Share

Kalang Kabut

“Kembali ke mejamu, atau aku akan menghabiskan pagi ini hanya bermesraan denganmu.” Aku  mendorong dadanya, dia memberikan bekal satu ciuman di kening. Aku berlari menuju kubikan walau ini sangat sulit, aku menenangkan diri kali ini.

***Meyyis***

POV SHASHA

Kaki mungilku berlari tunggang-langgang menjauh darinya. Davin yang sekarang mirip srigala dengan taring panjang. sangat menakutkan. Karena tidak hati-hati, bahkan menabrak meja, menimbulkan luka gores pada lutut. Aku meringis.

“Kamu ngapain lari-lari, sih? Kayak gak ada kerjaan saja.” Rani memperingatkanku.

“Paling digangguin Kak Davin, iya ‘kan?” Perkataan Syafira hanya di balas senyum olehku.

“Benarkah?” tanya Rani.

“Tidak ada yang membuat Kak Shasha kalang kabut, selain CEO dingin itu. Kak, entar aku kasih trik untuk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status