Share

18 || Ingatan itu, aku menyesal mengingatnya

Laura menatap layar ponsel, menampilkan berbagai referensi kampus terbaik. Laura berniat melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi.

Setidaknya dengan melanjutkan pendidikan, Laura bisa melupakan sejenak masalah hidupnya. Belum lama menatap ponsel, Laura merasakan nyeri di kepalanya, hingga cairan kental berwarna merah menetes dari hidungnya membasahi layar ponsel dalam genggamannya.

Penyakit Laura kambuh, memang sudah saatnya ia mengikuti saran dokter, rutin minum obat yang sudah diresepkan. Tapi, Laura lebih memilih untuk menahan rasa sakitnya dibanding meminum obat tersebut. Mungkin, ia punya alasan tersendiri.

Dadanya sesak, dan Laura lebih memilih untuk menikmati rasa sakit itu. Malam sudah beranjak larut, rasa sesak di dada Laura sangat menyiksanya.

Laura tidak punya cara lain, ia berdiri dan mulai mengambil pil penghilang rasa sakit. Tapi pil tersebut, hanya membawa rasa kantuk. Mungkin, karena malam sudah larut, rasa kantuk jelas akan menyerang siapa saja.

Sejenak, L
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status