Share

Tidak Mau Hancur Sendirian

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-03-03 10:55:44

“Pergilah ke luar negeri, Diva, setidaknya sampai situasi benar-benar aman,” ucap Randy yang ikut merasa ketakutan.

Diva mengernyit, menatap Randy penuh keraguan. "Pergi? Sekarang?"

"Semakin cepat, semakin baik! Kalau Toni sampai membuka mulut, kamu bisa ditangkap polisi.”

Diva menghela napas panjang. Pikirannya berkecamuk. Pergi ke luar negeri mungkin pilihan terbaik, tetapi itu juga berarti ia harus meninggalkan semua yang ia miliki di sini, termasuk karier dan kehidupannya yang sudah nyaman.

Tenggorokannya terasa kering. Ia mengepalkan tangan, berusaha meredam kegelisahan yang meluap-luap di dadanya.

Beberapa saat kemudian, Diva mengangkat wajahnya, kedua matanya menyala penuh tekad.

"Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum menemukan Kak Romeo,” pungkas Diva. Seringai tipis muncul di sudut bibirnya.

“Aku sudah bertindak sejauh ini, Randy. Aku tidak akan menyerah terlalu cepat."

Tanpa menunggu tanggapan dari asistennya, Diva segera menundukkan kepala dan menekan nomor ponsel seseor
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
vanya Parengkuan
jangan bilang diva mau nyulik salah satu anak kembar suri romeo ya Thor...
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
Rendi ngapain takut skrg ngeliat Diva makin menggila . dlu wkt Diva ketakutan mau kabur keluar negri, malah si Rendi kan yg nyaranin jgn pergi n' tunjukkan ke Ny. Valerie kalo dia perhatian ke keluarga Albantara . jd nii asisten Diva jg rada² gila jg sm kaya Diva .
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Melamarmu dengan Keberanian

    Bibir Kenan kembali menyunggingkan senyum. Itu adalah senyum yang hangat dan sangat langka—senyum yang mungkin hanya pernah dilihat oleh Jeandra.Jemari panjang Kenan lantas membelai punggung Jeandra, memberikan kenyamanan pada wanita itu.“Hanya karena tersinggung, seorang Jeandra Albantara rela menyamar jadi sekretarisku?”Jeandra menelan ludah. Dadanya terasa sesak oleh sejumlah keraguan. Apakah malam ini adalah malam yang tepat untuk mengungkap semuanya?Haruskah ia berkata jujur dan membuka lembaran lain dari alasan yang lebih gelap? Haruskah ia mengaku, bahwa ia pernah menuduh Kenan mencuri desain dari perusahaan keluarganya? Dalam beberapa detik, Jeandra menatap mata Kenan yang kini menunggu dengan sabar, tanpa paksaan, hanya menantikan sebuah keterbukaan.Jeandra kemudian membenamkan wajahnya pada dada bidang Kenan, membiarkan dirinya larut dalam ketenangan ritme napas pria itu. Detak jantung Kenan teratur, stabil, penuh keyakinan, seperti melodi lembut yang perlahan menyihi

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Penyatuan Hati

    Jeandra tidak pernah membayangkan bahwa malam pertamanya—malam yang selama ini hanya ada dalam angan-angan—justru akan terjadi di apartemennya sendiri. Terlebih, ia akan melewatinya bersama pria yang pernah membuatnya kesal, bingung, dan tanpa sadar jatuh cinta. Kamar yang awalnya dingin dan tenang, kini berubah hangat oleh keintiman yang tidak bisa lagi dicegah. Seluruh tubuh Jeandra gemetar, menanti detik-detik yang menegangkan sekaligus menggetarkan. Malam pertama adalah hal yang baru baginya, sesuatu yang hanya akan ia persembahkan untuk sang suami.Gerakan Kenan yang perlahan menurun, menelusuri setiap garis tubuhnya dengan sentuhan memuja, membuat napas Jeandra tercekat. Ia tidak bisa lagi membohongi dirinya sendiri, bahwa ini tak mungkin dihentikan. Ini bukan tentang keberanian atau logika, tetapi tentang dua jiwa yang akhirnya saling menginginkan tanpa batas, tanpa penghalang. Mustahil, ia melarang Kenan melakukan hal yang lebih, sementara jantungnya sudah berdebar begitu ke

