Beranda / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 88. Gerald Tidak Menginginkan Pernikahan Dengan Laura

Share

Bab 88. Gerald Tidak Menginginkan Pernikahan Dengan Laura

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-17 17:19:34

Malam ini Gerald mendatangi kediaman orang tuanya. Sang Mama menghubunginya untuk datang karena mereka ingin membahas hal yang penting.

Setelah Gerald sampai di kediaman orang tuanya, ternyata ada Laura di sana. Wanita cantik yang terlihat begitu antusias dengan kedatangan Gerald.

"Om, Tante, itu Gerald sudah datang," ujar Laura saat melihat calon suaminya masuk ke dalam rumah megah tersebut.

Melihat sang putra berjalan menuju ruang keluarga, Marisa tersenyum pada Gerald yang selalu memasang wajah datar seperti biasanya.

Gerald memilih duduk sendiri di sebelah Laura. Dengan wajah lelah dan bosan, Gerald menatap mereka semua.

"Ada apa kalian menghubungiku dan memintaku ke sini?" tanyanya.

Charles yang memperhatikan ekspresi Gerald terlihat tidak baik-baik saja, laki-laki tua itu berdehem pelan dan tersenyum tipis padanya.

"Tidak ada, Rald. Bukankah kau jarang sekali ke rumah Mama dan Papa?" Charles menjawab dengan tenang sambil menyeruput secangkir kopi miliknya.

Gerald
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 327. S2. Obat yang Sesungguhnya Elodie Butuhkan, Adalah Kai

    Elodie membuka kedua matanya perlahan, gadis itu tersentak saat menyadari ia tidak berada di kamar miliknya. Gadis cantik itu langsung bangun dan ia memegangi keningnya. Kepalanya terasa sangat pusing tiba-tiba. "Sudah bangun?" Suara bariton itu membuat Elodie menoleh. Tampak Kai baru saja masuk ke dalam kamarnya, laki-laki itu kini memakai kemeja berwarna biru langit dan celana bahan hitam. "Aku tidur berapa lama?" tanya Elodie lirih. "Sejak pukul delapan, sampai pukul satu," jawab Kai tersenyum. "Oh ... maaf," cicit Elodie sambil mengusap pipinya. "Tidak apa-apa. Kau pasti setiap malam susah tidur, kan?" Kai mendekatinya dan mengusap pucuk kepala Elodie. Gadis itu terdiam dengan kepala tertunduk. Elodie mencekal lengan Kai saat laki-laki itu hendak pergi. Kai menatapnya dengan hangat dan dalam. "Kakak mau ke rumah sakit?" tanyanya. "Heem. Hari ini aku shift siang sampai nanti jam delapan malam. Kenapa, hm?" Kai kini duduk di tepi ranjang di samping Elodie. Gadis itu mengg

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 326. S2. Gadisku Sayang, Gadisku yang Malang

    Kai mengajak Elodie pulang ke apartemennya. Sepanjang perjalanan, gadis itu diam dan menangis tidak merespon apapun yang Kai tanyakan padanya. Sesampainya di apartemen milik Kai, Elodie duduk di sofa dengan kepala tertunduk. Jemarinya tangannya meremas rok sekolahnya hingga kukunya tampak memutih. Kai menghela napas dan menekuk kedua lututnya di hadapan Elodie dan mengelus lembut pipi Elodie yang basah. "Sudah, jangan menangis," ucap Kai dengan sangat lembut. Elodie menahan untuk tidak menangis, namun tidak bisa. Gadis itu menatap Kai dengan penuh kelukaan sebelum Kai mendekat dan mendekap Elodie dengan erat. Rasa sedih dan pedih yang Elodie rasakan saat ini, seolah terserap oleh Kai. Bagaimana rasa takut dan cemas yang setiap hari menghantuinya kini seperti ikut dirasakan oleh Kai. "Kenapa kau tidak mengatakan hal ini pada Mama dan Papamu, hm?" Kai bertanya dengan sangat lembut, ia menarik Elodie dari pelukannya. Jemari tangannya mengusap pipi Elodie. "Hal seperti ini, jangan d

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 325. S2. Jangan Menyentuh Gadisku!

