Share

Terusir

Saat tengah mengangkat telpon, aku begitu kaget melihat mobil Aini terparkir di depan gedung kantor. kupikir saat ini ia pasti tengah menuju ruanganku. Panik bercampur cemas seketika memenuhi kepala, bagaimana tidak sementara di dalam sana ada Anita.

Aku pun buru-buru menyudahi sambungan telpon dan segera kembali ke ruangan. Tiba disana aku tidak mendapati Aini berada di sana, syukurlah. Tapi, kenapa Anita menangis?

Anita bahkan terlihat seperti orang yang sedang ketakutan. Begitu melihatku datang ia langsung menghambur ke dalam pelukan, dan menceritakan hal yang baru saja terjadi.

"Apa kamu mengenalinya?" tanyaku saat Anita mulai tenang, ia hanya menggeleng. Karena Anita bilang orang tersebut menggunakan masker dan menutupi kepalanya dengan topi baju. Aku sangat yakin kalau itu adalah Aini. 'Gawat' batinku.

Ternyata benar setelah pulang dari kantor sikap Aini begitu dingin ia tidak menyambut kepulanganku seperti biasanya.

Bahkan saat tengah makan malam pun ia masih tetap memilih di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
klo emang mau d maaf Ainia yg kmu hianatin kmu tinggalin itu Anita dn kmu ceraikan d dpn Ainia kmu bertobat g akan ngulangin lagi ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status