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Menjadi Milikku Selamanya

    Usai merayakan pesta pernikahan Jevandro dan Serin di hotel, Jeandra bersama kedua orangtuanya dan Rakyan, memutuskan kembali ke mansion. Deru mobil yang mengantar mereka melaju dengan tenang, membelah jalanan kota yang mulai diselimuti langit senja. Jeandra menyandarkan kepalanya pada jendela. Senyum masih tertinggal di bibirnya saat mengingat pernikahan Jevandro. Namun, sesampainya di halaman depan mansion yang luas, Jeandra baru tersadar akan sesuatu yang membuat napasnya tercekat—waktu.Pandangan matanya segera tertumbuk pada jam tangan mungil di pergelangan tangan kiri. Detik-detik yang berputar menunjukkan bahwa dalam waktu kurang dari satu jam, Kenan akan tiba untuk menjemputnya pindah ke apartemen pria itu. Degup jantung Jeandra terasa lebih kencang. Gaun pesta emerald green yang masih membalut tubuhnya, serta riasan wajah yang memancarkan kecantikan maksimal, semuanya kini terasa tidak tepat.Ia harus kembali ke apartemen secepat mungkin. Harus berganti pakaian, dan mengha

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Ingin Menemanimu

    Meski sedikit kesulitan, Serin akhirnya berhasil membuka sendiri gaun pengantinnya yang rumit. Jemarinya sempat gemetar ketika menyentuh lapisan renda yang seharusnya menjadi simbol kebahagiaan. Ia melipatnya hati-hati dan meletakkannya di dekat rak, seakan enggan menjatuhkannya ke lantai karena rasa hormat terhadap keindahan gaun itu.Dengan gerakan cepat, Serin mengenakan gaun tidur merah muda yang tadi diserahkan oleh Jevandro. Bahannya lembut dan dingin di kulit, tetapi tidak mampu menyelimuti hatinya yang gamang.Sebelum keluar dari kamar mandi, Serin mencuci wajahnya dulu, membiarkan air membasuh sisa-sisa riasan yang tadi dipoles cermat oleh Jeandra. Pandangannya di cermin, kini memperlihatkan Serin yang lebih jujur dalam kesederhanaan tanpa lapisan kosmetik.Ketika ia keluar dari kamar mandi, pandangan Serin segera menemukan sosok Jevandro yang masih berdiri di balkon. Tubuh pria itu bersandar ringan pada pembatas logam hitam yang menghadap langit

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Bulan Madu yang Tak Diharapkan

    Janji suci itu akhirnya terucap dari bibir Jevandro dengan nada datar. Ia bersikap seolah tengah membaca naskah kewajiban yang harus dituntaskan, bukan ikrar tulus yang lahir dari kedalaman hati. Kalimat-kalimat yang biasanya penuh makna bagi sepasang pengantin, kini hanyalah deretan kata yang kosong tanpa getaran. Meski wajah Jevandro tetap tenang, Serin bisa melihat mata itu menyimpan rasa kecewa yang tak bisa dipadamkan. Ia berdiri di sana, seperti aktor dalam pertunjukan yang tidak ingin ia mainkan. Jevandro menuntaskan tugasnya tanpa benar-benar merasai setiap ikrar yang ia lafalkan.Serin pun menyusul, mengucapkan sumpahnya dengan suara yang sempat tersendat di tengah. Ia buru-buru menyelesaikan kalimat terakhir, seakan takut suaranya akan pecah bila ia diam terlalu lama. Hatinya bergetar saat pendeta menyuruh mereka bertukar cincin. Di tangannya, cincin berlian itu terasa berat. Ia tahu persis, itu adalah cincin yang pernah dibeli Jevandro untuk dikenakan Liora. Cincin yang

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Luka yang Sama

    Dengan langkah perlahan namun pasti, Serin menaiki mobil pengantin yang menunggu di pelataran salon. Suri dan Raysa mendampinginya dengan penuh kesabaran dan ketenangan, memastikan gaun pengantin rancangan Jeandra itu tidak tersangkut. Sementara itu, veil halus yang masih menutupi wajah Serin berkibar tipis karena hembusan angin pagi. Di dalam mobil, atmosfer terasa sunyi dan penuh harap. Serin duduk di kursi tengah, menggenggam buket bunga pernikahannya dengan kedua tangan. Gadis itu mencoba mengalihkan perhatian dari rasa gelisah yang terasa kian menekannya.Suri duduk di samping kiri, sedangkan Raysa di sisi kanan, keduanya menjaga Serin dalam keheningan yang menyelimuti. Membiarkan momen sekali seumur hidup ini meresap perlahan ke dalam batin mereka.Tak berselang lama, pintu mobil terbuka lagi dan Jeandra masuk dengan langkah cepat. Napasnya masih terdengar sedikit memburu.Kali ini, Jeandra telah berganti penampilan sepenuhnya. Gaun panjang berwarna emerald green membalut tubuh

