Home / Romansa / OBSESI CINTA TUAN MUDA / Bab 6 Ruang Asing

Share

Bab 6 Ruang Asing

last update Last Updated: 2025-09-11 06:07:28

Apa? Dia menyebut namaku? Apakah aku tidak salah dengar? Siapa dia? Kenapa dia bisa tahu namaku? Pertanyaan itu berkecamuk dalam benak.

Dia tiba-tiba tersenyum padaku, seperti telah lama mengenalku. Namun, aku tidak mengenal siapa dirinya. Bahkan aku baru pertama kali melihatnya.

Senyuman yang begitu menawan. Oh my God … aku hampir saja meleleh dibuatnya. Namun, aku segera tersadar. Tak sepantasnya aku mengagumi orang asing. Bisa jadi pemuda itu adalah orang yang tidak baik. Overthinking terhadap orang asing, mungkin akan lebih baik. Apalagi aku berada di tempat yang baru aku pijak.

“Maaf, aku tidak tahu kalau di dalam ada orang. Aku permisi!”

Aku menepis tangan pemuda itu dari wajahku. Tidak mengerti kenapa dia lancang menyentuh wajahku. Apa tujuannya? Apakah sebelumnya aku pernah bertemu dengannya? Sungguh, aku tidak kenal siapa dia.

Aku menjauh dari mobil itu. Berjalan tanpa arah tujuan. Entah, aku harus ke mana sekarang? Aku tidak tahu dan … aku bingung.

Bersungut-sungut di sepanj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 6 Ruang Asing

    Apa? Dia menyebut namaku? Apakah aku tidak salah dengar? Siapa dia? Kenapa dia bisa tahu namaku? Pertanyaan itu berkecamuk dalam benak.Dia tiba-tiba tersenyum padaku, seperti telah lama mengenalku. Namun, aku tidak mengenal siapa dirinya. Bahkan aku baru pertama kali melihatnya.Senyuman yang begitu menawan. Oh my God … aku hampir saja meleleh dibuatnya. Namun, aku segera tersadar. Tak sepantasnya aku mengagumi orang asing. Bisa jadi pemuda itu adalah orang yang tidak baik. Overthinking terhadap orang asing, mungkin akan lebih baik. Apalagi aku berada di tempat yang baru aku pijak.“Maaf, aku tidak tahu kalau di dalam ada orang. Aku permisi!”Aku menepis tangan pemuda itu dari wajahku. Tidak mengerti kenapa dia lancang menyentuh wajahku. Apa tujuannya? Apakah sebelumnya aku pernah bertemu dengannya? Sungguh, aku tidak kenal siapa dia.Aku menjauh dari mobil itu. Berjalan tanpa arah tujuan. Entah, aku harus ke mana sekarang? Aku tidak tahu dan … aku bingung.Bersungut-sungut di sepanj

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 5 Lari

    Ayah memalingkan wajahnya ke arahku. Menatapku penuh selidik.“Kau mau mencoba menipuku?” tanyanya.Aku menggelengkan kepala kuat. Membantah anggapan ayah yang tampak curiga padaku. Padahal memang iya, aku memang ingin mengulur waktu, memikirkan bagaimana caranya supaya pernikahan ini tidak sampai terjadi. Aku aku tidak mau.Tatapan ayah membuatku menciut. Aku seperti diintimidasi oleh tatapannya. Oh God, aku harus bagaimana untuk mengatasi semua ini?“Ayah, aku sudah ada di ujung. Kalau sampai keluar di sini bagaimana?” Aku memegangi perut, aku harap ayah akan percaya, dan mengizinkanku untuk ke kamar mandi.“Oke, baiklah … kau boleh menggunakan kamar mandiku!” ujar ayah akhirnya.Ayah menarikku menuju kamarnya. Aku berusaha melepaskan tanganku. Membuatnya emosi dengan apa yang aku lakukan.“Kenapa Ayah ikut? Aku bisa ke kamar mandi sendiri,” ujarku.Tanpa diduga, ayah mencengkram rahangku. Harus beginikah cara seorang ayah menunjukkan kasih sayangnya kepada putrinya? “Kau pikir ak

