Share

PART. 23

Beneran ini istrinya, Bang Wahyu?" Tanya Tata, masih tak percaya.

"Ya benarlah, kenapa? Apa perlu aku perlihatkan surat nikah kami. Nur kamu bawa surat nikah kita tidak? Perlihatkan sama dia, biar dia percaya!"

"Kakak, masa ke undangan bawa surat nikah sih." 

"Surat nikahnya di rumah, terserah kamu mau percaya atau tidak, tapi wanita cantik yang bersamaku ini, dia adalah istriku tercinta. Oke, Bu Tata, kami mau ke sana dulu." Wahyu menunjuk ke arah beberapa orang, yang berdiri tidak jauh di depannya. Digenggam jemari Nur dengan erat. Nur menganggukkan kepala, sebagai tanda pamit pada Tata. Tata mengikuti kemana Wahyu, dan Nur melangkah. 

"Nggak ada perempuan lain apa, Bang? Istri lo, segemuk gajah! Mana cocok sama lo, Bang Wahyu, lo cocoknya sama gue," gumam Tata sendirian dengan suara pelan.

"Nur, wajahmu jangan murung begitu dong, nanti orang mengira jatah bulanan yang aku beri kurang," bisik Wahyu.

"Kakak!" Nur mencubit pinggang Wahyu gemas.

"Sak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status