Noda di Seragam Putriku

Noda di Seragam Putriku

last updateLast Updated : 2021-11-16
By:  Wafa FarhaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
14 ratings. 14 reviews
126Chapters
7.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pelangi di Mata Laila — Wafa Farha 2 "Ada noda di seragam puteriku." Suara Rani tercekat. Mengingat kondisi Laila tampak lemah, membuatnya curiga anaknya itu telah mendapat pelecehan. Bagi Laila, ini bukan masalah harga diri atau kehormatan yang banyak diagungkan manusia. Melainkan rasa sakit ... juga malu, setiap kali orang yang dicintai memandangnya dengan jijik. Padahal, bukan keinginannya, mahkota kehormatan Laila hilang, lantaran seorang pria memaksanya malam itu. Namun, Laila bisa apa? Semua di luar maunya. Cara terbaik kala menghadapi musibah, adalah bersahabat dengan takdir. Mengupayakan kebaikan semampu diri. Lantaran tak semua hal di dunia ini, berjalan sesuai kemauan kita. Namun, percayalah, bahwa selalu ada harapan di depan sana. Ini adalah kisah memilukan seorang Ibu yang mendapati puteri kesayangannya telah dinodai seseorang. Bagaimana dia akan menjalani hidup ke depan, jika orang jahat tersebut adalah orang terdekatnya? Bagaimana pula gadis jelita bernama Laila menghadapi masa depannya? Setelah tenggelam dalam kubang air mata.

View More

Chapter 1

Laila Pulang dalam Kondisi Lemas

Ada Noda di Seragam Puteriku

"Kenapa harus pakai seragam, La?" tanyaku heran. Ini kan bukan kegiatan sekolah, tapi Laila memakai seragamnya.

"Em. Itu ...." Dua alisnya yang rapi terangkat. "Kayaknya supaya ada kesan acara pelajar deh, Bun. Entahlah. Laila juga nggak tau." Gadis itu tersenyum meringis. Itu pun sudah bagus karena akhir-akhir ini Laila jarang tersenyum. Belum lama. Tapi itu cukup mengganggu. 

"Laila berangkat dulu, Bund. Assalamualaikum."

Puteriku berpamitan. Tak biasanya dia bela-belain keluar malam begini. Katanya karena tak enak sama temen sebangkunya yang ulang tahun.

"Hem. Ya. Waalaikumsalam. Pulang jangan malam-malam, ya."

Gadis itu mengangguk. Laila anak yang baik. Penurut dan tak neko-neko. Termasuk dalam bergaul. Selama SMP dihabiskan waktunya di pesantren, karena aku menikah kembali setelah bertahun-tahun menjanda, dan tak mau membawanya tinggal dengan ayah tirinya. 

Namun, karena dia bilang tak betah dan ingin melanjutkan ke sekolah negeri, kami pun memutuskan mengeluarkannya dari pondok.

Entahlah, belakangan dia terlihat kurang ceria seperti saat beberapa kali pulang dari pondok dulu. Padahal seharusnya, setelah keinginannya berhenti mondok dituruti, dia senang, bukan? Pikirku dia masih perlu penyesuaian.

Langkah Laila berhenti, kala sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Aku yang akan menutup pintu mengikuti gadis itu. Namun, ada sesuatu yang membuatku mengerutkan kening.

Mas Heru? Benarkah dia menghubungi Laila? Apa ada sesuatu yang tertinggal?

"Ayah itu, La?" tanyaku dengan tenang. Mungkin tadi dia menghubungi, dan aku tak kunjung mengangkatnya, itu kenapa Mas Heru kini menghubungi Laila.

"Ah? Bukan, Bund." Laila tampak ragu. Ekspresinya membuat mata ini memicing curiga. Apa Ayah yang dimaksud adalah nama kontak untuk pacarnya? Ah, tidak. Kalau iya Mas Heru, kenapa dia harus menyembunyikannya?

Duh, kenapa aku jadi bertanya-tanya gak jelas gini. Aku terlalu curigaan gara-gara sikap Laila yang agak pendiam.

