Share

Akulah Bos Di sini

Penulis: menthil n Progo
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-24 20:38:58

Kurebahkan sebentar badanku diatas sofa empuk ini, memejamkan sebentar mata ini dan kutarik nafas dalam-dalam berharap bisa sedikit mengurangi beban pikiran dan hati yang sedang kujalani saat ini. Kenapa Mas Chandra bisa berbuat seperti itu diluar sedangkan di depanku dia sepertinya sangat baik. Tak terasa air mata pun mengalir di pipiku. Sungguh ini menjadi pukulan telak dalam hidupku.

Namun aku tak boleh putus asa, aku harus tetap kuat. Jangan sampai hanya gara-gara ini, aku menjadi frustasi dan sakit. Aku wanita tangguh dan sebelum mendapat apa yang kuinginkan pantang bagiku untuk mundur. Aku pun segera duduk kembali, Bismillah, aku akan melanjutkan apa yang tadi sudah kurencanakan. 

Aku pun segera menelepon Linda, memintanya untuk memanggil cleaning service, dan membersihkan ruangan ini dari sampah-sampah menjijikkan itu. Tak berapa lama pun petugas itu masuk ruanganku.

"Tolong ambil tempat sampah dan isinya dibawah meja itu, serta pigora ini, bawa kebelakang dan bakar semuanya," titahku.

"Sama tempat sampahnya juga, Bu?" Cleaning service itu bertanya padaku sambil menunjukkan wajah heran, sepertinya.

"Iya semuanya," kataku, "atau kalau kamu mau, ambil saja untukmu."

"Iya, Bu. Saya mau. Dari pada dibakar, lebih baik saya bawa pulang saja. Mubadzir nanti Bu," ujarnya sambil tersenyum.

"Ya sudah, terserah kamu saja, yang penting barang itu dan isinya tak terlihat lagi dimataku. Kamu boleh pergi sekarang."

"Siap, Bu. Terima kasih banyak," ucapnya sambil keluar pintu.

Dengan hilangnya sampah dan pigora ini, rasanya ada pasokan udara segar lagi masuk ke ruangan ini. Aku pun bersandar di kursi, dan akan menelepon Pak Johan, manajer keuangan dan orang kepercayaan Papaku dari dulu. 

"Pak Johan, tolong segera datang ke ruangan direktur utama ya, aku tunggu sekarang juga," kataku melalui telepom kantor.

Sambil menunggu Pak Johan, akupun membuka laci meja sisi kanan yang tadi belum sempat kubuka, karena telah menemukan alat kontrasepsi tadi. Semoga tak ada lagi kejutan menjijikkan didalamnya. Alhamdulillah tak ada barang-barang itu disini, hanya kertas kertas kecil dan beberapa alat tulis, juga beberapa foto wanita berukuran 3x4, sepertinya ini foto formal. Buat apa Mas Chandra menyimpan foto-foto ini?

Selembar kertas sangat kecil berwarna ungu dengan motif bunga-bunga menarik perhatianku, sejak kapan suamiku senang dengan sesuatu yang berbau fancy dan girly seperti ini? Kemudian kuambil kertas itu, ada tulisan atau semacam kode diatasnya,

040488ME

Kode apa ini?

Kumasukkan kertas imut itu kedalam saku celanaku saat Pak Johan mengetuk pintu.

"Mari silahkan masuk, Pak," kataku dari dalam.

"Assalamualaikum Bu Dita."

"Waalaikumsalam, mari silahkan duduk Pak Johan. Bagaimana kabarnya Pak?" Kutanyakan hal itu saat dia sudah duduk tepat dihadapanku.

"Alhamdulillah baik Bu," jawabnya dengan hormat, "kabar Bu Dita juga baik-baik saja kan? Sudah lama sekali rasanya saya tak melihat Anda kesini."

