Kasih Abadi

Kasih Abadi

Oleh:  mutiaradee  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
2 Peringkat
42Bab
4.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aku, Kasih Rinjani. Seorang siswa SMA yang sangat menyukai puisi. Bahkan dikehidupanku hanya berkutat tentang puisi, sahabat dan mama. Tidak ada kata cinta yang terlibat dalam kehidupanku. Kata itu hanya ku selipkan direntetan puisi yang kubuat. Ya, hanya dalam karyaku saja. Hingga suatu ketika aku bertemu dengan seorang siswa laki-laki bernama Abadi Dirgantara. Seorang Abadi Dirgantara yang tanpa sengaja singgah dikehidupanku berhasil memporakporandakan hatiku. Hati yang tidak pernah berpenghuni tiba-tiba saja menumbuhkan sebuah rasa benci yang perlahan menjadi cinta. Namun naasnya, takdir tidak memihak padaku dan Abadi. Tuhan justru mengaitkan aku dan Abadi dalam sebuah takdir kejam dengan dalih kebahagiaan. Lalu mampukah aku bertahan untuk tetap bersama Abadi? Atau haruskah aku pasrah dengan takdir Tuhan tanpa berusaha sama sekali?

Lihat lebih banyak
Kasih Abadi Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:12:19
0
user avatar
Aeris Park
Aaaa... Sehuuunnn....
2021-08-24 23:06:36
1
42 Bab
Prolog
“Kasih gue peringatin buat pergi jauh-jauh dari kehidupan gue! Atau lu nggak bakal bisa balik lagi ke kehidupan normal lu.”- Abadi Dirgantara - “Gue nggak mau jadi bayangan lu lagi.”- Dave - “Kehidupan gue sebelum ada lu mungkin nggak bahagia tapi nggak semenyakitkan sekarang.”- Kasih Rinjani - “Di mata lu hanya ada satu cewek yang nggak bisa gue geser sedikit kedudukannya di hati lu.”- Sedia Anandita - “Gadis puisi itu tanpa permisi mengalihkan perhatian gue untuk berada dijangkauan kehidupannya.”- Kala Dirandra - “Ketidakpeduliannya pada lingkungan sekitar justru membuat gue ingin mengenalnya lebih dekat.”- Senja Sasikirana - “Perubahan besar yang sering kali muncul tepat dihadapan gue sukses membuat gue tertarik mengamatinya.”- Megantara Ardhana -
Baca selengkapnya
Bab 1 Sebuah Kisah dari Sang Hujan
Sebuah kisah dari sang hujanYang jatuh namun tak terlukaYang jatuhnya ada namun letaknya tak beradaYang nyata namun kadang juga fanaDingin, namun tak akan abadiAbadi? Memang ada?Kata yang katanya akan bertahan lamaNamun faktanya tak ada lama yang berpijak di semestaHanya sebentar yang kadang suka kadang juga menyakitkanRuntuh sudah makna hujan dari aku sang penikmat aroma setelah kedatangannya "Kasih tidur gih, udah malem lho besok kan masuk sekolah?""Yah liburnya udah habis ya ma?""Kamu itu maunya libur terus. Udah gih tidur.""Iya mama."Kasih pun pergi tidur belum sempat menutup matanya, mamanya kembali membangunkannya."Kenapa ma? Baru juga Kasih mau tidur.""Itu jendela ditutup Kasih, kebiasaan deh.""Hehehe iya lupa ma.""Good night sayang.""Night too mama."Setelah menutup jendela kamarnya Kasih pun terlarut dalam dinginnya malam dan aroma petrichor yang memaksa masuk lewat lubang angin-angin di kama
Baca selengkapnya
Bab 2 Abadi Si Batu
Ini si Abadi kemana sih? Ditungguin dari tadi belum dateng dateng. Mana udah mau bel lagi. Berasa nggak guna banget gue diparkiran. Tu anak telat apa nggak masuk sih? Perasaan kemarin berangkat pagi banget eh ini giliran ditungguin nggak muncul muncul. Itulah berontak Kasih dalam hati bagaimana tidak ia nekat berangkat pagi dan menunggu Abadi dari pukul 06.00 sampai sekarang pukul 06.50 sedangkan 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Tanpa diduga kasih pun melihat Abadi memarkirkan motor disamping ia berdiri. Ia pun mengambil napas berat."Nih gue balikin duit lu 10 ribu."Abadi pun hanya melirik Kasih sekilas dan beranjak pergi. Tentu saja kasih tak menyerah begitu saja."Woi ini gue balikin duit lu. Gue nggak mau ya mati bawa hutang. Mana cuma 10 ribu lagi.""Gue nggak pernah ngutangin lu duit."Jawab Abadi dan pergi meninggaklkan kasih.Sedangkan Kasih masih terdiam membisu, ia bingung harus dengan cara apa ia mengembalikan uang milik Abadi. Sedetik kemudian sudut
