Beranda / Romansa / Nyomblangin Jodoh Sendiri / Bab 3 - Bertemu Sahabat Lama

Share

Bab 3 - Bertemu Sahabat Lama

Penulis: Mia Ananta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-12-03 10:49:33

Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 pagi. Reno pun sudah bangun dari tidur lelapnya. Dia kini keluar dari kamarnya, namun dia melihat apartemennya masih sepi dan sepertinya belum ada yang membersihkan ruangan apartemennya itu. Tentu saja Reno terlihat kesal lalu dia pun menuju kamar tamu untuk membangunkan Ellina. Karena dia yakin gadis itu pasti belum bangun.

Dok Dok Dok

"Ellin bangun kamu...!" Teriak Reno. Sambil menggedor-gedor pintu kamarnya dengan kesal.

Ellina pun akhirnya keluar dengan baju yang dia pakai kemarin. Karena memang dia tidak memiliki baju satu pun. Tidak ada satu pun bajunya yang tersisa akibat kopernya hilang di bandara.

"Ada apa sih? Ini kan masih pagi. Tapi sudah gedor pintu kayak penagih hutang saja." Tan merasa bersalah sedikit pun Ellina malah mengomel. Dan lebih parahnya dia menguap di depan Reno. Membuat pemuda itu geram dan menarik tangan Ellina untuk keluar dari kamarnya.

"Lo bilang ini masih pagi? Lihat jam berapa sekarang? Lo disini bua kerja bukan buat tidur kayaknya pemilik rumah!" Ketus Reno. Dan ucapan Reno pun menyadarkan Ellina karena saat tadi Reno membangunkannya tadi nyawa Ellina masih belum terkumpul jadi antara sadar dan tidak.

"Ma-maaf tuan. Aku lupa kalau aku sekarang tinggal di rumahmu. Soalnya kalau dirumah aku bangun tidur jam 10 pagi kalau tidak ada jadwal kuliah hehe. Oh iya Tuan aku tidak punya baju ganti, kalau boleh tolong belikan aku beberapa pakaian Tuan," Ucap Ellina tanpa  rasa malu sedikit pun.

"Astaga gadis ini benar-benar membuatku tidak waras. Bunda apa salah ku? kenapa aku bisa bertemu dengan gadis konyol dan menyebalkan seperti dia," ujar Reno sambil mengusap kasar wajahnya yang terlihat frustasi karena menghadapi gadis seperti Ellina.

"Please Tuan boleh ya? aku tidak punya baju ganti lagi soalnya, nanti kalau aku tidak pakai baju disini bahaya loh tuan," Ucap Ellina lagi kali ini dengan memohon dan sedikit memaksa dengan ucapan konyolnya.

Mana berani dia tidak memakai baju dihadapan seorang pria dia mengatakan itu hanya untuk menggertak Reno saja, agar mau membelikan baju untuknya.

Ellina Ellina memang si gadis konyol yang tidak tahu malu.

"Tuhan ampunilah dosaku jika aku mempunyai kesalahan. Kenapa kau harus menghukumku dengan kesialan seperti ini," Gerutu Reno. Lagi-lagi sambil mengusap kasar wajahnya.

"Banyak beramal pada yang membutuhkan pahalanya besar loh, Tuan. Nanti tuan bisa masuk surga," ucap Ellina lagi namun kali ini dengan wajah seriusnya sambil menatap wajah Reno.

"Baiklah-baiklah sekarang lo mandi lalu bersiap. Setelah itu gue anterin lo  beli baju," Ucap Reno. Dengan pasrah dari pada harus mendengar perkataan Ellina. Yang bisa membuatnya pusing kepala nantinya, lalu dia pun kini pergi ke kamarnya  untuk bersiap mengantar Ellina ke toko baju.

Beberapa menit kemudian. Ellina pun sudah selesai bersiap. Begitu pun dengan Reno yang kini sudah tampil gagah dan tampan. Lalu Reno pun menatap Ellina yang kini sedang bengong sambil menatap Reno membuat Reno risih karena terus ditatap oleh Ellina.

