Share

Bab 7. Prioritas

Author: Rifat Nabilah
last update Last Updated: 2025-12-06 22:00:43

Anastasya yang melihat suaminya marah tidak merasakan ketegangan yang terlalu kuat, karena dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia tahu Alesha akan mengadukan masalahnya kepada Samuel. Dia segera memegang perut besarnya dan berkata, "Samuel, tolong aku, perutku terasa sakit lagi," ucapnya dengan nada merayu kepada suaminya yang tengah marah dan menunggu jawaban dari istri kedua mengenai pengakuan Alesha.

Samuel yang melihat Anastasya dalam kesakitan langsung bergegas membantunya dengan kedua tangan, "An, ada apa?" tanyanya dengan panik melihat kondisi Anastasya. Kecemasan Samuel juga membuat Len Artama marah agar anaknya segera bertindak untuk menolong menantu kesayangannya, Anastasya.

"Sam! Jangan banyak bertanya! Cepat bawa istrimu ke rumah sakit!"

Dengan cepat, Samuel mengangkat Anastasya dalam pelukannya. Tatapan Anastasya mengisyaratkan kepada Papa mertuanya, yang membuat Samuel kehilangan kemarahan dan melupakan apa yang terjadi dengan Alesha.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Obsesi Kebahagiaan Anastasya   Bab 23. Gaun Hamil

    Samuel kembali ke kamar untuk melepas pakaian santainya. Dia mengambil baju dari lemari, membuatnya sedikit bingung, tetapi dia tetap memilihnya. Dia teringat Anastasya yang selalu membantunya memilih pakaian sebelum tidur. Namun, sekarang tidak ada Anastasya, hanya ada Alesha yang tidak peduli tentang hal seperti itu.Samuel mengganti pakaiannya sendiri, sementara Alesha hanya tertidur karena efek obat yang dia minum.Setelah selesai berpakaian, Samuel menerima telepon dari sekretarisnya. Ternyata, gaun yang dipesannya sudah dikirim ke rumah.Samuel menunggu kedatangan gaun tersebut. Dia sebenarnya ingin membicarakan tentang perut besar Anastasya dengan Alesha. Semua orang akan mengetahui tentang masalah rumah tangganya, dan itu sesuatu yang ingin dia hindari. Samuel memiliki rencananya sendiri. Tak lama setelah menelepon sekretaris, paket pun datang dengan cepat. Anastasya melihat suaminya di ruang tamu, "Paket apa itu? Atau mungkin gaun yang Samuel pili

  • Obsesi Kebahagiaan Anastasya   Bab 22. Bentuk Ketulusan Anastasya

    Len dan Elisa akhirnya berpamitan setelah Anastasya mengungkapkan bahwa dirinya sudah merasa baik dan siap menghadapi semua yang terjadi. Mereka pulang dengan tenang untuk melanjutkan kegiatan sehari-hari mereka.Sementara itu, Anastasya merasa tenang di dalam kamarnya, di mana ia dapat berbaring dan menjadi dirinya sendiri.Tiba-tiba, ada yang masuk ke dalam kamarnya, "Anastasya," ia memanggil.Anastasya terkejut melihat suaminya masuk, "Ya, Samuel, ada yang ingin kamu sampaikan? Atau butuh sesuatu?"Anastasya merasa senang suaminya masih mengingatnya, tetapi di belakang Samuel ada Alesha, "An, aku ingin kamu pindah kamar, sekarang kamar ini akan kembali menjadi milik Alesha dan aku," ujar Samuel tanpa merasa bersalah pada Anastasya.Anastasya menahan emosi, air matanya sudah hampir keluar, namun ia bertekad untuk tidak menunjukkan kelemahan di depan Alesha."Oh, tidak masalah, aku bisa pindah ke kamar lain, lagipula Alesha juga

