Share

Peristiwa Waktu Maghrib

Jika Dewi sedang sendiri dan berada di dalam kamarnya, tentu saat ini ia akan menangis sejadi-jadinya. Sakit. Dewi tidak bisa mengingkari rasa itu. Sangat sakit. Seseorang yang selama ini ia anggap sebagai suami, sebagai seorang laki-laki yang baik dan patut ia cintai, bahkan ia titipkan sebuah kepercayaan, tega menyatakan dirinya telah mati. Ya, telah mati. Mati!

Dikhianati saja rasanya sudah sakit tiada terperi, kini Dewi harus melihat sendiri bahwa Gibran telah menyatakan dirinya mati. Segala pertanyaan yang tadi tersusun di kepalanya dengan rapi untuk ditujukan pada Pak Wiono, kini telah menguap dan tiada tersisa lagi. Dewi lumpuh dengan kenyataan yang baginya teramat menyakitkan.

"Pak, kami butuh ini semua sebagai bukti," ucap Bu Rasti mewakili sang putri. Melihat kondisi Dewi yang sangat syok membuat Bu Rasti berinisiatif untuk mengambil alih peran putrinya.

Dewi merasa beruntung saat ini dirinya bersama sang ibu, karena jika tidak, ia mungkin tidak bisa berbuat apa-apa. Rasa s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Nisaaja Sabar
kebiasaan banget novel selalu sama alurnya, pas bercerai pasti hamil
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
lanjut thor......
goodnovel comment avatar
Kentang. Kunnyit90
Lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status