"Alhamdulillah kabarku juga  baik, Pak. Saya kemarin sedang merintis sebuah usaha baru Pak dirumah, jadi tak ada waktu untuk kesini," bohongku, "bisakah saya meminta seluruh laporan perusahaan ini selama satu tahun terakhir?"

"Bisa- bisa sekali Bu," katanya agak gugup.

"Oke, saya minta hari ini juga, sebelum istirahat laporan itu harus sudah ada di meja ini. Dan mulai hari ini seluruh keuangan dikirim ke rekening baru ini," kataku sambil menunjukkan nomer rekening terbaruku itu.

"Iya, Bu. Baik, akan saya kerjakan bersama staf sekarang juga," katanya sambil berdiri dan ingin pergi darisini.

Sepertinya memang ada yang disembunyikan dariku, tak biasanya Pak Johan seperti ini, bahkan dia sama sekali tak berani menatap wajahku selama di ruangan ini.

"Tunggu, Pak Johan. Duduklah dulu sebentar, ada sedikit hal yang ingin saya bicarakan," ucapku.

Dengan segera dia kembali duduk di kursi itu lagi, "ada yang bisa saya bantu lagi, Bu?" 

"Tolong jawab pertanyaan saya dengan jujur. Kenapa sepertinya Pak Johan sangat ketakutan saat saya meminta laporan itu?"

"Saya takut kalau Pak Chandra marah saja, Bu. Karena seluruh karyawan yang tidak menurut pada perintahnya, benar atau pun salah, maka kami akan dipecat tanpa pesangon. Dan Pak Chandra sudah mewanti-wanti saya agar tak memberitahukan kepada siapapun tentang keuangan perusahaan ini, terutama pada Bu Dita"

"Kenapa dia takut jika aku tahu, apa karena banyak kecurangan?" tanyaku.

"Sejujurnya selama setahun Pak Chandra di sini, banyak sekali kecurangan dan korupsi yang dilakukan. Jika ini terus terjadi, saya rasa kita akan segera pailit, Bu. Saya sudah sering mengingatkan namun  tak pernah dihiraukan oleh Pak  Chandra," jelasnya.

Benar-benar minta dijitak kepala suamiku itu, atau mungkin malah harus dimandikan dengan bunga seluluh rupa agar bisa kembali ke jalan yang benar. Amit-amit deh. Aku lebih percaya pada perkataan Pak Johan dari pad Mas Chandra untuk saat ini.

"Pak Johan tahu kan siapa pemilik sebenarnya perusahaan ini? Mulai sekarang aku yang akan menghandle sendiri semua urusan disini. Sekarang juga, tolong laksanakan perintah saya, jika ada staff yang tak mau mengerjakan, suruh menghadap saya sekarang juga."

"Baik-baik, Bu. Akan saya kerjakan sekarang. Menurut saya, Bu Dita memang lebih cakap mengurus perusahaan ini dibandingkan dengan Pak Chandra. Saya permisi dulu ya, Bu," pamitnya.

"Ok, saya tunggu. Oh iya, sepuluh menit lagi jangan lupa meeting dewan direksi ya Pak. Aku akan segera menuju kesana."

"Baik, Bu," katanya sambil berlalu pergi.

Sudah kuduga, Mas Chandra menghamburkan semua uang perusahaanku untuk memenuhi hawa nafsu setannya saja. Keterlaluan kamu Mas!

Kemudian aku dan Linda segera menuju ke ruang rapat, nampak dua belas staff yang kuminta telah menungguku disana. Aku pun segera memulai rapat ini.

"Assalamualaikum. Selamat pagi rekan-rekan semua. Maaf kalau pagi ini saya tiba-tiba meminta berkumpul di ruang rapat ini. Tanpa banyak kata, mulai hari ini, saya sebagai owner tunggal perusahaan ini, meminta seluruh laporan tentang perusahaan ini dikirim kepada saya setiap hari. Dan segala keputusan yang menyangkut perusahaan ini haruslah atas persetujuan saya. Meskipun tak setiap hari saya ke kantor, laporan tetap wajib dikirim ke email saya. Apapun itu tanpa terkecuali. Cukup itu saja yang ingin saya sampaikan. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan." 

