Share

Depresi Berat

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-01-16 18:09:13

Ketegangan sedang melanda mansion keluarga Albantara. Nyonya Valerie, yang biasanya tampak anggun dan percaya diri, kini bersandar lemah di sofa ruang keluarga. Kepalanya terkulai, sementara tangannya memegang sapu tangan. Sesekali, ia mengangkat benda itu untuk menyeka keringat dingin di dahi.

Pelayan pribadinya dengan lembut memijat pundak dan kepala Nyonya Valerie menggunakan minyak kelapa murni yang dihangatkan. Aroma lembut dari minyak itu memenuhi ruangan, meredakan ketegangan yang menggantung di udara. Sementara itu, pelayan lain berlari ke dapur, menyiapkan teh jahe hangat untuk sang nyonya.

"Ini, Nyonya Besar," kata pelayan itu, sambil membawa nampan berisi cangkir teh jahe yang masih mengepul.

Nyonya Valerie mengangkat tangannya dengan lemah, memberi isyarat agar minuman itu diletakkan di meja.

"Biarkan di situ dulu. Aku ... masih pusing," katanya dengan suara nyaris berbisik.

Di sudut ruangan, Aira tengah sibuk dengan ponselnya. Panggilan demi panggilan masuk tanpa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
Bodoh bgt Romeo kalo nnt dia ngalah cm krn liat kondisi Diva yg depresi kaya gtu . itu mknya Suri blg, mana yg lbh dipilih Romeo dlm keadaan sulit (Suri/Diva) ke dpnnya . sekali aja Romeo melunak, ke dpnnya Diva bklan ngancem mau bundir kalo Romeo ninggalin dia . fix males baca kalo kyk gt crtanya .
goodnovel comment avatar
Risca Amelia
Mohon maaf, untuk chapter ini terupload double karena kendala sinyal. Chapter di bawahnya yang sama abaikan saja ya, Kak. Tunggu upload berikutnya besok pagi. Terima kasih
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Pengakuan Jeandra

    Matahari belum tinggi ketika Jeandra memacu mobilnya, menembus jalanan menuju kediaman keluarga Albantara. Di balik kemudi, pikirannya tak henti berputar, penuh harap dan cemas, seperti ombak yang datang dan pergi menghantam pantai. Jemarinya sesekali menggenggam kemudi lebih erat. Di dalam hati, Jeandra memanjatkan doa, semoga semuanya berjalan sesuai harapan. Semoga tidak ada badai baru yang menggulung kebahagiaan yang tengah ia perjuangkan.Ketika mobilnya memasuki halaman depan mansion, Jeandra menarik napas panjang, seakan ingin menenangkan riak emosi yang menderu di dalam dada.Setelah memarkirkan mobil, ia turun dengan kepala tegak biarpun hatinya tengah bergolak hebat. Langkah Jeandra membawanya ke koridor utama mansion, hingga akhirnya berhenti di depan kamar utama orangtuanya. Pintu kamar itu terbuka lebar, dan dari balik celah, ia bisa melihat sang ayah sedang berdiri di depan cermin. Sementara ibunya sedang merapikan jas biru tua yang akan dikenakan sang suami dengan pen

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Berpisah untuk Bersatu

    Menjelang senja, Jeandra dan Kenan sudah meninggalkan gedung perkantoran Pradipta Group. Di dalam mobil, Jeandra menyandarkan kepala pada kaca jendela, menatap lalu lintas yang padat.Di sebelahnya, Kenan memutar kemudi dengan santai, sesekali melirik sang istri dengan senyum menggantung di sudut bibir.“Sebelum pulang, kita mampir dulu ke supermarket,” ujar Jeandra sambil menoleh. “Aku ingin memasak makan malam.” Kenan mengangkat alis, penuh ragu. “Tuan putri keluarga Albantara bisa masak?”Merasa diremehkan, Jeandra berkacak pinggang dengan gaya penuh percaya diri. “Kamu akan tahu setelah aku terjun ke dapur. Mamaku sangat ahli dalam hal memasak dan dia mengajariku secara langsung.”“Pantas saja dulu Om Sagara jatuh cinta pada mamamu. Ternyata bukan cuma cantik, tapi juga punya banyak keahlian,” puji Kenan.“Iya,” Jeandra mengangguk, senyum kecil menyelip. “Sayangnya, yang menang waktu itu tetap Papa.”Kenan menoleh cepat dan terkekeh. “Tapi sekarang aku yang menang, karena berhas