    Jam menunjukkan pukul delapan malam, Kai baru saja masuk ke dalam rumahnya. Malam ini, pemuda itu pulang ke rumah orang tuanya karena permintaan sang Mama. Kini, Kai baru saja selesai mandi dan bergabung dengan kedua orang tuanya di ruang makan."Katanya malam ini pulang pukul enam, kenapa jam delapan baru sampai di rumah, Kai?" tanya Amara menatap sang putra. "Aku dari rumah Om Gerald, Ma," jawabnya. "Aku bertemu dengan Elodie." "Hemmm ... apa kau masih ingin memperlakukan anak itu seperti dulu?" tanya Martin sambil terkekeh. "Dulu kau melarang Elodie pulang ke rumahnya, marah kalau Elodie diganggu. Kalau kau mau memperlakukannya seperti itu sekarang, setidaknya nikahi dulu dia." "Usiaku dan Elodie terpaut jauh, Pa. Aku ... takut dia tidak mau.""Terus kalau tidak mau? Apa kau tidak akan mencari pasangan?" Amara menyahuti. "Setidaknya kalau bukan Elodie, kau harus mencari pasanganmu sendiri Rald. Kalau Mama ... Mama sangat menyukai Elodie, dia cantik, baik, dan meskipun sekarang

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 324. Aku Datang Untuk Menjagamu

    Sepanjang hari Kai terus kepikiran tentang apa yang ia ketahui tentang hal yang disembunyikan oleh Elodie selama ini. Kai merasa terpukul hebat saat tahu gadis yang ia sayangi selama dua belas tahun itu menjadi korban pelecehan di sekolahnya. Pantaslah gadis itu berubah drastis. Dan sedihnya, Elodie tidak menceritakan masalahnya pada siapapun. Dia lebih memilih untuk memendamnya seorang diri. Setelah pulang kerja, Kai pun bergegas ke rumah Gerald malam ini tanpa pulang lebih dulu ke rumahnya.Pintu rumah Gerald tertutup rapat, seperti tidak ada orang di dalam. Namun, Kai menekan bell pintu berulang kali hingga gorden jendela terbuka dan tampak seorang gadis cantik mengintipnya. Kai tersenyum. "Buka pintunya, ini aku." Pintu itu pun terbuka, Kai menatap gadis cantik bertubuh kurus dengan balutan rok panjang berwarna putih dan sweater merah marun yang ia pakai. Rambut panjangnya tergerai indah. "Kak ... Papa sedang pergi mengantar Mama terapi," ujar Elodie tiba-tiba, ia masih memeg

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 323. S2. Kai Mengetahui Semuanya!

    Keesokan harinya, Elodie menjalani kegiatannya seperti biasa di sekolah. Gadis itu kini tengah berada di dalam sebuah perpustakaan sekolah dan tengah membaca sebuah buku di sana. Setelah menyelesaikan ujian akhir tahun, banyak sekali jam pelajaran kosong setiap hari dan Elodie memanfaatkanya untuk ke perpustakaan. Tempat itu sunyi dan aman. Saat ia duduk, tiba-tiba seseorang merangkulnya dari belakang hingga membuat Elodie tersentak kaget. "Aku cari-cari, ternyata kau di sini!" Suara itu tidak asing di telinga Elodie. "Diamlah, Raf. Jangan menggangguku lagi," ujar Elodie menyingkirkan tangan Rafael yang menyentuh lehernya. Rafael—putra Alissa dan Robin itu menyukai Elodie, dia bahkan kadang memalukan hal di luar nalar pada Elodie hingga membuat Elodie ketakutan padanya. "Elodie, aku dengar-dengar kemarin sore anak-anak membully-mu, hm?" tanya Rafael menatapnya dari samping. "Kenapa memangnya? Bukankah kau sama seperti mereka?" Elodie menundukkan kepalanya. "Kau juga selalu memb

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 322. S2. Berusahalah Mendekatinya

    "Sayang, Kakak Kai jauh-jauh pulang dari Krasterberg ke sini ingin bertemu dengan Elodie. Kenapa Elodie tadi main pergi begitu saja?" Giselle mengelus kepala Elodie dengan lembut. Putri cantiknya itu tengah berbaring di atas ranjang kamarnya. "Tidak apa-apa, Ma. Elodie malu, sekarang 'kan Elodie bukan anak kecil lagi," jawab gadis cantik itu tersentak tipis. Giselle menyadari perubahan Elodie sejak naik kelas sepuluh. Elodie semakin pendiam, tidak banyak bicara, dan mudah murung mengurung diri di dalam kamar. Memang, awal-awal tahun pertama kali Elodie masuk ke sekolah menengah atas, ia pernah mengalami perundungan yang sempat membuat Gerald murka, Elodie dipindahkan ke sekolah yang lebih baik, berharap di sana Elodie mendapatkan teman, tetapi justru semakin parah, akan tetapi hal itu tidak membuat Elodie berhenti untuk belajar. "Oh ya, Sayang, ini ada oleh-oleh dari Kakak Kai untuk Elodie," ujar Giselle menunjukkan sebuah paper bag di tangannya yang ia tunjukkan pada Elodie. "A

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status