Pak Fahri, manajer operasional mengangkat tangan kanannya, "maaf, Bu. Bagaimana dengan Pak Chandra, apa kami harus melapor ke Pak Chandra dulu? Dan apakah Pak Chandra sudah tidak di sini lagi? Kami sungguh takut dengan Pak Chandra," tanyanya.

"Tolong diingat kembali ya, saya pemilik tunggal  dari perusahaan ini, apa yang saya katakan mutlak harus Anda sekalian laksanakan. Pak Chandra akan tetap ke kantor ini seperti biasa, tapi semua keputusan harus lewat saya dahulu. Dan saya minta semua divisi mengirim laporan selama setahun ini ke meja saya, saya tunggu sebelum jam makan siang tiba. Saya rasa semua hal sudah jelas disini, dan rapat saya nyatakan selesai." 

Aku pun segera meninggalkan ruang rapat bersama Linda. Menurutku tak perlulah bicara panjang lebar lagi, kurasa mereka sudah mengerti apa yang baru saja kukatakan. 

"Lin, jangan lupa mulai sekarang kamu adalah tangan kananku. Jika aku tak kesini, mak kamu wajib melaporkan padaku tentang hal-hal yang salah disini, dan juga tentang Mas Chandar," kataku sambil berjalan beriringan bersama Linda.

"Siap, Bu. Saya pastikan Bu Dita tak akan kecewa dengan kinerja saya," jawabnya mantap.

Mas Chandra, mulai sekarang mari berlomba menunjukkan taring kita, aku atau kamu yang benar-benar bisa menghandle semua ini.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ony Syahroni
suami durjana buang aja kelaut biar dimakan hiu
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
hempaskan suamimu mb..buang ke laut
goodnovel comment avatar
Dyah Subadiyah
semangat dita...ak mendukungmuu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Season 1 Ending

    Jangan lupa baca juga cerita saya lainnya ya teman-teman, yang akan segera saya publish hingga tamat jugaPESANAN HENNA CALON PENGANTIN SUAMIKUBLURB: Rury kaget saat mendapat pesanan Henna dari perempuan yang ternyata selingkuhan suaminya itu.yuk. ikuti bagaimana dia menghancurkan pesta pernikahan suaminya itu.Jangan lupa baca cerita terbaruku PEMBALASAN ISTRI GENDUTEnding season 1 (Pov Author)Setelah sekitar satu jam bertemu dengan Bima, maka Raisa dan Dita pun kemudian meninggalkan rutan. Tampak sekali gurat kesedihan di wajah Bima saat berpisah dengan Ryan. Dalam hatinya sungguh menyesal karena tak bisa merawat dan menemani putranya itu hingga dewasa. Meski dia memberontak atau lari seperti apapun rasa

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Mempertemukan Ryan Dengan Ayahnya

    Mempertemukan Ryan Dengan Ayahnya (Pov Author)Selama tujuh hari meninggalnya Lisa, Dita dan Ryan tingggal di rumah Jombang bersama Raisa yang membantunya menjaga Ryan, sementara Bik Sanah di suruh Dita kembali ke rumah Kediri, untuk mengatur rumah seperti biasanya, karena memang dia adalah kepala pelayan di sana. Dita juga membeli sepetak tanah di sebuah perkampungan, lalu dibangunkan sebuah mushalla wakaf atas nama Almarhumah Lisa. Karena memang Dita sangat mengkhawatirkan Lisa, jadi dia berharap dengan ini, bisa mengurangi dosa kakaknya itu.Seperti janjinya kemarin kepada Lisa, hari ini dia akan membawa Ryan bertemu dengan Ayahnya, bersama dengan Raisa dia berangkat pukul tujuh pagi menuju ke rutan.Setelah melewati pemeriksaan, akhirnya mereka diperbolehkan untuk menemui si gembong na

