Share

Kebaikan yang Bersyarat

"Benarkah?"

Mlathi langsung mendongak dengan wajah berseri, ia sangat senang ketika keinginannya langsung di iyakan oleh Eric. Bahkan ia tidak lagi memikirkan urat malu yang beberapa saat menganggu dirinya. Saat ini, uang itu lebih penting dari apapun.

Eric berbalik menghadap Mlathi sepenuhnya dengan alis satu terangkat. Ia begitu kagum dengan keterbukaan Mlathi, bahkan wanita itu sama sekali tidak ada rasa malu sedikit pun. Mengingat hari di mana ia mengatakan bahwa tidak semua bisa ditukarkan dengan uang, membuat Eric begitu mual. Nyatanya hari ini, ia bahkan bertingkah sebaliknya.

"Tentu saja, lima puluh juta adalah jumlah yang dikit untukku."

"Terima kasih, kau baik sekali," girang Mlathi tanpa bisa menyembunyikan wajah senangnya.

"Kau salah," sela Eric cepat membuat Mlathi mengerutkan dahi.

"Maksudmu?"

Eric kambali berbalik menghadap cermin besar di hadapannya sembari merapikan ikatan dasinya. Ia menyeringai, ada ide mena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status