Share

Cara Laila Melindungi Diri

"Darah?!" Mata Rani melebar. Memeriksa apa yang Ardian temukan dan ikut memastikan apakah benar itu darah?

Aji pun sama. Ia segera berjongkok. Lalu melihatnya dengan menempelkan ujung jari ke titik-titik merah di lantai parkir. Kemudian mendekatkan ke indra penciumnya.

'Amis,' batin Aji. Itu memang darah. Ia menatap pada Ardian dan Rani secara bergantian.

"Ini benar darah." Pria itu mengatakan dengan keyakinannya.

"Tapi benar kan ini tadi tempat Mas Heru memarkirkan mobil?" Rani tak habis pikir. Karena darah itu pikirannya jadi berkelana ke mana-mana.

"Apa yang sebenarnya dibawa dalam koper itu?" tanyanya lagi.

"Dia bawa koper, Ran?" tanya Aji kemudian.

"Benar. Sebuah koper yang sangat besar." Rani menjawab.

"Hem. Aku jadi curiga." Ardian pun sama memiliki pemikiran mengerikan tentang Heru. Langkahnya bergerak maju, mendekat ke titik darah yang masih tampak segar di lantai. Ikut berjongkok di samping Aji.

"Benar. Di sini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status