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Pertemuan Yang Hanya Sebentar

    Pertemuan Yang Amat Singkat. "Sesungguhnya Allah akan menerima tobat seorang hamba selama nafasnya belum sampai di tenggorokan (sakaratul maut)." - HR Ibnu Majah dan Tirmidzi.Kami sudah menunggu di luar sekitar lima belas menit, namun dokter atau pun perawat belum ada yang keluar dari ruangan itu. Tak ada perbincangan diantara kami, semua hanya diam. Tapi mungkin perasaan yang di rasakan Bik Sanah dan Raisa tak seperti yang kini kurasakan.Aku hancur, rasanya sama seperti saat melihat Papa terbaring lemah dahulu. Dalam hati aku terus berdoa semoga ada keajaiban yang bisa membuat Mbak Lisa kembali sehat. Aku tahu tak ada yang tak mungkin bagi Allah.Ryan kini telah tertidur di gendonganku setelah tadi sempat rewel dan terus menangis. Mataku tak lagi bisa meneteskan air mata, saking sedihny

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Apakah Semua Ini Takdir?

    Apakah Semua Ini Takdir?"Semoga saja Dit. Tapi, ada satu hal lagi yang harus kau tahu tentang apa yang telah kuperbuat padamu dulu..." kata Lisa."Apa itu Mbak?" tanyaku penasaran."Sebenarnya, aku ada dibalik kejahatan Pak Johan, salah satu pekerjamu dulu.""Pak Johan? Kok Mbak Lisa bisa kenal dengan dia sih?""Saat itu aku memang sangat ingin menghancurkan perusahaanmu, jadi aku mencari pekerja yang bisa kupengaruhi. Kebanyakan pekerja senior di sana sangat pumya loyalitas yang tinggi, mereka semua setia kepadamu. Namun ternyata Pak Johan bisa kuajak kerja sama juga, karena dia juga ternyata mengincar jabatan yang lebih dan juga dia ternyata punya hati yang kotor, sehingga dapat dengan mudahnya masuk kedalam perangkapku..."

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Kejujuran Lisa

    Lisa Jangan Pergi Dulu 2 Aku kemudian dudk di samping Mbak Lisa. Dan dia pun tersenyum melihatku. Wajahnya tampak bugar dan bahagia kulihat. Entah itu bahagia karena bertemu dengan Ryan atau karena bertemu denganku. Yang jelas aku sangat bahagia bisa melihat wajahnya, yang selama dua bulan terakhir ini selalu menjadi pertanyaan di pikiranku. "Sa, maafin ya semua yang telah kulakukan padamu dulu," ucap Mbak Lisa memulai obrolan ini. "Ah lupain Mbak, itu sudah menjadi takdir yang memang harus kita jalani. Yang penting untuk ke depannya, kita harus menjadi semakin baik, Mbak. Jujur aku sangat senang sekali, mengetahui keberadaan Mbak Lisa. Dari dulu, aku memang sangat ingin memiliki seorang kakak, dan Alhamddulillah kini Allah sudah mengabulkan doaku," ucapku sambil menggengam tangan Mbak Lisa. "Kamu ternyata memang sangat baik, sama seperti almarhum Mamamu," ucap Mbak Lisa singkat sambil tersenyum.

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Lisa Jangan Pergi Dulu

    Lisa Jangan Pergi Dulu"Bik, ayo kita berangkat sekarang," ucapku pada Bik Sanah di dalam kamarnya.Setelah shalat subuh ini, aku mengajak Raisa dan juga Bik Sanah untuk menuju ke Surabaya. Sengaja ku bawa mereka berdua untuk membantu menjaga Ryan, karena kini aku menyetir sendiri. Karena tak mungkinkan aku menyuruh Leo yang tengah bulan madu untuk mengantarkan perjalananku kali ini?"Sudah, Non," jawab Bik Sanah sambil mengambi Ryan dari gendonganku."Aku juga sudah siap, Dit," ucap Raisa yang kini menenteng tas berisi segala macam keperluan Ryan.Akhirnya kami berangkat, perjalanan dari rumah ke Surabaya sekitar tiga sampai empat jam perjalanan. Semoga nanti saat aku sampai di sana, Lisa siuman. Dan aku kemarin pun sudah meminta pihak rumah sakit u

