Share

Dua Minggu Lagi?

Aku pun masuk kembali ke ruang kerja Mas Chandra. Kurebahkan badanku di sofa  sambil menunggu para staff mengirimkan semua laporan yang kuminta tadi. Beberapa saat aku memejamkan mata, dan kembali berpikir bagaimana agar semua siasatku ini berhasil. Ah, tak perlu lah memikirkan bagaimana hasilnya nanti, yang penting saat ini aku harus berusaha menutup semua akses Mas Chandra.

 

Seketika aku pun langsung terduduk saat teringat dengan kamera pengintai yang tadi sempat kubeli. Segera kuambil dua buah kamera super mini tersebut, dan kuletakkan di tempat tersembunyi yang menurutku sudah sangat pas, lalu kuhubungkan pada ponselku. Meskipun aku sudah meminta bantuan pada Linda, namun kamera ini tetap wajib kupasang. Hati manusia tak ada yang tahu kan?

 

Selesai, mulai hari ini akan ada sinetron gratis tiap hari, he-he. Tinggal menunggu mencari waktu yang pas untuk menempelkan kamera imut ini ke mobil dan ponsel milik Mas Chandra.

 

Setelah mencoba kinerja kamera itu di ponselku, aku punya suatu ide yang mungkin sedikit bisa menyentil suamiku itu. Kebetulan kemarin aku sempat memfoto kue tart pertunangan berwarna putih itu, tentunya sebelum kububuhkan nama Raisa dan Wisnu disana. Segera ku upload foto kue itu, dan kuberi caption.

 

CANTIK SEKALI KUENYA, PASTI RASANYA ENAK SEKALI NIH, BIKIN NGILER..

 

Tinggal tunggu beberapa menit sambil mendengarkan musik bergenre pop rock favouritku, kita lihat saja apakah ini akan menggelitik hati si penghianat itu.

 

Satu lagu yang kuputar belum juga usai saat sebuah panggilan masuk ke ponselku, yup umpanku langsung disambar oleh buruanku, siapa lagi kalau bukan Mas Chandra. Segera kuterima panggilan tersebut.

 

"Assalamualaikum, iya Mas."  Aku mengucapkan salam tersebut dengan nada yang kubuat manja, tapi boong.

 

"Waalaikumsalam, Dek. Barusan kue tart siapa yang kamu buat status?" tanyanya. Benar kan semua dugaanku tadi.

 

"Kue tart tingkat berwarna putih, dengan hiasan bunga-bunga warna pink dan diatasnya ada patung sepasang pengantin itu ya, Mas?" Sengaja kujabarkan secara detail kue buatanku tersebut.

 

"Iya benar sekali. Kenapa kamu upload kue itu?"

 

"Iseng saja sih, soalnya bagus banget, sepertinya rasanya juga lezat lho!"

 

"Hemmm kamu ini ada-ada saja sih, Dek. Kalau kepingin kan tinggal bilang nanti kubelikan. Kamu dapat dari mana foto itu?" Sebuah pertanyaan yang menurutku terlalu kolokan.

 

"Ya dari internet lah, kan banyak di sana foto-foto kue itu. Iya sih sebenarnya pingin banget, tapi takut sakit gigi aku tuh, Mas."

 

"Iya bener, lagian kayak anak kecil saja pingin makan kue tart segala. Oh iya kamu sekarang lagi dimana, Dek?" 

 

Kenapa dia tanya keberadaanku? Sepertinya dia tahu aku sedang berada di kantor.

 

"Aku sekarang sedang ada di kantor, Mas. Kenapa memangnya?" Percuma juga kan aku berbohong, karena aku yakin di kantor ini pasti ada mata-mata Mas Chandra.

 

"Loh, ngapain kamu ke kantor segala, Dek? Kok tidak bilang dari tadi pagi saja, biar aku antar kamu ke kantor," katanya agak gugup.

 

"Tadi pagi belum punya rencana ke sini sih, Mas. Aku sudah bosen di rumah terus, pingin kerja lagi dikantor. Nggak apa-apa kan?"

 

"Ya nggak apa-apa lah Dek. Tetapi apa kamu nggak kecapekan nanti, lebih baik kamu di rumah saja, nyantai kan sudah ada aku yang menghandle semuanya."