Baca selengkapnya
Bab 3 Kisah Antares dan Azalea
Terlihat siluet seorang gadis menatap bintang bintang dari jendela kamarnya di lantai 2. Bintangnya berpijar bergantian namun selaras, bisiknya pada dirinya sendiri. "Kasih mama buatin coklat panas nih." Yah gadis itu adalah Kasih."Iya mama makasih ya.""Yaudah nanti jendelanya jangan lupa ditutup. Mama kebawah dulu.""Iya mama."Saat mamanya sudah pergi, Kasih pun melanjutkan kegiatannya melihat bintang malam dan menyesap coklat panasnya sedikit demi sedikit. Tiba tiba saja wajah kesal Abadi memenuhi pikirannya. Ia teringat kembali 2 hari terakhir yang ia habiskan bersama Abadi. Dari mulai menumpahkan kopi Abadi sampai mengejar ngejar Abadi untuk mengembalikan kopinya dalam bentuk uang."Ih kenapa gue jadi mikirin Abadi sih. Cowok ngeselin kayak gitu. Tapi keren juga sih dia, apalagi pas si Abadi mulai fokus sama dunianya. Ah pas basket juga, gila keren banget."Kasih pun teringat saat ia menemani Sedia latihan dan tanpa disengaja ia juga melihat Abadi b
Baca selengkapnya
Bab 4 Sinyal Baik
Semua mata tertuju pada Kasih yang sedang membacakan puisinya diiringi petikan gitar. Tentu saja Kala tak akan melewatkan perform Kasih kali ini. Ia selalu berada di tempat yang sama dan masih memakai seragam sekolahnya. Kasih pun mengakhiri performnya dengan lagu kuingin kau tau dari the overtunes. Sebelum menuruni panggung Kasih tersenyum manis pada Abadi yang seolah mengatakan bahwa performnya kali ini khusus untuk Abadi. Ya entah bagaimana Abadi bisa terduduk di cafe semesta. Setelah menuruni panggung Kasih pun mencoba mencari Abadi, namun ia tak lagi melihatnya. Yang ia temui justru kala yang tengah tersenyum manis padanya."Hai, Kasih.""Eh elu, lihat cowok yang tadi duduk di sini nggak?""Nggak tau, gue kan tadi cuma merhatiin elu. Emang siapa tu cowok?""Bukan siapa siapa. Btw ngapain lu di sini?""Lah kan gue fans pertama lu yang selalu setia melihat perform lu secara suka rela.""Iya deh iya percaya gue.""Btw lu pulang naik apa?""Angkot kayaknya."
Baca selengkapnya
Bab 5 Luluh
Aaauu. Teriak seseorang saat Kasih sedang pemanasan untuk jogging di lapangan basket dekat rumahnya. Kasih pun mencari sumber suara, betapa terkejutnya Kasih melihat Abadi yang sedang memegang pergelangan kakinya yang sedikit memerah. Kasih pun berlari kearah Abadi dan memecah keramaian yang mengelilingi Abadi."Abadi? Lu nggak apa apa?" Tanya Kasih cemas.Abadi pun hanya menatapnya bingung. Kasih pun tak menanggapi tatapan Abadi dan berusaha membopong Abadi dengan tubuh mungilnya."Bantuin kali. Napa pada diem semua sih." Teriak Kasih kepada teman Abadi yang hanya melihatnya kesusahan membopong tubuh Abadi. Akhirnya Kasih pun mendapatkan bantuan. Sesampainya di pinggir lapangan Kasih memegang kaki Abadi yang terluka."Sakit?" Tanya Kasih."Iyalah memar gini masak nggak sakit.""Ih kok nyolot sih.""Iya maaf. Oh iya lu cewek yang pernah ngejar ngejar gue kan?""Dih sok keren banget sih.""Yee lu yang ngejar gue. Sampe sekarang ni gue nggak inget pernah nga
Baca selengkapnya
Bab 6 Sekaleng Soda Dingin
