Share

Jangan-jangan!

Ogan Membawa tubuh Mauli terbang menjauh. Profesor bangun dengan wajah kesal. Ia berjalan sambil memandang ke arah dua manusia itu.

Usai mendarat Ogan kemudian meletakkan tubuh Mauli di atas tempat tidur. Ogan kembali sibuk, ia mencari sesuatu di atas meja tamu. Ogan membuka laci, tak menemukan sesuatu,  Ogan kembali ke ruang kamar.

Ogan meraih tas Mauli lalu tangannya menggenggam ponsel. Tak lama suara HP berdering, panggilan suara itu ternyata tertuju kepada Beni.

“Halo”

“Mauli sedang terluka tolong datang kesini,” kata Ogan panik.

“Ada apa?” Beni penasaran.

“Tidak usah banyak ci

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status