  • Obsesi Kebahagiaan Anastasya   Bab 21. Akan Terus Bertahan Di Pernikahan Ini

    "Papa, Anastasya ingin ke rumah Papa, bolehkah?" tanyanya dengan penuh harapan, setidaknya itu bisa sedikit mengurangi pikirannya tentang Samuel untuk sejenak."Boleh," kata Len Artama sambil mengizinkan, karena Len tahu istrinya senang bertemu dengan Anastasya. Akhirnya, Anastasya sementara waktu kembali ke tempat Len Artama. Terlihat jelas bahwa Len sangat membuka rumahnya untuk Anastasya, sama seperti Elisa yang juga begitu menerima Anastasya, seolah dia memiliki seorang putri.Di rumah Len Artama, Anastasya hampir melupakan semua masalah dalam rumah tangganya. Hampir empat hari setelah merasakan sakit hati yang dalam karena Samuel, Len Artama mulai mengajak menantunya bicara, "An, Papa ingin kamu pulang sekarang, kami berharap kamu bisa berbicara dengan Samuel, Papa dan Mama Elisa akan mengantarmu," katanya.Anastasya menarik napas dalam-dalam. Ternyata, dia masih merasa berat untuk kembali ke rumah, "Jika itu kemauan Papa sama Mama, An akan

  • Obsesi Kebahagiaan Anastasya   Bab 20. Menahan Diri

    Hans yang sudah tidak bisa menahan kemarahannya terhadap Gea menjadi sangat marah. Di sisi lain, Christina berusaha menghentikannya agar tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk."Hans, sudah cukup, lepaskan Gea, dia bisa mati, kamu harus bisa mengontrol dirimu," ucap Christina.Namun, Hans semakin kuat mencekik Gea, dan tangannya terus membuat Gea tidak lagi menyentuh lantai.Mata Gea terbuka lebar karena rasa sakit yang sangat, dia mencoba melepaskan diri dari genggaman Hans tapi tidak berhasil. Christina segera menghubungi Anastasya karena emosinya Hans sudah tidak bisa ditahan.Anastasya menerima panggilan dari Christina dan langsung menuju ke perusahaan Hans.Christina terus mencoba menahan Hans, tetapi hasilnya tetap sama, "Hans, Anastasya dan aku masih membutuhkanmu, apa yang akan terjadi jika kamu membunuh seseorang?" tanya Christina kepada Hans yang masih marah.Hans melepaskan Gea karena Len Artama tiba setelah dihubungi

  • Obsesi Kebahagiaan Anastasya   Bab 19. Kembali Ke Rumah Sakit

    Satu minggu setelah insiden itu, Alesha akhirnya diizinkan pulang dan berhasil selamat dari racun yang mengancam nyawanya. Samuel dan Anastasya menyambutnya di rumah, di mana Anastasya meminta agar Samuel mempersiapkan kamar untuk Alesha, sebagai bentuk penghormatan kepada Alesha yang baru pulang dari rumah sakit."Alesha, apakah kamu ingin makan?" tanya Anastasya yang berada dekat Samuel.Alesha menatap Anastasya dengan tajam, "Makan, katamu? Jangan berpura-pura peduli! Kamu senang melihatku seperti ini, kan?" tanya Alesha dengan nada menyalahkan.Samuel tidak tinggal diam dan berkata, "Alesha! Jangan bersikap kasar pada Anastasya! Dia telah menyambut mu dengan hangat dan mempersiapkan kamar ini, mengapa sikapmu begitu buruk padanya? Aku sangat kecewa padamu! Seharusnya kamu bersyukur!""Bersyukur pada perempuan yang menikahi suami orang? Aku tidak mau! Jangan harap aku mau melakukan itu!" Alesha menjawab dengan tegas.Anastasya mulai me

  • Obsesi Kebahagiaan Anastasya   Bab 18. Kebersamaan Yang Diinginkan Anastasya

    Samuel pulang ke rumah tanpa memikirkan Alesha yang telah ia bawa ke rumah sakit."An, di mana kamu? Apakah kamu ada di dalam?" tanya Samuel saat ia tidak menemukan istrinya di rumah.Anastasya yang sedang di kamar mandi menyadari itu adalah suara Samuel dan segera menemuinya, melihat wajah Samuel yang penuh kecemasan."Samuel, aku di sini, ada apa? Bagaimana keadaan Alesha?"Anastasya segera bertanya tentang Alesha agar Samuel tidak berpikir bahwa ia membenci saudarinya."Aku belum tahu bagaimana kondisi Alesha, tapi biarkan dia merasakan akibat dari apa yang dia perbuat terhadapmu, aku merasa Alesha hampir meracuni kamu dan bayi kita, tetapi sekarang dia yang merasakannya," kata Samuel yang mulai curiga terhadap Alesha."Ya, sudah lah, jangan terlalu memikirkan Alesha seperti itu, mungkin dia merasa cemburu padaku karena aku sedang hamil, tapi ngomong-ngomong soal anak, kenapa kamu dan Alesha belum punya anak? Kalian sudah meni

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status