 

"Iya, aku tahu kamu sudah mengandle semuanya, tapi aku tetap ingin bekerja, jenuh di rumah terus, dan aku pun ingin meringankan pekerjaan mu Mas. Ingat itu perusahaanku lho, jadi kapan saja aku ingin kembali kerja disana bisa kan?" ucapku.

 

"Tentu saja bisa, Dek. Kamu kan bos nya disini. Terserah kamu saja, yang penting jangan kecapekan, kita kan harus program agar cepat memiliki momongan," katanya masih berusaha membujukku.

 

Memang benar dulu kami sedang menjalani program kehamilan, tapi setelah penghianatan ini, pantang bagiku berhubungan suami istri denganya, dan aku selalu berdoa agar aku tak mendapatkan momongan di saat-saat seperti ini.

 

"Pokoknya aku ingin kembali menghandle perusahaan ini!" ucapku pura-pura merajuk.

 

"Iya deh terserah kamu saja, yang penting kamu bahagia Dek. Oh iya kamu tahu nggak ATM perusahaan ada di mana? Kok ini kucari di dompet tidak ada. Takutnya hilang, kan disana banyak sekali isinya, dan lagi aku lupa belum membuat M-bangking di ponselku."

 

"Oh, ATM itu ya. Kuambil tadi pagi di dompetmu kok."

 

"Ya sudah kalau begitu, aku kan jadi nggak khawatir lagi Hari ini aku tak jadi menginap Dek, aku akan pulang nanti sore. Apa kamu mau di jemput di kantor?"

 

"Tak perlu. Aku sudah bawa mobil sendiri."

 

"Baiklah kalau begitu. Hati -hati ya. Sekarang aku juga lanjutin pekerjaanku lagi. Wassalamualaikum."

 

"Iya kamu juga hati-hati ya. Waalaikumsalam."

 

Aku tahu Mas Chandra tidak akan diam saja dengan langkah yang kuambil ini.

 

Beberapa saat kemudian, ada panggilan masuk kembali di ponselku, terlihat Raisa disana. Aku pun segera mengangkat panggilan dari pelanggan istimewa ku itu.

 

"Assalamualaikum. Halo Mbak Raisa, ada apa?" salamku melalui sambungan telepon.

 

"Waalaikumsalam. Masih open order kue kan Mbak?" katanya dengan suara khas yang lembut nan manja.

 

"Masih dong Mbak. Eh iya, gimana acara tunanganya kemarin?"

 

"Sukses Mbak. Meski pihak dari Mas Wisnu hanya dua orang namun acara tetap khidmat. Karena kan memang dia seorang yatim piatu sejak kecil, Mbak."

 

Kurang ajar banget kamu Mas Chandra mengaku yatim piatu, padahal kedua orang tuamu masih sehat wal afiat hingga saat ini. 

 

"Wah alhamdulillah kalau begitu. Rasa kue buatanku gimana, Mbak?"

 

"Rasanya sangat enak sekali, pokoknya mantap deh Mbak. Mangkannya ini aku mau pesan lagi buat acara nikahanku nanti Mbak. Satu buah kue tart susun tiga, dan mini tart sebanyak lima ratus buah. Rencanananya sih dua minggu lagi acara itu kami gelar. Gimana bisa kan, Mbak?"

 

Hah, dua minggu lagi? Kebelet banget sih mereka ingin segera menikah. Tunggu saja akan kuberikan kado terindah dalam pesta pernikahan kalian nanti.

 

******* *******

 

*terima kasih sudah membaca. Semoga para readers ku sehat selalu. Jangan lupa sub, like dan komen ya, biar aku semangat nulis lanjutannya.

Jika ada yang tidak berkenan, saya mohon maaf sebesar besarnya.

Komen (13)
goodnovel comment avatar
Chia Djumarang
cerita seru dan menarik, tetapi koinnya lbh seru.. . ...
goodnovel comment avatar
Sri Purwati
ceritanya bagus..tp sayang berat koinya
goodnovel comment avatar
Astarini Endah
Bagus ceritanya, cuma berat diongkos
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status