Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 184. Sayang Tetapi Menyakitkan

Share

Bab 184. Sayang Tetapi Menyakitkan

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-06-13 15:16:23

Udara dingin mulai merambah di kita Lasster pagi ini. Giselle yang baru saja bangun tidur, ia menyelimuti Elodie yang masih terlelap dalam tidurnya.

Giselle memberikan kecupan hangat di pipi Elodie sambil tersenyum menatap wajah cantik putrinya.

"Mama..." Elodie mengerang pelan dengan mata tertutup.

"Tidur lagi, Sayang. Ini masih pagi, Elodie sekolahnya sedang libur," bisik Giselle kembali mengecup pipi Elodie.

Anak itu mengangguk, Giselle meletakkan boneka beruang kecil di samping Elodie dan dipeluk erat boneka itu oleh Elodie.

Giselle menatap ke arah luar jendela kamarnya yang masih tertutup gorden. Wanita itu turun dari atas ranjang dan berjalan membuka gorden kamarnya.

Cahaya matahari bersinar lembut dan hangat masuk ke dalam kamarnya. Giselle menatap burung-burung berkicau di dahan pohon yang daunnya menguning di pekarangan rumahnya.

Wanita itu terdiam menatap langit Lasster yang biru dan cerah.

"Dua Minggu lagi ulang tahun Elodie," ucap Giselle menoleh pada si kecil. "Se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tien Yenni New Gaghiwu
dimna Gerald,,knpa dia TDK di up juga Thor,,
goodnovel comment avatar
nine_ft
gak sabar nunggu terkuaknya kejahatan mama dan papanya Gerald serta Laura
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 199. Mengabulkan Keinginan Elodie yang Luar Biasa

    Gerald tidak main-main dengan ucapannya, ia mengajak Giselle dan Elodie pulang ke rumah baru mereka. Sebuah rumah megah yang akan menjadi rumah milik mereka bertiga dan ditempati bersama. Elodie sangat heboh melihat rumah barunya. Anak perempuan manis itu baru saja turun dari dalam mobil, mendongak menatap rumah berlantai dua miliknya. "Wahh ... rumah Papa besar sekali, seperti yang dulu!" seru Elodie bertepuk tangan dan tersenyum lebar. "Iya, Sayang. Elodie suka?" Gerald mendekati anaknya. "Iya. Elodie suka sekali, Pa," jawab anak itu. Sedangkan Giselle, wanita itu menatap sekitar dan ia melihat tanaman bunga-bunga dan pohon bunga Magnolia yang berada di sekitar sana. Ada kolam ikan dan juga beberapa mainan yang diletakkan di taman untuk Elodie bermain. Gerald melirik Giselle yang diam menatap sekitar. Laki-laki itu mendekatinya perlahan dan mengecup pelipis Giselle dengan mesra. "Bagaimana dengan rumah baru kita, Sayang? Kau suka, hm?" Gerald mengusap pucuk kepala Giselle.

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 198. Rumah Untuk Wanitaku

    Setelah dua hari Gerald menetap di Lasster, laki-laki itu sibuk dengan pekerjaan dan juga proyeknya yang menguras banyak waktu dan pikirannya. Seperti saat ini, Gerald dan Sergio baru saja keluar di dalam ruang meeting di kantor Jorden Deniester. Mereka membahas beberapa hal mengenai proyeknya. "Sepertinya Tuan tidak bisa langsung pergi ke luar negeri," ujar Sergio menoleh pada Gerald."Heem. Proyek ini menyita banyak waktu," jawab Gerald sambil mengangguk. Mereka berjalan keluar dari dalam gedung perusahaan besar milik Jorden Deniester. Gerald masuk ke dalam mobil dan ia duduk di bangku belakang. Laki-laki itu merogoh saku tuxedo hitamnya dan ia mendapatkan pesan dari Giselle. Pesan yang membuat Gerald berdecak kesal. "Wanita ini, keras kepala sekali," gerutunya. "Kenapa, Tuan?" "Berapa kali aku sudah mengatakan padanya untuk tidak usah bekerja, tetap saja berangkat bekerja," jawab Gerald sambil memijit pangkal hidungnya. Mendengar hal itu, Sergio terkekeh. "Sepertinya, Nyony

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 197. Pelukan Terhangat yang Giselle Rasakan