"Abadi lepas! Tangan gue sakit."Abadi pun yang tanpa sadar mencengkram pergelangan Kasih begitu kuat setelah mendengar teriakan Kasih ia segera melepaskan cengkramannya. Namun karena terburu-buru ia justru melemparnya dengan kasar."Aauu." Rintih Kasih.Abadi pun hanya melirik sekilas pergelangan Kasih yang terlihat sedikit lebam. Abadi tahu semua itu kesalahannya. Apa perlu gue kompres tangannya Kasih? Ih tapi nanti dia GR."Bad, lu mau ngapain sih ngajak gue ke lapangan basket panas panas gini? Kalo mau berjemur jangan ajak-ajak gue."Abadi pun melihat sekeliling dan benar saja ia berada tepat di tengah lapangan basket. Lah ngapain juga gue bawa Kasih ke lapangan basket."Woi Abadi." Teriak Kasih tepat disamping telinga Abadi."Kasih itu mulut apa toa sih?""Lu ngapain nyeret gue kesini?""Iseng doang.""Tanggung jawab lu. Bentar lagi udah mau masuk. Perut gue masih kosong.""Makan lah.""Yaelah kalo sekarang gue jalan ke kantin pun udah ke bur
Baca selengkapnya
Bab 7 Sebungkus Permen Mint
Malam harinya seperti biasa Kasih membuka jendela kamarnya dan duduk didekatnya sambil memandang indahnya langit malam. Kemudian ia mengambil buku diary-nya dan tersepu malu. Kemudian Kasih beranjak dari tempat ternyamanya untuk mengambil tas sekolahnya dan duduk kembali ke tempat awal. Kasih pun mengambil bungkus permen mint bertuliskan “I miss you” Kasih kembali tersenyum malu-malu. Ia masih tidak habis pikir bagaimana seorang Abadi yang batu bisa berbuat seromantis ini. Gila ini kepala Abadi kebentur apaan yak kok bisa se sweet tadi. Ya meskipun rada cuek gitu tapi dia kan udah bantuin ngompres pergelangan tangan gue. Please Kasih lu jangan sampe kegeeren dulu, takutnya besok Abadi nya berubah. Kasih pun membuka buku diary miliknya dan menempelkan bungkus permen mint yang diberikan Abadi. Bodo amat di bilang lebay yang penting gue suka, kata mama kan gue harus mengikuti apa kata hati gue. Jadi mulai sekarang gue memutuskan untuk melakukan apapun yang gue suka selagi nggak merugik
Baca selengkapnya
Bab 8 Americano atau Latte
Saat bel istirahat berbunyi Kasih segera keluar kelas dan tanpa diduga di depan kelas sudah ada yang menunggunya. Bukan Abadi tapi Kala.“Hai Kasih.”“Kala ngapain lu di sini?”“Gue mau tanya sesuatu sama lu.”Tanpa Kala dan Kasih sadari ada dua pasang mata yang menemukan keberadaan mereka. Mungkin saja dua pasang mata tersebutmulai mencurigainya.“Senjaa.” Bisik Sedia sambil menarik lengan Senja.“Kenapa sih Di?”“Makanya itu buku simpen dulu.”“Yee terserah gue lah.”“Woi modelan kayak gini mau dapetin abang gue?”“Gini-gini gue pinter kali.”“Otak pinter tapi nggak bisa ngomong depan abang gue. Ditikung tahu rasa lu.”“Apa gunanya gue punya temen adiknya Kak Magenta.”“Ssst.”“Lu kenapa sih? Ini kenapa kita ngumpet. Udah kayak maling aja.”“Emang mau nyolong.”“Dosa woi.” Kata Senja sambil memukul belakang kepala Sedia.“Sakit anjir. Mau nyolong info maksudnya. Tuh lihat ada Kala sama Kasih.”“Lah terus? Samperin lah.”“Sen
Baca selengkapnya
Bab 9 Siapa Dave Sebenarnya
 Di parkiran café semesta, Magenta merasa ada yang aneh dengan Abadi. Apa mungkin? “Dave?” panggil Magenta dan Abadi menoleh kearahnya.Abadi yang menoleh kearah Magenta menatap Magenta dengan penuh kecurigaan. Namun Magenta langsung saja menyapa seseorang di belakang Abadi.“Apa kabar Dave?”“Magenta? Lu nongkrong di sini juga?”“Yoi ini mau balik. Gue duluan ya. Yuk Bad.”Abadi pun mengikuti Magenta di belakang.*** Setelah Abadi dan Magenta pulang, Kala juga berpamitan pulang. “Gue balik dulu ya.” “Hati-hati.” Kata Kasih.Kini perhatian Kasih dan Sedia tertuju pada Senja yang wajahnya kembali normalsetelah Magenta pulang. Bahkan sekarang ia bisa tersenyum manis mengingat perkataan Magenta sebelum pulang. “Hahahaha.” Terdengar tawa Kasih yang sangat keras.“Lu kenapa Kas?” Tanya Sedia heran.“Gila udah pengen ketawa aja gue dari tadi lihat tampangnya si Senja.”“Wkwkwkwk sama anjir. Ngakak banget gue h
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status