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Menuju Pelaminan

    Langit tampak begitu jernih, seolah turut mendukung momen penting yang akan segera terjadi. Bias cahaya pagi menembus tirai tipis di jendela salon milik Jeandra, menyinari ruangan yang telah dipenuhi aroma bunga lili dan wangi kosmetik mahal. Hari yang dinanti telah tiba. Hari ketika langkah seorang wanita akan berubah untuk selamanya.Serin duduk diam di kursi rias, menanti sentuhan terakhir sebelum ia diantar menuju altar kehidupan barunya. Wajahnya tampak tenang, tetapi mata beningnya menyimpan gelombang kegugupan. Di belakang cermin, Clara dan seorang pegawai salon tengah bersiap untuk merias Serin. Namun belum sempat mereka menyentuhkan kuas pada wajah gadis itu, pintu ruangan rias terbuka.Suara langkah ringan terdengar, dan muncullah Jeandra—mengenakan celana jeans yang dipadukan dengan kemeja berwarna jingga. Rambutnya diikat tinggi dengan gaya sederhana, menandakan bahwa ia akan melakukan sebuah pekerjaan profesional.“Aku sendiri yang akan meriasmu, Serin,” pungkas Jeandra

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Mempelai yang Tak Bahagia

    Di tengah kesunyian apartemen, Serin duduk sendirian di ruang tamu. Tak ada yang bisa mengalihkan pikirannya dari Jevandro selain musik. Karena itu, Serin memutuskan untuk membuka koper yang sudah lama ia abaikan. Dengan penuh perasaan, gadis itu mengeluarkan celo miliknya yang sedikit berdebu, seolah membebaskan alat musik itu dari penjara panjang yang mengurungnya.Serin meletakkan celo di pangkuannya dengan hati-hati, merasakan beratnya yang familiar. Kemudian, ia memetik busur dengan gerakan lembut.Seiring dengan gesekan pertama pada senar, melodi klasik mulai mengalun di ruang sunyi itu. Nadanya mengalir begitu natural, seolah membawa Serin ke dunia lain—dunia yang hanya ada dalam melodi musik.Ia memainkan bagian pertama dari sebuah lagu yang sudah lama ia kuasai. Membiarkan jari-jarinya menari di atas senar dengan ketelitian yang hanya bisa dicapai oleh pengalaman.Seiring berjalannya waktu, Serin tak bisa menahan konsentrasi yang mulai teralihkan. Tanpa sengaja, wajah Jevand

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Kemesraan yang Tak Terduga

    Wangi dari uap teh yang baru diseduh memenuhi dapur apartemen, menyatu dengan harumnya mentega yang mulai meleleh di atas wajan panas. Serin, yang sudah terbangun sejak pukul enam pagi, sedang berdiri di dapur bersama Bi Janti.Meski sudah berulang kali dilarang untuk membantu, gadis itu tetap bersikeras ingin membuat roti panggang. Berdalih agar Bi Janti bisa lebih cepat menyiapkan keperluan Tristan, sebelum berangkat ke sekolah.“Kalau hanya begini, saya masih sanggup, Bi… daripada saya diam saja,” ujar Serin pelan, sambil mengoleskan selai hazelnut ke selembar roti. Gerakannya begitu teratur dan cekatan, menunjukkan bahwa ia sudah terbiasa melakukan pekerjaan dapur. Bi Janti menghela napas, mengalah, walau pandangannya masih khawatir menatap Serin. Perempuan paruh baya itu lantas menuju ke kamar tamu untuk memandikan Tristan.Di tengah kesibukannya, Serin mendengar langkah kaki berat yang mendekat dari arah koridor. Detik berikutnya, sosok Jevandro muncul, masih dalam balutan kaus

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status