Michael sedang berbaring di atas ranjang besar. Putri kecil replika Michelle Delano Carleone merasakan suatu kenyamanan luar biasa. Menggeliat pelan kemudian tertidur nyenyak dibuaian adik mamanya.Merasa berada digendongan papa Nicholas mengajak bermain bersama setelah pulang bekerja. Punggung kecilnya diusap Michael berulangkali meninabobokan agar beristirahat tenang setelah meminum obat lagi beberapa waktu lalu.Papa! Mama! Gumanan pelan di mulut kecilnya.Senyuman tipis tersungging, hatinya menikmati kebahagiaan tak terkira dalam buaian sang mafia."Belevia," ucap Michael pelan agar tak mengganggu keponakan mereka. "Jangan berdiri kaku di depan pintu, duduk atau berbaringlah di samping Bianca!"Gelengan gadis itu menolaknya."Kau yang menjaga di bagian sana jika anak ini terbangun, itu maksudku! Bukan aku ingin berbuat macam-macam denganmu!" titahnya tegas.Lagi-lagi kesalahpahaman terjadi pada mereka.Sang pewaris tak tahu melakukan apa-apa ketika seorang anak sedang sakit. Baru
Makan pagi yang menyenangkan.Putri kecil Michelle dan Nicholas terbangun dipelukan sang paman yang kini dipanggil sebagai Papa Michael. Menggeliat pelan karena kecupan bertubi-tubi di pipinya yang gembul."Ayo sayang, giliran papa Michael mengurus kalian berdua sekarang, aku yang menyuapi sampai bubur dan susunya habis nanti.""Papa Michael ga kerja?" tanya anak kecil itu heran."Tidak sayang, semua demi kesembuhan Bianca Elenora, nanti kita bermain lagi dan berbelanja boneka baru untukmu, okay?" bujuk sang mafia lembut."Aku juga mau buku dongeng jadi setiap malam Papa Michael membacakan untukku seperti Papa Nicholas atau Mama Michelle!""Baiklah tuan putri, kita beli sebanyak yang kamu mau, sekarang ayo kita makan."Michael mengecup kening Bianca dan Belevia sekaligus membuat gadis itu terkejut merasa bukan anak kecil perlu dibujuk untuk sarapan. Dan yang lebih menyebalkan bagi Belevia menyaksikan kedekatan mereka bagai ayah dan anak kandungnya. Terlalu pagi untuk berdebat dia mem
Tawa terbahak-bahak terdengar dari kantor pengacara di kota Nice, Perancis Selatan.Siapa lagi kalau bukan Aubert Bailey yang merasa dirinya berada di atas kemenangan dapat mengalahkan sang pewaris dari Milan Utara, Michael Delano Carleone.Koleganya Alain Wood ikut tertawa senang. "Kau benar-benar cerdas, kupikir otakmu digunakan untuk hal tak berguna, tapi sekarang bisa membantuku melawan keparat itu!"Pengacara Aubert mengangkat gelas bersulang keberhasilannya mengundang mafia itu datang ke Perancis dalam waktu dekat."Minumlah, sahabatku! Mari kita rayakan sejenak sebelum menghabisi Michael yang telah membuatku babak belur dan hanya kau mampu menghancurkan musuh kita berdua saat ini.""Jangan terlalu bangga dulu sebelum bedebah itu mati di tanganku!"Alain mengacuhkan, menyalakan pematik api ke cerutu mahal kesukaannya. Dia tidak suka janji-janji palsu yang diucapkan pengacara busuk yang membodohi sebelumnya ketika mereka gagal meledakkan rumah adik Nicholas."Apa kau yakin Michae
Michael melempar secarik kertas tuntutan pengadilan di atas meja kerja, seandainya dapat merobeknya akan dia lakukan, termasuk pengacara bajingan yang berani memperkarakan kasus pengasuhan Bianca Elenora. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Damien tertegun melihat prilaku sang pewaris begitu gusar, lebih dari biasa. "Ada urusan apa di Perancis Selatan?" "Aubert Bailey menuntut Belevia dan Bianca pulang ke Marseille, aku tak bisa mengadopsi putri Michelle dan Nicholas karena pengadilan tak mengijinkan." Raut wajah putra Delano Carleone benar-benar murka. Mereka belum sempat membalas perbuatan musuh, keadaan belum tenang bagi dokter anak belum lama kehilangan harta benda dan pekerjaan. Ditambah lagi Bianca juga baru sembuh dari demam. "Rundingkan segera dengan pengacara perusahaan mengapa tak boleh mengadopsi Bianca padahal kau itu pamannya, adik kandung dari Michelle?!" desak Damien. Tapi Michael menggeleng kuat tidak mau menerima kenyataan. "Karena aku dan Belevia sama-sama belum menikah