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Sebatas Pemuas Ranjang

    Serin berdiri terpaku di ujung ranjang, lututnya gemetar, seakan terpaku di lantai marmer yang dingin. “S-sya pergi ke Universitas Asta Mandala untuk mendaftar kuliah, persis seperti yang saya katakan,” jawabnya gugup, jarinya menekap tepi rok hitam hingga kusut.Jevandro merengkuh napas dalam, sebelum berjalan mendekat. Langkahnya berat tetapi presisi, tiap pijakan kian mengikis jarak di antara mereka. “Hanya itu?” tuntutnya, nada rendah menggigit.Tatapan membara dari mata hazel Jevandro menyelam ke iris Serin. Gadis itu mundur setapak demi setapak hingga betisnya bersentuhan dengan kasur king size. Tak ada ruang yang tersisa untuk menghindar.Jevandro menunduk, bayangan kelam mematri garis keras rahangnya. “Jawab aku, Serin,” desisnya. Napas hangat Jevandro terembus hangat di atas kening gadis itu. “Benarkah kau hanya mendaftar kuliah? Setelah keluar dari kampus, ke mana kau pergi?” tanya Jevandro dengan nada tinggi.Tubuh Serin menggigil dalam keraguan dan ketakutan. Melihat su

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Membuatnya Jera

    Tak tahan melihat pemandangan di depannya, Jevandro pun meninggalkan kafe itu. Kopi pahit yang tak tersentuh masih mengepulkan aroma di mejanya. Di dalam hati Jevandro tumbuh satu ikrar gelap : ia akan membuat Serin jera mendekat pada lelaki mana pun selain dirinya. Emosinya mengeram, menunggu waktu untuk meledak ketika mereka kembali bertatap muka di apartemen.Sementara itu, di bawah payung yang mulai merunduk diterpa angin, Serin menepuk bibirnya dengan tisu terakhir. “Terima kasih, Kak Luis. Aku benar-benar kenyang,” ujar Serin, tersenyum tulus. Luis menyelipkan dompet ke saku celana, menatap Serin dengan sorot mata penuh sayang. “Kamu sekarang tinggal dengan siapa, Serin? Masih bersama ibu tirimu?”Jemari Serin teranyam gugup di pangkuan. “Aku tinggal bersama suamiku di apartemen. Aku… sudah menikah." “Menikah? Kenapa?” Luis memelankan nada, iris matanya melebar seketika. “Kamu masih terlalu muda, Serin.”Gadis itu menunduk dan menatap pasir buatan yang ada di bawah kakinya.

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tidak Boleh Bersama Pria Lain

    Di balik penampilannya yang menawan dan tatapan matanya yang tenang, Jeandra berusaha memusatkan perhatian. Dia harus menyeimbangkan perannya sebagai sekretaris CEO dan sebagai istri yang sedang bersiap melepaskan jabatannya.Jeandra duduk di balik meja kerjanya dengan punggung tegak dan jemari yang cekatan menari di atas papan ketik. Kertas-kertas tertata rapi, jadwal rapat sudah tersusun, dan balasan email sudah ia kirimkan. Tidak ada satu pun tugas yang tertinggal.Namun, satu hal tak luput dari perhatiannya: Gavin.Asisten pribadi Kenan yang biasanya santai dan bersahabat, hari ini seperti berubah menjadi patung berjalan. Berkali-kali lelaki itu keluar-masuk ruang kerja Kenan dengan ekspresi yang sulit dibaca. Setiap kali melewati meja Jeandra, ia hanya menundukkan kepala singkat, memberikan anggukan sopan tanpa satu kata pun terucap.Jeandra mengerutkan kening. Tidak biasanya Gavin bersikap sungkan begini. Ia menatap punggung lelaki itu yang menghilang di balik pintu, lalu menari

