Share

36. Lari Pagi

Aku mengeluarkan sebuah buku mini dari dalam tas. Sebenarnya bukan buku diari tapi memang agak mirip. Lampu kamarku sudah mati, hanya menyisakan lampu kecil di meja belajar. Aku melirik jam weker di atas meja. Hari sudah menunjukkan pukul dua malam. Tapi mataku sulit untuk diajak tidur. Ah, pikiran ini terlalu mengganggu, jadi aku bangun dan duduk di meja belajar. Aku menulis beberapa catatan di buku kecil itu, tentang apa saja yang harus aku lakukan untuk ke depannya, karena beberapa hari belakangan rencana yang sudah kususun selalu gagal.

Aku menghela nafas kasar, lalu beralih menatap sinar bulan yang begitu terang di luar jendela. Ya, bulan itu tampak bulat sempurna. Aku seketika berjalan mendekati jendela dan menghembuskan nafas panjang. Apakah aku bisa melakukannya? Sungguh aku tak punya jawaban. Jika aku bertanya pada bintang malam ini, apakah akan ada jawaban? Tidak ada salahnya juga, aku menautkan kedua tangan di bawah dagu dan memejamkan mata. Berharap sebuah kaba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status