Share

Bab 20 – Bertambah Pelik

Sheril masih terduduk di lantai sambil menangis sesenggukan. Diletakkannya tangannya sendiri di dada karena jantungnya terasa sakit sekali.

Sheril tahu dia salah. Dia tahu kalau tadi tindakannya sangat keterlaluan. Padahal Mas Ais sampai tidak tidur untuk mengerjakan laporannya, tadi dengan bodohnya dia malahan menumpahkan kopi ke atas laptop Mas Ais.

Tapi meskipun begitu, Mas Ais tidak perlu membentaknya juga, bukan?

Wajah Sheril basah akan air mata, napasnya pun juga masih tersengal sesenggukan. Pelan-pelan Sheril berusaha berdiri dari posisi duduknya di lantai.

Dia tahu menangis tidak akan menyelesaikan masalah. Sekarang yang ada di benaknya tak lain adalah setidaknya dia harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status