Martin Building Tower.
"Katya..." kakaknya masuk kedalam ruangannya dengan wajah tersenyum.
"Kenapa? Aku sibuk..." jawab Katya tanpa melihat.
"Kita akan makan malam bersama dengan beberapa pemegang saham."
Katya melirik sebentar kemudian kembali berkutat dengan berkasnya.
"Kakak saja, Axel menungguku di Apartment, Kasian kalau aku sampai pulang malam ia akan sendirian di apartment." Jawab Katya tidak peduli.
"Kau harus ikut, ini kemauan Ayah kita harus kompak di depan para pemegang saham."
"Tapi percuma, aku kesana ayah tetap tidak mau berbicara denganku sama sekali kak."
"Bilang saja aku sakit.." kembali Katya beralasan."Tidak bisa, Axel sudah besar untuk menunggu beberapa jam di Apartement sendirian tidak akan apa-apa. Hubungi dia dan bilang kalau kau akan pulang terlambat." perintah Kyle.
Katya menghela nafas kesal.
Pekerjaannya yang banyak menyita waktunya, Sedangkan Axel harus ia
Anandamaya Resident ApartmentDidetik selanjutnya Aeron dan Katya mulai berciuman liar, seperti menyalurkan hasrat yang selama ini mereka pendam.Aeron mulai menaiki ranjang dan menghimpit Katya mengerayanginya dengan sentuhan sensual, begitu juga Katya, tangannya tidak berhenti menyentuh tubuh bidang Aeron. Dan membuatnya meremang hebat.Aeron mengerang melepas ciumannya."Katya, kalau begini terus aku tidak akan bisa menahannya." desah Aeron pelan.Aeron menatap Katya yang berada di bawahnya. Wajahnya sudah memerah dan dadanya naik turun karena gairah.Begitu juga Aeron, gairah sudah sampai keatas kepala dan mencapai ubun-ubunnya."Katya.. kau sadar apa yang akan kita lakukan?" Aeron bertanya dengan suara seraknya menahan gejolak yang ada.Katya mengangguk dengan wajahnya yang merah."Aku sadar, aku tidak mabuk." jawab Katya.Aeron menghembuskan nafas, "Kau mabuk Katya." potong Aeron."
Anandamaya Resident AparmentKeesokan paginya..Katya membuka matanya perlahan, cahaya yang masuk ke kamarnya begitu terang sampai ia mengerutkan keningnya sebelum kembali membuka matanyaKatya melipat sebelah tangan di depan wajahnya untuk menutupi cahaya matahari, kemudian ia berusaha bangun dan menyenderkan badannya ke kepala ranjang. Matanya yang sudah terbuka melirik jam yang ada di nakas.Jam 10 pagi. Ia melihat sisi ranjangnya yang lain, Aeron sudah tidak ada disana. ia melihat kedalam selimutnya. Dan ia masih telanjang. dengan menghembuskan nafas kasar Ia menerawang memikirkan tentang kejadian semalam, Ia kembali melakukannya hal bodoh lagi dengan Aeron, ternyata Alkohol benar benar memperngaruhinya.Semalam setelah mereka mengerang dan mencapai puncaknya bersama-sama, Aeron melamarnya. Ia setengah tertidur saat Aeron mengatakan itu. Dan ia tidak menjawab pertanyaan Aeron semalam karena harus memikirnya kembali.Ck..
Aeron mengangkat Katya keatas meja Kitchen Island. Mereka saling pandang dan dengan cepat Aeron meraup bibir merah Katya, menghisapnya, mencecapnya.Dirasa pasokan udaranya sudah habis, Aeron melepas bibirnya dari Katya tapi tidak menjauh."Aku anggap ini sebagai 'Iya'." Ucapnya serak dipenuhi gairah.Aeron kembali mencium Katya dengan liar, Katya tidak menolak. Tangannya malah naik tersilang di belakang leher Aeron. Meremas remas rambut hitam dan tebalnya."Ah..."Aeron kemudian lanjut menciumi leher Katya. Menjilatnya, menciumnya meninggalkan tanda merah lagi. Kepala Katya terlempar kebelakang memberi akses penuh untuk Aeron menjelajahinya. Padahal tanda merah yang ditinggalkan Aeron semalam masih belum hilang. Dan sekarang bertambah dan lebih banyak.Aeron mulai memegang payudara Katya dari balik kemeja yang ia pakai, meremasnya. Merangsang Katya dengan sentuhannya. Dengan tidak sabaran ia membuka kacing kemeja Katya, begitu juga Katya, m