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 4 Pernikahan

    “Nah, ini dia putri kami, Ariana, calon istrimu!” seru ayah.Apa?! Jadi … aku akan dijodohkan? Aku menatap ayahku penuh tanda tanya.“Benar, Sayang. Kau akan dilamar, sebentar lagi kau akan dipersunting oleh calon suamimu,” ujar ayah, seakan mengerti dengan arti tatapanku.Apakah pemuda itu yang akan menjadi calon suamiku? Tampak di samping pemuda tampan itu seorang pria paruh baya dan seorang kakek. Kemungkinan mereka adalah ayah dan kakeknya pemuda tersebut.“Tapi kenapa aku baru dikasih tahu, Yah? Aku ….”“Ehem … Sayang, sebaiknya kita duduk dulu. Tidak baik berdiri terus seperti ini,” ujar Susan.Aku bergeming, masa iya aku akan dinikahkan secara mendadak begini? Tidak ada masa perkenalan secara pribadi antara aku dan pemuda itu, dan tidak ada masa penjajakan. Kacau, aku harus bagaimana?“Perkenalkan, saya Hendro, ini ayahku Pak Harmani, dan ini anakku satu-satunya, Hengki. Senang bertemu denganmu, Ariana!” ucap pak Hendro.Aku hanya menanggapinya dengan anggukan dan senyuman keci

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 3 Berubah Manis

    Aku membalikkan badan. Wanita perebut ayahku, dan juga Maurin, mereka sangat keterlaluan.“Apa-apaan ini? Kenapa kalian menyiramku?” tanyaku, emosi dibuatnya.Susan melempar ember kosong ke arahku.“Kenapa? Mau marah? Dengar baik-baik, Ariana. Andra itu sudah memutuskan memilih Maurin. Jadi, kamu terima saja nasib kamu. Jangan sok-sokan mau menjatuhkan Maurin di hadapan keluarganya, karena bagaimana pun, Maurin jauh lebih sempurna daripada kamu yang buluk ini,” cetus Susan. Menghina fisikku yang tidak sempurna ini.Memang, ibu tiri yang jahat itu ternyata bukan sekedar hanya ada di negeri dongeng saja. Di dunia nyata pun ada. Aku pun merasakannya. Hingga aku sempat berpikir jika aku mati mungkin lebih baik.“Aku cuma nanya resep tempe goreng. Katanya pintar masak, masa resep tempe goreng saja tidak tahu. Payah,” ujarku.“Aw!” Aku memekik kesakitan, saat rambutku dijambak oleh Maurin.“Dengar, ya! Kau terima saja kekalahanmu. Kau bukan tandinganku,” bisik Maurin.Aku memberontak, sehin

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 2 Melamar

    Apa? Apakah aku salah dengar? Andra melamar Maurin? Aku menggelengkan kepala pelan. Apakah aku sedang bermimpi? “Kau serius, Andra?” tanya Maurin. “Iya, kedatangan kami ke sini … aku ingin melamar kamu. Sejak pertama melihat kamu, aku sudah tertarik dan merasa cocok sama kamu. Maaf, aku baru bisa memberanikan diri sekarang,” jawab Andra. “Tidak, apakah aku salah dengar? Apakah kau bercanda, Andra?” tanyaku. Andra dan yang lain menoleh ke arahku. Sakit sekali, apakah aku sedang di prank oleh lelaki itu? “Tidak, Ariana. Kamu tidak salah dengar. Aku memang mau melamar Maurin,” jawab Andra. “Tapi yang pacaran sama kamu itu aku, bukan Maurin. Kenapa yang dilamar bukan aku?” tanyaku. Tidak habis pikir, di mana hati Andra. Aku yang selama ini menjadi kekasihnya. Namun, ujung-ujungnya malah … aaargh! Rasanya ingin menghilang saja dari bumi ini. “Maaf, Ariana. Jujur, kamu salah paham selama ini. Kedekatan kita aku anggap sebagai sahabat. Aku tidak tega berkata jujur, karena kamu terlih

  • OBSESI CINTA TUAN MUDA   Bab 1 Gadis Expired

    “Perontok bulu ketek, krim bisul, em … apa lagi, ya?”Aku melangkah menyusuri jalan. Membawa uang senilai 100 ribu. “Eh-eh, Dek! Awas!”Aku tidak sengaja melihat seorang anak remaja laki-laki, perkiraanku anak itu masih duduk di bangku SMP. Dia berjalan sambil melamun menyeberangi jalan yang sedang ramai kendaraan.Raut wajah yang ditunjukkan tampak kacau. Aku yakin, anak itu sedang mengalami masalah.Aku berlari sekuat tenaga, demi menyelamatkan anak itu. Hingga akhirnya, sedetik kemudian sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi, setelah aku berhasil menarik tangan anak itu ke pinggir jalan.Bruk!Tubuh anak itu menimpa tubuhku. Hingga aku terbaring di trotoar. Susah payah aku bangun, badanku rasanya sakit.“Kau tidak apa-apa?” tanyaku.Anak itu menggelengkan kepalanya.“Aku tidak apa-apa, terima kasih sudah menolongku,” ucapnya.“Sama-sama, lain kali kamu hati-hati, ya. Kalau jalan jangan sambil melamun. Untung saja kamu tidak sampai tertabrak,” sahutku.“Aku melamun karena se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status