Saat selesai bekerja, aku pulang bersama Arya.
"Pak Arya dan dokter Mia akan pulang bersama." Kata suster itu.
"Tentu saja, kami akan pulang bersama." kata Arya sambil merangkul aku.
Arya merangkul aku di depan umum. Dokter Dirga juga melihat kami berdua. Suster Wulan hanya tersenyum melihat kami. Dia memang selalu mendukung kami berdua.
"Aku akan pulang sendiri saja." Kata suster Wulan.
"Kenapa tidak bersama kami saja?" tanyaku.
"Tidak, aku tidak ingin menjadi nyamuk. Lebih baik sendiri dari pada melihat kalian bermesraan." Jawab suster Wulan.
"Kamu memang sangat perhatian sekali, suster Wulan. Bagus sekali kamu memiliki teman yang mengerti." kata Arya sambil tersenyum.
"Arya! Kamu jangan seperti itu! Aku akan pulang dengan suster Wulan juga." Kataku.
"Tidak perlu, aku tidak masalah pulang sendiri. Aku bisa pergi sendiri, tidak perlu khawatir." Kata suster Wulan.&
"Itu dia yang membuat aku jatuh cinta kepada Mia. Dia luar biasa, aku kagum." Kata Arya. "Arya ini memang terlalu pandai dalam memuji. Sebaiknya kamu haru cepat pulang, ini sudah larut malam." Kataku. "Baik, aku akan pulang sekarang juga. Saya permisi semuanya." Kata Arya. "Silahkan." Kata mama. "Kamu harus mengendarai mobil dengan perlahan." Kata mama. "Jangan lupa, Arya! Dalam berbisnis kamu harus waspada serba kamu bukan hanya kamu pemilik rumah sakit itu tapi juga pak Andi. Jadi, Kalian harus bekerja sama dengan baik supaya terjalin hubungan yg baik juga." Kata papa. "Pasti, papa. Terima kasih atas pendapat yang diberikan. Anda seperti papa saya saja. Dia juga selalu memberikan pendapat bijak dalam berbisnis kepada saya." Kata Arya. "Supaya kamu tidak salah dalam mengambil langkah." Kata papa. "Benar itu, terkadang bisnis bisa menjadi sangat berbahaya." Kata mama.
Arya mencoba untuk menanyakan apa yang akan mama Laras katakan."Begini, aku memiliki teman. Awalnya dia bertemu dengan seorang wanita yang cantik. Lalu, dia hampir tidak sengaja menabrak wanita itu. Dia membantu wanita itu dan ternyata dia baru sadar bahwa pertemuan dia itu hujan yang pertanyaan kalinya. Wanita itu terlihat sangat sedih dan sedang mengejar kakaknya yang sedang marah. Teman aku ini mengikuti wanita itu dan mendengarkan pembicaraan wanita itu dan kakaknya. Ternyata wanita itu akan dijodohkan dengan kekasih kakaknya sendiri. Wanita itu sudah menolak perjodohan itu tapi keluarga dia tetap melakukan perjodohan itu. Tema aku ini memutuskan untuk menjadi kekasih wanita itu tanpa wanita itu ketahui. Teman aku ini langsung datang ke rumah wanita itu dan membuat wanita itu dan keluarganya saat terkejut sebagai dia mengaku sebagai kekasih dari wanita itu. Padahal mereka adha orang asing dan tidak mengenal satu sama lain. Tapi teman aku ini merasa sangat nyaman de
"Benarkah? Apa kamu serius?" tanya Aluna. "Tentu saja aku serius, aku tidak mungkin berbohong." Jawabku. Arya sampai di depan rumah dan mengetuk pintu. "Itu pasti Arya! Aku permisi, kakak. Aku harus membuka pintu." kataku sambil meninggalkan Aluna. Aku menghampiri Arya dan seseorang mengajak dia pergi tapi mama dan nenek langsung mengajak Arya masuk ke dalam ruang dahulu. "Ayo masuk! Sebelum pergi, kalian harus sarapan." Kata mama. "Itu benar, kamu tidak boleh kelaparan nanti kamu bisa sakit." Kata nenek. Mereka berdua langsung bersikap sangat manis kepada Arya. Aku merasa ada yang aneh dengan semua ini. "Ada apa ini? Kenapa kalian begitu terlihat aneh?" tanyaku. "Tidak, memangnya kenapa?" tanya mama. "Aneh saja." Jawabku. "Arya ini sudah seperti cucu bagi nenek. Dia itu pria yang sangat baik." Kataku. "Mama setuju de
Saat aku melihat di sekitar rumah sakit ternyata ada dokter Dirga. Arya sebagai menjual itu di depan dokter Dirga. Dokter Dirga juga langsung masuk ke dalam rumah sakit."Kamu melihat dia, bukan? Dia sudah jelas sangat cemburu terhadap aku. Dia itu menyukai kamu dan aku tidak menyukai itu. Aku tidak suka dengan pria yang mencoba mendekati kamu. Aku lebih tidak suka jika mereka memiliki perasaan lebih terhadap kamu." Kata Arya."Tapi kenapa?" tanyaku."Sebab aku ini kekasih kamu. Tidak mungkin kamu dekat dengan pria lain. Nanti keluarga kita akan merasa curiga terhadap hubungan kita berdua. Aku tidak ingin mengecewakan mereka semua. Aku yakin kamu juga berpikir seperti aku." jawab Arya sambil terlihat gugup.Aku sudah berharap bahwa Arya akan mengatakan sesuatu yang penting dan sangat aku harapkan. Ternyata dia mengatakan itu hanya untuk menjaga hubungan ini supaya keluarga kami tidak tahu. Aku ini menang terlalu banyak berharap."