Anandamaya Resident ApartmentKatya apa-apa kau ini?!" Aeron mengeram kesal melihat tingkah Katya yang tiba-tiba berubah."Pergi dari sini! jangan pernah datang kesini dan menemui anakku lagi sampai kapanpun!" Sentaknya lagi."KATYA!!" Aeron berbalik membentaknya.Katya menatap nyalang Aeron."Kalian berdua Tidak ingat disini ada Axel?!" Sekarang Kyle yang membentak mereka berdua.Keduanya terdiam."Axel ikut uncle keluar sebentar." Ajak Kyle pada Axel. Dan Axelpun mengerti sambil mengikuti Kyle menjauh dari dua orang dewasa yang terlihat berselisih paham."Dasar kalian orang tua tidak becus bertengkar di depan anak sendiri!" Gumam Kyle marah tapi masih bisa di dengar Katya dan Aeron."Bereskan masalah kalian!" Kyle keluar apartment."Sebaiknya kau pergi." Ucap Katya kembali, dan berb
Anandamaya Resident ApartmentAda apa kak?" Katya mulai terlihat cemas."Dengar baik-baik dan jangan panik."Katya fokus pada apa yang akan diucapkan Kyle."Aeron kecelakaan, dan kita harus kesana sekarang juga." Ucap Kyle yang membuat Katya dirambati ketakutan yang luar biasa.Katya tidak bergerak.Dia hanya menunduk dan mengeratkan tangannya."Katya!"Hah?"Cepat kita harus kerumah sakit!" Ajak Kyle."Ke..napa? Kita bukan keluarganya, jadi untuk apa?" Jawab Katya dengan gemetar."Kau itu bagaimana?! Dia ayah Axel Anakmu! Kau tidak khawatir dia akan jadi anak yatim sebelum mengetahui ayah kandungnya? Hah?" Sentak Kyle kembali, dengan bahasa Indonesia yang tidak dimengerti Axel. Ia tidak habis fikir masih sempat Katya memikirkan gengsinya di situasi seperti ini."Kakak s
International HospitalAeron sudah membuka matanya dan menyorot lembut kearah Katya yang mendekatinya dengan wajah cemas dan berdiri di sebelah ranjang."Katya... Axel...." gumamnya dengan suara parau dan lemah.Katya tidak bisa membendung rasa harunya saat melihat Aeron dengan mata terbuka mamanggil namanya. Iapun kembali mengeluarkan air mata di depan Aeron.Tanpa di duga, Axel yang awalnya berada di belakang Katya malah berlari dan memeluk Aeron yang masih terbaring lemah diatas ranjang."Daddy!!" Teriak Axel.Eh?Katya dan Kyle bergeming di tempatnya begitu juga Aeron dengan tangan kecil Axel yang melingkar di tubuhnya. Mereka tiba-tiba saling melempar wajah shock.Kesadaran Aeron kembali memang cukup mengejutkan Katya, tapi yang lebih mengejutkan lagi ketika Axel memanggil Aeron, Daddy.Aeron sangat terkejut ketika membuka matanya karena bingung kenapa bisa ada di ruangan rumah sakit. ia
International HospitalKau mau menikah denganku?" Tanya Aeron dengan menatap manik mata Katya.Seakan semuanya diam membeku menatap Katya, menunggu jawaban darinya.Katya kembali terisak, walaupun air mata masih mengalir dari matanya tapi kali ini dengan diiringi senyuman manis dari bibirnya, melihat kearah Axel dan Aeron bergantian, iapun menjawab."Iyah Aeron." jawab Katya."Hah?" Aeron kaget karena tidak menyangka Katya akan menerimanya tanpa perdebatan sama sekali."Mommy, Daddy!" Axel menabrakan tubuhnya memeluk Katya karena senang. Katya yang kaget oleng dan terdorong lebih mendekat pada dada Aeron yang terluka.Aeron sedikit mengernyit karena sakit, dan Katya melihat itu dengan segera menjauh dari Aeron."Maaf..." ucapnya khawatir masih melihat keadaan Aeron."Aku tidak apa-apa." Jawabnya kaku. Sekarang Aeron yang jadi salah tinggah karena Katya menerima lamarannya."Mommy, you say yes!" Ax
International HospitalTiba-tiba seseorang datang dan masuk kedalam ruang rawat tanpa Katya dan Aeron sadari dan melihat mereka berdua berciuman dengan wajah Shock."AERON!!"Katya refleks melepaskan ciuman mereka dan berbalik melihat kearah suara.Di dekat pintu masuk terlihat seorang wanita cantik berdiri dengan memasang raut wajah marah sampai nafasnya tersendat naik turun."Sabina..." gumam Aeron pelan. Melihat kearah Sabina di depan pintu masukDengan marah Sabina mendekati ranjang, dan berdiri di depan Katya yang terlihat gugup."Plakkkk!!!" Tangan Sabina terangkat kemudian suara tamparan keras terdengar diruangan AeronSabina melayangkan tamparan penuh emosi pada pipi Katya, yang membuat kepalanya terlempar kesamping serta pipinya berubah merah dalam seketika."Dasar wanita jalang!! A