Share

Oh Ternyata Laila ….

"Mas, aku harus mengambil pakaianku dulu." Rani mengucap pelan.

"Hem ya. Aku mengerti." Aji mengangguk. Sejak awal memang rumah Heru lah yang ditujunya sekarang. Rani memang harus keluar dari rumah berbahaya itu. Tak ada yang menjamin Heru tak akan melakukan perzinahan lagi, tak ada yang menjamin juga jika dia bukan orang berbahaya, setelah mereka menemukan darah di parkiran hotel tadi.

"Kamu sebaiknya ikut aku, Ran. Aku punya kenalan wanita yang tinggal di kostan. Katanya kostannya ada yang kosong, tadi aku sudah menghubunginya. Maaf kalau aku lancang, tapi aku tak bisa menutup mata melihat kesulitan bundanya Laila." Aji beralasan. Ia tak mau dianggap mencari kesempatan untuk merebut hati Rani lagi.

Pria itu sudah cukup sadar diri, siapa dirinya. Pria miskin yang tak punya harta untuk membahagiakan Rani.

Rani menoleh. Menatap pada Aji dengan mata yang basah.

"Maaf, ya. Mas," ucapnya serak.

"Loh, kok malah minta maaf?" Aji mengerutkan kening

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status