"Wah, kalau seperti ini dia memang sangat tampan," Ucap Ellina dalam batinnya, sambil terus menatap kearah Reno.

"Hey lo! Hey kenapa malah bengong hah?!" Ucap Reno sambil mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Ellina yang terlihat sedang melamun.

"Eh. I-iyaya Tuan, ada apa?" Sahut Ellina bertanya yang mulai tersadar dari lamunannya.

"Nanti setelah gue belikan baju. Lo buang baju lo itu, lihat bajunya udah  kotor," Ucap Reno.

"What! Tidak Tuan, ini baju kesayanganku. Aku akan mencuci dan menyimpannya Aku tidak akan pernah  membuangnya sampai kapan pun," Tolak Ellina. Kali ini tanpa rasa takut sedikit pun pada Reno.

"Astaga! Lo ini benar-benar membuatku gila nona Ellina. Ter-se-rah Lo! Terserah lo aja." Reno mulai memijat pelipisnya yang sudah benar-benar pusing karena selalu dibuat kesal oleh Ellina. Dan akhirnya Reno dan Ellina pun menuju kesebuah butik ternama di Jakarta.                                                                 

 *****

Setibanya disebuah butik Ellina langsung nyelonong masuk tanpa disuruh. Reno hanya bisa menggeleng kan kepala dan mengelus dada dengan kekacauan apa yang akan terjadi didalam butik nanti. Dia melangkah kan kakinya dan matanya terbelalak saat Ellina malah tengah asik memilih baju-baju yang bermerk. Tentu saja Reno tidak percaya karena gadis yg terlihat polos begitu lihai dalam memilih barang dan baju bermerk. Pasti lah dia pandai karena sebenarnya Ellina bukan anak dari kalangan biasa-biasa saja. Dia itu seorang putri dari pengusaha yang sukses di London dan ibunya pun seorang dokter Psikolog ternama di London. Lalu Ellina pergi ke Indonesia hanya untuk bertemu kerabatnya dan menikmati hadiah liburan dari orang tuanya, karena Ellina sudah lulus kuliah dan dia pun seorang spesialis dokter anak.

Jika kemalangan tidak menimpanya mungkin saat ini dia sedang duduk manis disebuah villa di Bali karena itu tujuan Ellina. Tapi sayang kesialan menimpanya. Dan akhirnya mempertemukannya dengan pria yang kini menjadi majikannya itu.

"Hey kemarilah. Apa ini cocok untukku?" Panggil Ellina bertanya pada pelayan butik itu sambil menempelkan dress bercorak bunga-bunga ditubuhnya.

"Cocok nyonya anda terlihat sangat cantik dan suami anda juga terlihat sangat tampan sekali nyonya," Ucap pelayan butik itu. Sementara Reno hanya duduk di sebuah sofa dan menatap malas pada Ellina. Yang masih memilih beberapa baju. Namun, tiba-tiba tanpa diduga dari dalam sebuah ruangan, keluar seorang gadis dan bersamaan dengan seorang pria baru keluar dari ruangan membuat mata Reno membulat seketika.

"Alya!" Reno kini berdiri mematung sambil menatap gadis yang bernama Alya itu.

"Ren, kamu disini?" Tanya Alya dengan senyuman manisnya. Sementara Reno hanya menatap lirih pada perempuan dihadapanya itu. Dan hatinya seakan hancur berkeping-keping setelah melihat Alya kini dengan pria lain.

"Dia siapa?" Tanya Randi yang kini merengkuh pinggang Alya.

"Oh dia Reno. Temanku, kapan kamu datang? Dan kamu kesini dengan siapa apa dengan Inna, Ren?" Tanya Alya. Kini Reno berusaha menahan emosinya hatinya mencelos melihat kemesraan Alya entah dengan siapa dia? Mungkin saja kekasihnya karena mereka terlihat begitu mesra.

"Hah. Tidak aku kesini bersama kekasihku," jawab Reno. Spontan Reno pun langsung mendekati ruang ganti.

"Sayang apa kau sudah selesai? Cepat lah keluar, aku ingin mengenalkan mu dengan seseorang," Lanjut Reno dari luar ruang ganti.

