Share

* BAB LVIII Hatiku yang Sebenarnya *

Dan itu cukup membuat Paman Bowie terkesima dan mengerti kenapa Pria tampan di sampingnya selalu memperhatikan wanita sempurna di hadapannya ini.

''Akh, baik, Paman Bowie. Saya Erina Eshal Mislav, panggil Erina saja. Terima kasih banyak, sepertinya enak ini masakan semuanya,'' Erina menunduk hormat pada Paman itu dan tersenyum hangat.

''Baiklah, silakan dinikmati, ya! Permisi,'' Paman Bowie berlalu meninggalkan mereka berdua.

''Baik. Terima kasih, Paman Bowie!'' Ucap mereka berdua kompak.

Sepeninggal Paman Bowie, mereka berdua melanjutkan kegiatan mereka. Menikmati hidangan lezat dengan pemandangan menakjubkan di hadapan mereka.

Air laut yang berwarna biru aqua dan turquoise yang semakin menambah pesona cantik pemandangan ini.

Mereka berdua bercerita di bawah Payung besar yang menaungi mereka berdua dari panasnya terik matahari di siang hari.

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status