"Udah, Bund." Laila hilang di balik pintu yang ditutupnya.

"Ya." Aku mengangguk. Pasrah melepas gadisku itu pergi.

_______

Hari sudah malam. Tak biasanya Laila belum pulang jam segini. Apa motornya macet di jalan?

"Bund. Sedang apa?" tanya suamiku yang keluar dari kamar. Dia baru saja pulang dan berganti pakaian. "Makanan sudah ada?"

"Ya, Yah. Sudah aku siapin. Ini loh, Laila kok belum pulang, ya?" jawabku sembari berjalan ke arah dapur. Berniat menyiapkan makan dan menemani Mas Heru.

Kasihan, dia baru pulang kerja. Pasti lelah dan lapar. Aku tak boleh egois hanya memikirkan puteriku sendiri.

"Ehm, paling juga main sama temennya, Bund. Biasalah." Mas Harus yang mengekorku menyahut.

"Iya, tapi kenapa harus matiin ponsel?" gerutuku kemudian. "Bikin orang tua khawatir saja."

"Ya, yah. Sabar. Bentar lagi juga pulang. Dia lho udah gede, gak fair rasanya kalo Bunda over protektif gitu." Priaku itu memang paling bisa membuatku tenang.

Yah, lebih tepatnya memaksaku untuk tenang. 

Kalau dipikir, selama ini sifat Mas Heru kelewat baik pada Laila. Bahkan lebih bijak dibanding aku yang ibu kandungnya.

Di tengah aktifitas Mas Heru makan, tiba-tiba saja terdengar deru mobil. Tak lama suara itu berhenti persis di depan rumah kami. Tanpa pikir panjang, aku pun bangkit untuk melihatnya. 

"Sebentar, Mas." Aku bangkit dari duduk.

"Hem. Ya." Mas Heru tetap makan, menatap sebentar saat istrinya ini bergegas pergi meninggalkannya.

Sampai di depan, kubuka pintu. Melihat ke arah mobil berwarna merah. Siapa yang bertamu malam-malam begini? 

Aku pun menajamkan mata. Dan alangkah terkejutnya aku melihat Laila yang tampak lemas dibopong teman perempuannya, Lintang. Aku tahu karena beberapa kali gadis itu main ke rumah. 

Tak lama keluar seorang teman laki-lakinya, seketika pikiranku tak karuan. Berpikir dia adalah pacar anakku. Jujur saja. Aku sangat takut dengan pergaulan anak jaman sekarang, itu sebabnya tak rela Laila pacaran dan jadi korban laki-laki.

"Kamu siapa?" tanyaku, dengan nada sedikit ketus.

"Em, saya Aris, Bu. Teman Laila. Kakaknya Lintang." 

"Oh." Dari sini aku pun mulai merasa tenang. Berarti dia ke sini karena Lintang, bukan karena pacaran dengan Laila. Lagian puteriku itu tak mungkin pacaran. Lihat saja, Aris bahkan tak berani menyentuh Laila hingga Lintang kesulitan sendiri menolong Laila.

"Bu, maaf, ini Laila!" Lintang tampak kesusahan karena membopong sendiri.

"Oh ya." Aku sampai lupa tadi khawatir melihat keadaan Laila. "Dia kenapa?" Nada suaraku kembali khawatir. Semoga Laila hanya kelelahan dan jatuh sakit di rumah temannya. Dia memang memiliki typus. 

Dan kalau sudah kambuh seperti tak sadarkan diri karena saking sakitnya, katanya.

"Eum, saya kurang tahu, Bu." Lintang menyahut. Dia menyerahkan separuh tubuh Laila hingga kini aku dan dia berada di dua sisi gadisku.

"Ya Allah Laila, kamu buat Bunda khawatir saja."

Tapi tubuhnya tidak panas seperti biasa. Apa iya typus? Atau baru gejala?