"Isshhh.... Siapa yang teriak-teriak sih? Terus ngapain manggil-manggil sayang segala," Umpat Ellina. Lalu dia pun keluar dengan memakai dress warna biru dongker polos selutut. Membuat aura kecantikannya semakin terpancar.

"Ada apa Tu-"

belum Ellina menyudahi ucapannya Reno langsung membekap mulut Ellina. Membuat Alya dan Randi juga beberapa pelayan bingung dengan kelakuan pemuda itu.

"Dengar! Hari ini lo harus nolong gue. Lo harus berpura-pura jadi kekasih gue. Kalau tidak gue akan membuat lo masuk penjara karena kebohongan yang lo lakukan saat di bandara. Gue akan bilang sama mereka kalau lo bukan istri gue. Setelah itu lo akan dipenjara," Ancam Reno dengan berbisik agar tidak terdengar oleh yang lainnya dan itu membuat Ellina ketakutan. Dia pun langsung mangangguk mengikuti keinginan Reno. Kini Reno pun melepaskan bekapannya pada Ellina. Dan mereka menghampiri Alya dan Randi.

"Kenapa Ren, dia kenapa?" Tanya Alya. Sambil menatap Ellina.

"Maaf dia sedang marajuk padaku jadi tadi sedikit berteriak. Dia kekasihku. Kami berkenalan di London dan dia kesini untuk bertemu dengan orang tuaku," Ucap Reno. Memulai kebohongannya membuat Ellina menatapnya tajam.

"Oh, hay Nona kenalkan namaku Alya. Temannya Reno," Ucap Alya sambil mengulurkan tangannya dengan senyuman manisnya.

"Aku Ellina. Panggil saja Ellin," sahut Ellina dengan menjabat tangan Alya dan membalas dengan senyuman yang tak kalah manisnya.

"Ok kapan-kapan kita makan malam bersama ya, mau kan?" Ajak Alya. Belum sempat menjawab ucapan Alya. Ellina sudah ditarik oleh Reno kearah kasir untuk membayar baju-baju yang Ellina pilih tadi.

"Aku pergi dulu Alya. Soalnya sedang buru-buru," Ucap Reno. Lalu menarik tangan Ellina keluar dari butik itu.

"Temanmu aneh sekali sayang," Ucap Randi yang melihat tingkah Reno yang membuatnya bingung.

"Sudah lupakan tentang Reno. Kita kan ada acara harus bertemu beberapa desainer lain. Nanti kita terlambat," sahut Alya. Lalu dia mengmbil tas diruangannya.

"Iiiihh.... Lepasin sakit tahu nggak! bisa gak sih nariknya pelan-pelan jangan kasar begini. Kau ini benar-benar ya. Selalu membuatku kesal dan terpojok," Protes Ellina. Sambil mengelus lengannya yang Reno tarik kasar tadi.

"Sudah jangan banyak bicara. Masuk ke mobil! Gue akan bawa lo pada seseorang yang akan ngajarin lo masak agar dapur gue gak berantakkan lagi," Ucap Reno. Yang kini sudah menuju ke pintu masuk mobil.

"Tapi kan ini baru jam 09.00. Masih pagi, Tuan. Tidakkah kau memberikan aku sarapan lebih dulu," Ucap Ellina dengan wajah memelas.

"Masuklah. Nanti lo akan mendapatkan makanan disana. Dasar gadis aneh. Cantik-cantik tapi aneh dan selalu membuat gue kesal," Ucap Reno sambil mulai melajukan mobilnya setelah Ellina duduk disampingnya.

"Aku memang cantik, Tuan. Ands baru sadar kalau aku cantik. Kau tahu saat aku masih kuliah dulu banyak yang tergila-gila padaku tapi tidak ada yang membuatku tertarik. Aku ingin mencari suami yang berasal dari Indonesia. Karena aku ingin menetap di Indonesia," Ucap Ellina sambil tersenyum.

"Bisa tidak kau diem saja! Tutup mulut lo. Lo tahu ocehan lo itu bikin gue gak bisa konsentrasi nyetir," Ucap Reno. Membuat Ellina seketika menghentikan ucapanya. Reno pun akhirnya kembali fokus menyetir mobilnya.

