Share

BAB 48 I Tersipu

Wajah Camellia sedikit bersemu begitu kata tersebut keluar dari mulutnya. Dengan kepala beralih pandangan, gadis itu menghindari kontak mata.

Hagen yang saat itu berada di depan pintu seakan mematung, tidak yakin dengan pendengarannya barusan. Namun, mendapati Camellia yang sedikit tersipu, sudut bibirnya pun berkedut.

“Aku keluar untuk mencari sarapan,” ujar Hagen yang semakin membuat pipi gadis itu memerah, tetapi tidak sedikit pun dia merasa bersalah, karena itu merupakan pemandangan yang langka. Sehingga dia pun menikmati wajah rupawan itu berubah gradasi warna.

Agar tidak menimbulkan kecanggungan, Hagen pun bertanya; “Apa kau mau bubur?”

Sebisa mungkin dia mencairkan suasana dengan nada bicara yang hati-hati. Hagen tidak ingin Camellia merasa tidak nyaman berada di sekitarnya.

“Ti-tidak,” jawab gadis itu, masih dengan gesture enggan melihat.

Dengan senyum memaklumi, Hagen memutuskan untuk pergi saat i

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status