Kami pun segera membawa Laila ke kamarnya. Lalu merebahkan di ranjang. Saat akan menutupkan selimut ke tubuh anakku, tak sengaja mataku menangkap sesuatu yang mencurigakan di rok berwarna abu-abu yang dikenakan. Sebuah noda mirip seperti darah yang belum lama mengering.

Apa itu darah haid? Tak mungkin Laila baru seminggu lalu bersih dari haidnya. Pikiran ini jadi tak karuan karena melihat noda itu. Apa itu darah perawan karena anakku diperkosa? Ya Tuhan. 

Tapi siapa pelakunya? 

Tak terima aku pun segera ke luar kamar dan membiarkan Laila beristirahat, kemudian menginterogasi kakak beradik itu sebelum pergi.

"Tunggu!" hardikku pada dua bersaudara yang akan pergi itu. Enak saja, apa mereka mau kabur?

Dua remaja itu, berhenti. Aku tersengal karena emosi bisa jadi mereka menipuku. Demi melindungi diri sendiri. Harusnya aku tak percaya, mana mungkin Aris kakaknya Lintang sedang mereka terlihat sebaya.

Pasti dua teman itu yang telah mengerjai puteri kesayanganku, Laila.

Next?

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Yenika Koesrini
keren banget
2022-06-25 14:49:21
0
user avatar
Wafa F
tks Kakak2 yg mau mampir...
2021-12-05 05:56:30
0
user avatar
AuthorR
best deh pokoknya.
2021-11-29 23:17:17
0
user avatar
AuthorR
besth deh pokoknya
2021-11-29 23:16:58
0
user avatar
Evhae Naffae
Keren kak.........
2021-11-20 18:16:51
0
user avatar
JheNhy
Ceritanya sukses bikin nangis, membayangkan jika berada di posisi Laila maupun Rani.
2021-10-23 23:06:21
0
user avatar
Nayla Ahmad
peluk jauh untuk Laila...
2021-10-23 21:11:58
0
user avatar
siti_maysaroh93
Sedih kalo baca ini krn punya anak perempuan jga, memposisikan diri sebagai seorang ibu yg harus nerima kenyataan bhwa anaknya sudah dinodai oleh org terdekatnya. Banyak hikmah & pelajaran yg bisa diambil dari cerita ini. Jaman skrg pnya anak perempuan atw laki2pun harus ekstra jaga bgt..
2021-10-18 20:44:00
1
user avatar
dewie khusnita
sedih banget memang kalau punya anak dan dia bisa jd korban pelecehan, jadi pr banget bafi orang tua gimna caranya menjaga anak dengan baik. cerita othor ini tuhbegitu menginspirasi
2021-10-18 19:44:26
1
user avatar
Leonicute
Novel kak Wafa Farha mah udah jaminan cerita2nya keren dan enak dibaca. Untuk cerita ini sesuatu yang lain dibahas. Kejadian ini bikin miris. Sang ibu tentu sedih dan shock menghadapi kejadian sang gadis jd bisa curiga sana sini. Ga sabar baca cerita selanjutnya.. Semangat tulis ceritanya kakak
2021-10-18 14:42:44
3
user avatar
Syifa Bardah Fuadah
rekomended banget nih ... kisah seorang ibu yg memperjuangkan keadilan anaknya... sekaligus kisah seorang anak kuat menjalani hidup demi kebahagiaan orang disekelilingnya ...
2021-10-18 13:44:19
0
user avatar
Novela Wanty
Cerita ini bikin kita sadar, bahwa diluar sana banyak kasus atau kejadian seperti ini dan parahnya korban gak berani jujur tentang apa menimpa mereka jadi pelaku bebas berkeliaran.
2021-10-17 08:55:29
0
user avatar
puji.rhy
wah ngikutin sampe sini kak hihihi, ceritanya bagus mah ini pelangi di mata laila good pkokna... lanjut kan ...
2021-10-17 08:06:29
0
user avatar
Hasnaalone
ceritanya bagus, terutama cerita "pelangi dimata Laila" sangat menginspirasi, sukses ya Thor
2021-10-16 20:42:34
0
126 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status