"Apa kau sudah gila, Michael?!" teriak Belevia setelah mendengarkan rencana sang pewaris agar mereka menikah esok pagi. "Belevia, ini bukan tentang kita, tapi nasib Bianca Elenora dipertaruhkan, apa kau mau menikahi pengacara keparat itu kemudian mengambil putri dari kakak kita berdua?' Michael bersikeras mempertahankan idenya. Tak ada jalan lain. Surat perintah pengadilan dari Perancis harus dipatuhi demi hukum yang berlaku. Masa depan keponakan tersayang ada di tangan mereka berdua, tidak boleh siapapun mengadopsi Bianca kecuali kerabat dekat kedua adik kandung dari Michelle dan Nicholas. "Tapi kita tak saling mencintai, bagaimana mungkin bisa menjalani hidup sebagai suami istri?" "Biarkan semua mengalir, Belevia! Kau itu jangan menakuti dirimu yang terpenting Bianca bersama kita untuk selamanya." Adik Nicholas berdiri kaku mendengar alasan Michael yang benar tapi dengan cara yang salah. Detik demi detik membuat sang mafia tak sabar, dua pilihan akhirnya diajukan lagi sebagai pe
Musik mengalun indah mengantar calon pengantin wanita keluar dari kamar menuju ruang pesta pernikahan ditemani seorang anak kecil yang sedang memegang buket bunga bolak balik menoleh ke belakang melihat tantenya terus tersenyum bangga padanya. Belevia Avryl berpegang erat di lengan pengawal senior keluarga Delano Carleone. "Kau terlihat gugup?" seru Damien mengamati lekat calon pengantin sang pewaris. Gadis itu mengangguk. "Sedikit, aku sungguh tidak menyangka keadaan begitu cepat berubah dalam hidupku." "Tenanglah, kau baik-baik saja. Michael segera menjadi suami sempurna bagimu, dan Bianca menjadi putri kalian selamanya." Pengawal senior itu menepuk pelan tangan dokter cantik menguatkan hati berjalan tenang di selasar sampai menuju anak tangga. Bianca Elenora tampil begitu anggun, gaun indah senada warna gaun pengantin merasakan tatapan seluruh tamu yang hadir tertuju padanya, bukan hanya ke tantenya. Putri Michelle dan Nicholas Dupuis didampingi Milano menuruni anak tangga. Mich
"Di mana kau kenal gadis itu, Michael?" tanya sepupu Alessandro di sela pesta pernikahan.Sang pewaris tersenyum memandangi dari jauh istri dan putrinya yang cantik sedang berbincang kerabat Delano Carleone terus dikawal Leo dan Milano di belakangnya."Dokter pediatric dari Perancis Selatan, dia adalah adik ipar Michelle, aku mengikuti jejaknya menikahi gadis itu demi menyelamatkan putrinya agar menjadi putri kami berdua."Oh! Alessandro terkejut baru mengetahui alasan sepupunya menikah begitu mendadak. Undangannya secara lisan melalui Damien dan Natasha kemarin siang.Dari Napoli terbang bersama orang tuanya ke Puri Lombardy Milan Utara untuk menghadiri pernikahan sang pewaris dari klan Delano Carleone yang tersisa. Tak banyak hadir kecuali kerabat dekat saja."Tapi gadis itu bukan dari kalangan mafia, kau tak takut bila terjadi sesuatu seperti kakakmu lagi?" protesnya pelan ikut khawatir atas masa depan sepupunya.Michael mengangkat bahu. "No problemo! Belevia dan Bianca dalam perli
"Oh, please ... gimana cara membuka gaun ini tanpa bantuan orang lain?!" sungut Belevia kesal berulangkali mencoba meraih pengait di belakang punggung.Rasanya ingin berteriak memanggil salah satu pelayan namun segera diurungkan mengingat mereka lelah setelah dari kemarin mengurus pernikahan mendadak ini.Huff--! Belevia mencoba menarik nafas dalam-dalam tetapi gaunnya terlalu ketat membuat makin sesak."Perlu bantuan, sayang?" tegur Michael tiba-tiba saja sudah berada di dalam kamar."Grr-- sayang, sayang apa, kau ga liat aku susah membuka gaunku sendiri dari tadi?!" omelnya sebal.Gaun berharga mahal yang tak sepadan jika sulit melepaskan diri dari balutan kain putih mengurai panjang membuatnya terpaku tak bisa kemana-mana."Hmm ... sini, biar ku bantu melepaskan!"Michael berdiri di belakang menyentuh bahu halus mulus sang istri yang dirindukan sejak awal tadi. Jarinya mengusap pelan menjalar ke leher Belevia kemudian turun ke bawah perlahan membuka pengait gaun.Glek! Belevia tak