                                                              

*****

Kini mereka berdua pun sampai di rumah orang tua Reno. Dia pun memencet belnya beberapa kali sampai akhirnya Inna membuka pintunya. Dan saat membuka pintu dia sangat terkejut melihat seorang gadis yang sangat mirip sekali dengan ibunya.

"Kakak jadi ini yang bernama, Kak Alya?" Tanya Inna pasalnya Reno belum pernah membawa Alya kerumahnya. Hanya namanya saja yang keluarganya kenal sedang orangnya belum pernah dipertemukan karena Reno tidak berani mengajak Alya untuk bertemu kaluarganya karena gadis itu hanya menganggapnya sebagai teman.

"Kok mirip banget sama bunda sih, kak? Kayak Duplikat bunda aja," Sambung Inna. Membuat Ellina mengerenyitkan keningnya. Dia ingat nama Alya adalah pemilik butik tempat dia berbelanja baju tadi.

"Diem kau anak kecil! Dia bukan Alya namanya Ellina dia asistenku yang akan membersihkan apartemen dan memasak untukku," Ucap Reno dengan exsfresi datarnya.

"Hay kak Ellina. Maaf ya aku kira nama kakak, Kak Alya," Ucap Inna dengan senyuman manisnya.

"Iya gak apa-apa. Panggil aja Ellin," sahut Ellina sambil tersenyum pada Inna yang adalah adik Reno.

"Iya kak Ellin. Kak Reno sayang banget loh dia cuma dijadiin asisten. Terlalu cantik, pantasnya jadi kakak iparku saja," Goda Inna sambil terkekeh saat melihat ekspresi wajah kakaknya itu.

"Diam kau bocah! Bunda ada gak?" Tanya Reno. Yang sudah kesal dengan ocehan adiknya itu.

"Ada dia hari ini tidak kerumah sakit kok," Ucap Inna sambil tersenyum.

"Kebetulan kalau gitu. Ayo masuk, lo harus belajar memasak pada bunda. Agar dapur gue gsk berantakan dan makanan gue gak terbuang sia-sia. Inna tolong kau panggil bunda," Ucap Reno. Lalu masuk diikuti oleh Ellina.

Kini semua keluarga sudah berkumpul diruang keluarga. Mereka menatap Ellina lalu menatap Renata secara bergantian. Mereka tidak percaya ada yang sangat mirip dengan Renata. Bisa dibilang Ellina itu benar-benar seperti duplikat Renata. Dia seperti Renata saat masih remaja namun yang ini lebih modern dan pakaiannya lebih modis. Dewa yang memang belum pergi ke kantor hanya bisa melongo karena ada yang bisa menandingi kecantikan Renata istri tercantiknya

"Hey kalian kenapa segitunya ngelihatin dia? Nanti dia nangis loh dilihatin terus. Aku membawanya kesini agar Bunda mengajarkannya memasak. Bukan untuk menatapnya seperti itu. Kalian tahu dapurku berantakan karena dia untung saja tidak kebakaran. Jadi Bun tolong ajari dia memasak. Aku harus melihat kantor baruku, nanti kalau sudah selesai aku akan menjemputnya kesini," Ucap Reno. Pemuda itu  terkejut karena keluarganya masih menatap Ellina.

"Hey kalian! Aku bicara denger gak sih?! Apa yang aku bilang." Reno setengah berteriak dan akhirnya menyadarkan mereka semua dari lamunan mereka saat menatap Ellina.

"Iya Ren. Bunda pasti ngajarin dia masak kok sampai pintar. Tadi siapa nama kamu, Nak?" Tanya Renata. Sambil menatap lembut kearah Ellina.

"Ellina, Tante." Ellina menjawab sambil tersenyum.

"Uluh manis banget sih kamu, sayang" Ucap Alena

"Iya manis banget. Boleh gak kalau jadi calon menantu Aditama saja?" Tanya Ara.

“Nenek. Jangan mulai ya," Ucap Reno memprotes ucapan neneknya. Ara.