    "Kau tidak apa-apa, Sayang, hm? Dia tidak melukaimu, kan?" Gerald meraih lengan Giselle dan mencari-cari apakah wanitanya terluka atau tidak. Gerald hanya menemukan memar memerah di pergelangan tangan Giselle. Wanita itu menggelengkan kepalanya sebelum Giselle merengkuh erat leher Gerald dan memeluknya dengan sangat erat. "Aku takut, Gerald ... dia datang dan tiba-tiba marah!" seru Giselle gemetar. Gerald mendekapnya erat, ia menyembunyikan wajah Giselle pada ceruk lehernya. "Tenanglah, dia sudah pergi. Tenanglah, Sayang," bisik Gerald mendekapnya erat. Pandangan Gerald teralihkan pada Elodie yang masih mengintip di balik pintu. Gerald melepaskan pelukannya pada Giselle dan menatap wanita itu dengan tatapan khawatir. Gerald merapikan rambut Giselle yang berantakan dan mengusap pipinya yang basah sebelum laki-laki itu menatap putrinya. "Sini, sayang," panggilnya pelan. Elodie langsung membuka pintu dan berlari berhambur pada Gerald bersama Mamanya. Anak itu ikut memeluk sang P

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 196. Gerald Menyelamatkan Giselle

    Udara dingin menyambut pagi hari di Lasster. Giselle yang baru saja bangun dari tidurnya, wanita itu bergegas membersihkan tubuhnya dan ia segera menyiapkan sarapan untuk Elodie. Saat berjalan ke dapur, Giselle membuka ponselnya dan melihat pesan dari Gerald. "Dia pasti sebentar lagi akan sampai," ucapnya sambil menatap jam di dinding. Giselle tersenyum dan ia menyandarkan punggungnya pada lemari es. "Lebih baik aku sekarang menyiapkan sarapan kesukaan Gerald dan Elodie," gumam Giselle. "Mereka berdua menyukai menu masakan yang sama." Giselle membuka lemari es dan wanita itu mengambil beberapa keperluan memasak. Cukup lama ia berkecimpung di sana, rumah masih sepi karena Elodie belum bangun. Hingga tak lama kemudian, Giselle mendengar bunyi bell pintu depan rumahnya yang berbunyi. Wanita itu berjalan ke depan dengan cepat. "Tunggu sebentar!" pekiknya dengan bibir sedikit tersenyum. Giselle tahu, siapa yang datang saat ini. "Baru saja aku membuka pesannya, dia sudah sam

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 195. Api Kemarahan yang Disengaja

    Laura panik bukan main atas ancaman yang Gerald tujukan padanya siang tadi. Wanita itu cemas dan ketakutan, bagaimana kalau Gerald benar-benar serius dengan ucapannya. Di tengah rasa panik dan peningnya, Laura tidak mendapatkan pembelaan apapun dari orang tua Gerald. Mereka berdua justru menyuruhnya pergi. Wanita cantik itu, mengemudikan mobilnya membelah jalanan malam. Laura mengumpat kesal, ia mengusap wajahnya kasar. "Sial! Apa yang harus aku lakukan sekarang?!" Laura menggebrak kemudi mobilnya. Ia mengusap wajahnya kasar. "Tidak mendapatkan Gerald, masih dipenjara juga! Aku tidak mau sesial itu!" pekik Laura geram. Wanita itu mendengus, ia membelokkan stir mobilnya dan masuk ke dalam kawasan sebuah cafe mewah yang berada di tengah kota Luinz. Laura turun dari dalam mobilnya, ia berniat untuk menenangkan pikirannya sendirian malam ini. Namun, saat Laura masuk ke dalam tempat itu, tanpa sengaja Laura melihat sosok laki-laki yang kini tengah berbincang dengan beberapa ora

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 194. Kemarahan Gerald Pecah

    Beberapa jam perjalan dari Lasster ke Luinz. Gerald kali ini pulang bersama dengan ajudan barunya—Harland. Sepanjang perjalanan, mereka berdua saling diam dan raut wajah Gerald terlihat kaku menahan amarah yang besar. Saat matahari sudah hampir menyentuh sore hari, barulah Gerald sampai Luinz. Ia memerintahkan pada Harland untuk ke kediaman orang tuanya saat itu juga. Mobil hitam Gerald berhenti di kediaman rumah berlantai dua yang megah dan luas. Gerald menatap rumah itu dengan tatapan marah yang besar. "Tuan, sepertinya Nona Laura ada di sini. Mobilnya ada di depan," ujar Harland menatap mobil merah di depan sana. Tanpa menjawab, Gerald langsung bergegas turun dari dalam mobilnya. Laki-laki itu melangkah cepat masuk ke dalam rumah orang tuanya. Di ruang keluarga, Gerald melihat Mamanya dan juga Laura di sana, di ruang sebelah ada Papanya yang kini menatap kedatangannya. "Gerald, kau sudah pulang?" tanya Charles menutup surat kabar yang ia baca. Sontak, Marisa dan Laura menole

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status