Share

BAB. 52

"Nur"

"Ya Kak"

"Boleh aku minta sesuatu?"

"Main bola?"

"Bukan Sayang, aku juga tahu kalau lapangannya lagi banjir. Dinding tanggulnya retak sedikit, jadi belum bisa main bola" Wahyu mencubit kedua bakpao coklat muda Nur dengan gemas.

"Sakit, Kakak" rengek Nur manja, sambil mengusap pipinya.

"Maaf ya, sini aku obati" Wahyu mendekatkan wajahnya. Hidung dan bibirnya menempel di pipi Nur, bergantian kanan dan kiri.

"Tidak sakit lagikan?"

"Heum" Nur mengangguk dengan rona merah menghiasi pipinya.

"Bakpao coklat toping selai strowberry" Wahyu mengusap lenbut pipi Nur dengan ujung jari telunjuknya.

"Kakak tadi mau minta apa?" Tanya Nur mengingatkan apa yang ingin dikatakan Wahyu tadi.

"Aku ingin memintamu berhenti bekerja, demi kebaikanmu, dan demi kebaikan anak kita. Mau ya Sayang?" Ujar Wahyu dengan nada memohon. Nur menatap mata Wahyu, perlahan kepalanya mengangguk. Wahyu menarik napas lega. Digenggamnya jemari Nur lalu dikecupnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status