Share

Hilang Pusat Hidup

“Halo Sayang, are you ok?” Sosok pria paruh baya namun masih nampak bugar menghampiri Kejora yang baru saja menginjakkan kaki di dalam gedung bandara Amsterdam. Dia memeluk pria itu dengan erat, merindukan sosok yang bisa diajak bicara dengan tenang.

Pria itu tersenyum lantas ikut memeluk Kejora tak kalah eratnya. Memberikan sebuah dukungan tak terlihat untuk menguatkan wanita itu saat ini.

“Ik mis je, Marje,” ucap Kejora lirih.

(Aku merindukanmu, Marje.)

Bahkan dia tak kuat untuk menahan air matanya sendiri. Dia sudah lelah menangis namun saat merasakan pelukan hangat dari Ayahnya mampu membuat dia mengeluarkan seluruh rasa sakitnya. Dia mulai terisak di dalam dekapan hangat milik Marje.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status