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Melamar Seorang Wanita

    Di lobi gedung Pradipta Group, suasana yang biasanya tertib dan tenang kini dipenuhi bisik-bisik tak tertahankan. Mata para karyawan—terutama yang wanita—membulat dengan rasa iri dan kagum. Sedangkan yang pria, tanpa malu-malu, berhenti berjalan demi memperjelas pandangan. Semua kepala serempak menoleh ke satu arah yang sama: ke lorong utama yang menghubungkan lobi dengan lift khusus CEO.Di sana, langkah Kenan yang tegas dan angkuh tampak tak berubah sedikit pun. Namun, yang membuat kantor nyaris mendidih bukanlah gaya berjalannya. Melainkan tangannya yang menggenggam tangan seorang wanita.Sang CEO yang terkenal dingin bak salju abadi, nyaris tak tersentuh oleh siapapun, kini memperlihatkan sisi yang begitu asing. Beberapa orang bahkan mengerjapkan mata, seolah tak percaya. Tatapan mereka tertuju pada perempuan yang berada di samping Kenan—tinggi semampai, berkulit bening, dan memiliki garis wajah yang nyaris sempurna.Semula mereka mengira pasangan Kenan adalah aktris atau model

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tersulut Api Cemburu

    Taksi melambat di depan gerbang megah Universitas Asta Mandala, lalu berhenti tepat di bawah pepohonan rindang yang tumbuh di sisi halaman. Serin membuka pintu dan melangkah turun.Ia berusaha mengusir kekalutan yang masih melekat dari peristiwa semalam. Tatapan matanya mencoba mencari ketenangan pada arsitektur megah universitas, yang seakan memberi semangat baru.Tanpa ingin larut dalam pikiran yang melelahkan, Serin melangkah ke dalam lobi utama. Dengan sopan, ia bertanya pada petugas dan diarahkan menuju kantor administrasi. Langkah gadis itu mantap memasuki ruangan pendaftaran mahasiswa baru. Setelah mengisi beberapa formulir identitas, ia diarahkan untuk melakukan pendaftaran ulang secara digital melalui perangkat yang disediakan. Jemari Serin bergerak cekatan di atas layar sentuh komputer. Ia memasukkan data diri, memilih jurusan bisnis sebagai pilihan studinya, dan mengunggah dokumen-dokumen yang sudah ia siapkan. Hati kecilnya berdoa agar langkah ini menjadi awal dari kehid

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Duka di Balik Senyum

    Kepala Jevandro terasa seperti dihantam palu besi. Berat, berdenyut, dan dipenuhi kabut yang menggantung. Lelaki itu mengerang pelan di bawah selimut yang membungkus tubuhnya. Dengan satu tangan, ia memegangi pelipis, mencoba menenangkan denyutan yang seakan memukul-mukul dari dalam. Napasnya tertahan ketika mencoba duduk, punggungnya bersandar pada kepala ranjang yang dingin dan kokoh.Pandangan Jevandro berkunang sebentar, lalu kembali fokus. Dalam benaknya, satu demi satu potongan memori tadi malam bermunculan seperti kilatan cahaya. Denting gelas anggur, wajah Mr. Kenshiro, lalu tubuhnya yang digiring pulang ke apartemen oleh Mateo dalam keadaan setengah sadar.Ketika Jevandro menyibakkan selimut, dadanya terasa ditekan sesuatu yang tidak kasatmata. Tubuhnya polos, tanpa sehelai benang pun.Dengan cepat, mata hazel pria itu menelusuri permukaan tempat tidur yang acak-acakan, lalu berhenti pada satu titik kecil yang tak bisa diabaikan—noda merah samar yang tercetak di atas sprai.

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Indah Tapi Menyakitkan

    Sembari menggigit ujung kukunya, Serin memutuskan untuk membantu Jevandro. Perlahan ia membungkuk, membelai lengan pria itu dengan ragu.“Kak Jevandro,” bisiknya, menyentuh pipi Jevandro yang hangat, “saya bantu ke kamar, ya? Kakak harus istirahat.”Pria itu hanya menggumam, mata setengah terpejam, tubuhnya nyaris tak bergerak.Serin menghela napas sekali lagi, lalu menunduk lebih dalam dan meraih lengan Jevandro yang berat untuk diletakkan di atas bahunya sendiri. Satu lengannya melingkar di pinggang pria itu, mencoba menopangnya agar berdiri.Langkah demi langkah, ia menyeret tubuh suaminya dengan susah payah. Tubuh Jevandro yang tegap dan tinggi menjulang membuat Serin terseok, seperti menahan beban yang terlalu besar untuk ukuran tubuhnya yang mungil. Sesekali kaki Serin tergelincir di lantai marmer yang licin. Peluh mengembun di pelipisnya, tetapi ia tidak menyerah.“Kita sudah hampir sampai… sedikit lagi,” gumamnya lirih.Ketika mereka tiba di ambang ranjang, tubuh Serin sudah

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status