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Lisa

    Lisa (Pov Author)Acara resepsi pernikahan Linda dan Leo di gelar sangat meriah di kediaman Dita. Pancaran kebahagiaan terpampar jelas di wajah kedua pengantin baru itu. Leo terlihat sangat mencintai istri cantiknya itu. Meskipun Linda memiliki masa lalu yang tak baik, namun Leo tetap setulus hati mencintai istrinya.Dita juga sangat bahagia, karena hari ini Raisa juga bisa hadir, namun pria yang menolongnya belum bisa, karena lukanya terlalu dalam. Dita berharap semoga secepatnya Raisa juga bisa menyusul Linda dan menemukan seorang pria yang benar-benar bisa mencintai Raisa apa adanya.Dita mulai saat ini tak memperbolehkan Raisa kerja jauh lagi, biarlah Raisa menjadi asisten pribadinya saja untuk memmbantu menjaga Ryan saat sedang bepergian. Mengingat saat ini Raisa juga tengah hamil muda, Dita tak ingin hal buruk terjadi pada sahabatnya itu lagi. Apapun akan di lakukan Dita agar Raisa bisa selalu sehat dan bahagia, hing

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Dita Ngunduh Mantu

    Dita Ngunduh Mantu (Pov Author)Raisa kini telah siuman, namun dia masih merasakan kepalanya yang pusing. Matanya di kerjap-kerjapkan. Dia bingung dengan keberadaanya saat ini. Terakhir kali dia ingat sedang berada di kebun tebu bersama dua orang pria jahat itu. Namun kini dia telah berada di sebuah ruangan, dan dia sangat tahu bahwa ini adalah sebuah ruangan di rumah sakit."Suster...suster!" teriak Raisa lirih."Eh, si cantik sudah bangun toh! Suster!"Suara Sardi yang memang ada di balik kelambu dan kini menengok Raisa itu, membuatnya sontak terkejut."Siapa Anda?" ucap Raisa."Jangan takut Nduk, aku sopirnya Den Rendy, orang yang sudah menyelamatkan dan membawamu kesini. Tuh dia, sama denganmu dia kini terbaring karena luka besar di punggung saat menyelamatkanmu tadi," ucap Sardi sambil menunjuk ke ranjang Rendy yang saat ini tengah tertidur setelah m

  • Orderan Kue Untuk Hari Pertunangan Suamiku   Takdir Yang Mempertemukannya 2

    Takdir Yang Mempertemukannya (Pov Author)Rendy beruusaha membuka matanya, namun rasa nyeri di punggungnya makin terasa. Matanya kemudian menyusuri tempat di mana dia berada kini. Ah rumah sakit, pikirnya. Ada selang infus menancap di tangannya, juga ada selang oksigen di hidungnya, dan korden warna biru laut memutarinya, sebagai menyekat dengan ranjang lain. Dia masih ingat sekali kejadian apa saja yang terjadi sebelum dia pingsan. Lalu di mana gadis cantik itu? Bagaimana keadaannya saat ini?Rendy kemudian mencoba bangun, namun ternyata punggungnya terasa nyeri sekali. Saat meraba punggungnya yang terluka itu, ternyata luka itu kini telah di perban, berarti dia telah mendapatkan perawatan insentif. Tapi berapa lama kira-kira dia pingsan? Dan di mana Pak Sardi kini?"Pak Sardi! Suster!" teriak Rendy lirih, karena dia tak mau suaranya mengganggu pasien lain."Pak Pardi...Suster!" Sekali l

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status