"Iya, Kakak juga setuju dengan apa yang nenek katakan. Habis dia imut dan gemesin banget sih," Sahut Alena dengan tersenyum manis pada Ellina.

"Kakak," Rajuk Reno. Pada sang kakak

"Sudahlah, Aku pergi dulu kalau tetap disini aku bisa gila. Tolong ajarkan dia memasak," Ucap Reno. Lalu dia pergi meninggalkan keluarganya.

Sementara keluarganya malah tertawa melihat Reno yang kesal karena ulah mereka. Bukan langsung mengajari Ellina memasak, mereka malah mengajaknya sarapan sambil mengobrol untuk mengorek informasi lebih dalam tentang jati diri Ellina yang sebenarnya. Setelah para pria pergi ke kantor dan setelah tahu lebih dalam tentang diri Ellina. Renata, Alena dan Aina pun mengajari Ellina memasak

Sedangkan Inna pergi ke kampusnya jadi tidak bisa ikut mengobrol bersama mereka.

Bersambung

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 22 - Lagi Dan Lagi Ellina Dikecewakan

    Kini Reno dan Ellina pun sudah sampai dirumah kediaman Aditama, keluarga Aditama pun menyambut Ellina dan Reno dengan penuh gembira, bahkan Ellina diperlakukan sangat baik oleh Semua keluarga, karena semalam Renata sudah memberi tahukan tentang kehamilan Ellina, kini mereka pun berkumpul diruang keluarga mereka sangat bahagia karena kini keluarga Aditama akan kedatangan satu anggota keluarga baru. “Wah aku kalah saing dengan Dewa, ternyata dia akan mendapatkan cucu dengan cepat dari Ellina dan Reno,” seru Adrian dengan riang. “hahaha putraku memang sangat hebat dia sama denganku, bisa dengan cepat memberikan Reno junior dirahim Ellin, siapa dulu ayahnya Sadewa Aditama hahaha," Mendengar ucapan Dewa semua pun menatap Dewa dengan tatapan horornya, membuat Dewa menghentikankan tawanya. “Kenapa? Kenapa menatap ku seperti itu?” tanya Dewa dengan menatap datar semua yang kini menatapnya dengan aneh, tapi tiba-tiba Semua pun tertawa membuat Dewa mendengus kesal pada semuanya. “Selamat ya

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 21 - Membujuk Ellina

    Kini Reno dan Renata pun sedang menunggu Ellina siuman, Reno duduk disamping brankar Ellina, sedangkan Renata kini duduk di sofa sesekali dia memejam kan matanya karena malam sudah semakin larut, untungnya Renata sedang jaga malam, jadi keluarga tidak khawatir kalau Renata tidak pulang, satu jam kemudian Ellina pun akhirnya siuman, dia melihat Reno tengah mengenggam tangannya sambil menyandarkan kepalanya ke brankar Ellina. “Kenapa aku ada disini?" batin Ellina bertanya pada dirinya sendiri, lalu dia menatap kearah Reneta yang sedang bersandar disandaran sofa, sambil memejamkan matanya, setelah itu dia kembali menoleh kearah Reno dan berusaha melepaskan genggaman Renata sambil bersandar dipinggiran brankarnya, namun tiba-tiba Reno terbangun karena merasakan tangan Ellina yg terlepas darinya, kini Reno menatap Ellina dengan lekat.“Kamu sudah bangun sayang, apa kau membutuhkan sesuatu? Kalau ada biar aku ambilkan,” cercah Reno lalu kembali mengenggam tangan Ellina.“Tidak lepaskan tan