"Baik, aku tidak akan membahas dia lagi. Tapi kenapa kami seperti marah?" tanyaku."Tidak, aku hanya tidak menyukai jika kamu membicarakan orang itu. Kamu tidak boleh membicarakan pria lain selain aku." Jawab Arya.Aku terkuat dan merasa bingung sebab aku tidak boleh membahas pria lain selain Arya. Itu membuat aku merasakan perasaan yang sangat aneh. Seperti merasa menjadi kekasih Arya yang sesungguhnya."Kenapa kami diam saja?" tanya Arya."Aku hanya berpikir tentang perkataan kamu. Kenapa aku tidak boleh membahas pria lain selain kamu?" tanyaku."Sebab aku ingin seperti itu." Jawab Arya."Begitu." Kataku.Waktu berlalu, Arya harus pergi lagi le kantor."Waktu cepat berlalu jika bersama kamu, aku ingin sekali kamu bekerja di kantor aku." Kata Arya."Memangnya kenapa? Kenapa aku harus bekerja di kantor kamu?" tanyaku."Supaya aku bisa terus melihat dan bersama
"Benar, Arya sudah menceritakan semuanya." Kataku."Apa kamu tidak membenci aku?" tanya Elo."Aku tidak memiliki hak untuk membenci kamu. Itu masa lalu kalian berdua. Menurut aku kalian berdua yang harus menyelesaikan semuanya. Aku tidak berhak ikut campur. Tapi aku akan mendukung kalian berdua untuk kembali berteman. Sebab tidak ada kata mantan teman." Jawabku."Kamu benar, aku mengerti alasan Arya memilih kamu menjadi kekasih dia. Jika aku yang lebih dahulu mengenal kamu, pasti aku juga akan mencintai kamu." Kata Elo.Aku sangat terkejut mendengar perkataan Elo. Dia mengatakan sperti itu kepada aku. Aku merasa tidak nyaman tapi aku tidak mungkin mengatakan itu secara langsung. Aku tidak enak terhadap pak Andi."Kenapa kamu diam saja?" tanya Elo."Tidak apa apa, kak Elo adalah orang yang baik." Jawabku."Kamu mengatakan itu kepada aku setelah mengetahui apa yang sudah aku lakukan kepada Arya.
Saat Elo sedang mengunci pintu kamarnya. Ada seseorang yang mengetuk pintu. Saat Elo membuka ternyata itu adalah ibunya."Mami!" kata Elo sambil tersenyum."Elo! Sayang! Kamu sudah terbangun dari koma?" tanya mami Elo."Benar mami, aku sudah bangun dan besok aku akan pulang ke rumah. Kita akan segera memulai kembali hidup yang baru. Mami senang, bukan?" tanya Elo."Tentu saja, keadaan mami membaik setelah mendengar kabar ini dari pakai kamu." Jawab mami Elo."Benar itu, mami kamu langsung dinyatakan sembuh. Dia hanya ingin melihat kamu sadar kembali." Kata pak Andi."Terima kasih papi, aku tidak menyangka mami akan dibawa untuk menemui aku sekarang. Aku pikir aku akan bertemu mami nanti. Sebab aku harus banyak berlatih di sini. Aku juga mulai bisa berjalan tapi belum berlari." Kata Elo."Semua juga perlu proses, sayang. Yang terpenting adalah kamu sadar dan kembali ke hidup mami. Mami senang sekali.
"Beda bagaimana?" tanyaku."Beda, dia langsung sangat hangat dan juga perhatian sekali. Itu sudah jelas bahwa dia mencintai kamu, Mia. Mungkin dia belum menyadari perasaan dia atau dia malu untuk mengatakan bahwa dia mencintai kamu. Aku yakin dia mencintai kamu, Mia." Jawab suster Wulan."Jangan mengatakan itu! Arya bukan orang yang pemalu. Dia selalu mengatakan jika dia menyukai atau tidak menyukai sesuatu kepada aku. Dia selalu melarang aku untuk dekat dengan pria lain. Dia juga selalu menyuruh aku melakukan apa yang aku sukai selama itu baik. Itu artinya dia bukan orang yang pemalu." Kataku."Kamu salah, itu artinya dia sangat mencintai kamu. Dia cemburu saat melihat kamu bersama pria lain. Dia juga ingin membuat dirinya terlihat pengertian untuk kamu dengan membebaskan kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai. Kamu harus banyak belajar dari aku." Kata suster Wulan.Mendengar perkataan Wulan membuat aku semakin berharap banyak kepada Ar