pria paruh baya dengan rambut cokelat yang mulai memutih, mengenakan kemeja putih rapi dan celana kain hitam. Senyum hangat terpasang di wajahnya.Elise Marchand, wanita cantik berusia empat puluhan dengan rambut pirang panjang yang diikat rapi, mengenakan gaun biru muda yang elegan, dengan waj

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 278

    Sementara itu, jauh dari hiruk-pikuk Kota Elmridge, melewati hutan lebat, melewati lembah yang dalam, melewati sungai yang deras, berdiri sebuah pegunungan yang menjulang tinggi.Pegunungan Blackridge.Pegunungan yang terkenal dengan kabut tebalnya yang tidak pernah hilang, dengan jalur pendakian yang berbahaya, dengan cuaca yang tidak bisa diprediksi.Tempat yang hampir tidak pernah dikunjungi oleh manusia biasa.Di puncak pegunungan itu, di antara kabut tebal yang menutupi segala sesuatu, tersembunyi sebuah paviliun kecil.Paviliun itu sederhana namun elegan. Terbuat dari kayu jati tua yang sudah berusia ratusan tahun, dengan atap genteng hitam yang tertutup lumut tipis, dikelilingi oleh bebatuan besar yang ditumbuhi tanaman merambat.Di samping paviliun, air terjun kecil mengalir dengan tenang. Airnya jernih dan dingin, jatuh ke kolam kecil yang dikelilingi oleh bunga teratai putih. Suara air mengalir adalah satu-satunya suara yang terdengar di tempat ini.Tenang. Damai. Sempurna u

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 277

    Setelah beberapa detik—Kael akhirnya mendengar tangisan bayinya."UWAAAAHHH!!!"Ia melepaskan pelukan Evelyne dengan perlahan, lalu berbalik menuju box bayi di sudut ruangan.Dan saat ia melihat bayinya untuk pertama kalinya—Bayi laki-laki kecil dengan mata hitam yang indah, dengan wajah yang mungil dan merah karena menangis, dengan tangan kecil yang menggenggam selimut—Air mata Kael mengalir lagi.Jujur saja... dia belum pernah menangis sebanyak ini.Ia mengulurkan tangannya dengan sangat hati-hati, lalu menggendong bayinya dengan gerakan yang sangat perlahan, sangat lembut. Khawatir melukai.Khawatir terlalu kuat.Khawatir tidak bisa melindungi makhluk kecil yang begitu rapuh ini.Namun—Seketika bayinya berhenti menangis.Matanya yang tadinya terbuka lebar perlahan menutup, napasnya menjadi teratur. Lalu ia tidur kembali.Dengan tenang. Dengan nyaman.Evelyne tersenyum hangat, menatap Kael dan bayinya dengan tatapan yang penuh dengan cinta."Sepertinya dia mengenalimu sebagai a

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 276

    Kael berdiri tepat di depan pintu besi—menatap jaring-jaring spiritual yang menghalangi, menatap celah kecil di pintu yang hanya cukup untuk melihat sedikit ke dalam.Ia mengambil napas dalam, mencoba menenangkan jantungnya yang berdebar dengan sangat kencang."Evelyne... dia ada di sana. Dia ada di balik pintu ini."Namun sebelum ia bisa mengatakan apa pun—Sebuah suara terdengar dari dalam. Suara yang lembut namun tegas. Suara yang sangat familiar. Suara yang sudah ia rindukan selama lebih dari satu tahun."Pergilah, Damian. Putraku masih tidur. Suaramu akan membangunkannya."Hening.Kael membeku.Tubuhnya tidak bergerak, namun di dalam hatinya, badai emosi sedang berkecamuk."Itu... itu suaranya. Itu suara Evelyne. Suara istriku."Air mata mulai mengalir dari matanya—tanpa sadar, tanpa bisa ditahan.Mengalir pelan di pipi, membasahi wajah yang masih menyerupai wajah Damian.Namun ia tidak peduli.Ia hanya merasakan—Kebahagiaan yang luar biasa.Kerinduan yang meledak.Setelah beber

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 275

    MANSION KELUARGA LAURENT - PUKUL 08:00 PAGI.Sebuah mobil Mercedes-Benz S-Class hitam mengkilap melaju dengan tenang memasuki gerbang besar mansion Keluarga Laurent. Mobil itu kemudian berhenti tepat di depan pintu masuk utama.Pintu mobil terbuka.Kael melangkah keluar dengan tenang, mengenakan jas hitam formal yang rapi, kemeja putih, dan dasi hitam.Mobil dan setelan jas ini Kael dapatkan di Laurentt & Co.Wajahnya, tentu bukan lagi wajah Kael Kallius yang asli, tapi wajah Damian.Identik. Sempurna. Seperti kembarannya.Ia melangkah masuk ke dalam mansion dengan senyum hangat di wajahnya, senyum yang ramah, yang penuh dengan ketenangan.Mansion Keluarga Laurent sangat megah—dengan dinding putih bersih, lantai marmer yang mengkilap, dan lukisan-lukisan mahal terpajang di dinding.Kael berjalan melewati ruang tamu besar, melewati tangga lebar yang mengarah ke lantai dua, lalu menuju ke bagian belakang mansion.Dan di sana, di taman dalam yang indah dengan bunga-bunga yang bermekaran,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status