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 20 - Positif

    Reno kini terlihat panik dengan terus mengguncangkan tubuh istrinya agar sadar dari pingsannya, namun hasilnya nihil, karena tidak berhasil Reno pun lalu membopong tubuh Ellina ala bridal style untuk dibawa ke rumah sakit.“Bangunlah sayang, jangan membuatku khawatir,” ucap Reno yg kini sedang menyetir untuk membawa Ellina kerumah sakit.beberapa menit kemudian Reno pun sampai dirumah sakit dan dia langsung membawa Ellina masuk ke dalam rumah sakit.“Dokter, Suster tolong istri saya,” teriak Reno seperti kesetan.“Ada apa Ren?" tanya Renata yg memang sedang tugas malam dan tidak sengaja mendengar teriakan dari lobby rumah sakit, dan saat dilihat dia adalah putranya dengan seorang wanita dalam gendongannya.“Bun, tolong Reno Bun Ellina tiba-tiba pingsan, Reno takut terjadi sesuatu pada Ellin. Bun,” ucap Reno yg kini terlihat panik.“Astaga Ellin, baiklah bawa dia keruang IGD, suster tolong siapkan peralatan ku tolong ambil diruangan ku,” Ucap Renata pun kini mengikuti Reno yang membawa

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 19 - Pertengkaran

    Kini Ellina kembali ke Apartemen, dia sangat kecewa pada Reno, karena dia tidak akan menyangka kalau Reno masih menemui Alya, kini dia memasuki kamarnya bersama Reno dia terus menangis, sesekali dia memegangi kepalanya mungkin karena terlalu banyak mengeluarkan air mata jadi kepalanya terasa sedikit pening sekarang.“Kenapa kamu tega mas?, kenapa kamu tega sama aku, kenapa mas diam-diam masih menemui Alya kenapa tidak jujur padaku, kenapa kamu harus berbohong sama aku, aku kecewa sama kamu mas sangat kecewa hikz... hikz..., apa kamu hanya mempermainkan perasaanku saja hiks... hiks..."Kini tangis Ellina semakin menjadi, setelah cukup lama menangis akhirnya dia pun kini tidur meringkuk di ranjangnya karena keleha.Malam pun tiba, Reno baru saja pulang dari kantornya, saat dia memasuki apartemen Reno sangat bingung dia melihat apartemennya gelap karena lampu-lampu diapartemennya belum dinyalakan.“Kenapa gelap begini,”Ucap Reno lalu

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 18 - Kembali Dikecawakan

    Keesokan harinya.Ellina tengah sibuk menyiapkan sarapan bersama Renata dan Alena, setelah sehari yang lalu terus menangis saat kedua orang tuanya pulang ke London, namun pagi harinya Ellina kembali seperti semula seperti kata sang ibu mertuanya dia tidak boleh sedih masih ada keluarga sang suami yang menyayanginya, dan dia juga bisa menelepon atau Video Call jika merindukan Mommy dan Daddynya, dan bisa berkunjung kesana jika Reno ada waktu.Sarapan pun sudah siap semua anggota keluarga pun sudah berkumpul diruang makan untuk sarapan bersama, begitu pun dengan Reno yang sudah rapih dengan kemeja putih dipadu dengan jas berwarna hitam, membuat aura ketampanannya berkali lipat lebih tampan.“Kamu udah mulai ngantor lagi Ren?” tanya Dewa yang melihat putranya sudah rapih.“Iya Yah, hari ini ada klien penting dari luar negeri,” sahut Reno sambil menatap istrinya yang

  • Nyomblangin Jodoh Sendiri   Bab 17 - Perpisahan

    Dengan malu-malu Ellina pun mengangguk, bagai mana tidak bahagia impiannya menikah dengan pria yang berasal dari kota kelahiran orang tuanya kini jadi kenyataan, melihat anggukan malu-malu Ellina membuat Reno gemas lalu dia pun membalik tubuh Ellina jadi berhadapan dengannya Ellina pun menatap pria yang kini sudah menjadi suaminya itu , tanpa menunggu langsung mengecup bibir ranum Ellina membuat Sang empu berjengit karena terkejut, namun selanjutnya Ellina hanya bisa pasrah dengan apa yang Reno lakukan, dia pun membiarkan Reno menguasai tubuhnya, karena kini suka atau pun tidak Ellina harus terima dan sudah menjadi kewajibannya melayani sang suami.Dimalam pertama mereka pun kini menjadi malam yang begitu panas dan penuh gairah bagi pasangan pengantin baru itu, sehingga malam itu pun menjadi malam panjang bagi Ellina dan Reno.***Jam pun sudah menunjukan pukul 10.00, Ellina dan Reno baru saja turun untuk me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status