Share

Kedatangan Rehan

"Daffa ke mana, sih? Ini gue udah berpuluh-puluh abad nunggu di sini sampe lumutan. Dasar, Tai."

Aira sudah mondar-mandir sedari tadi, menunggu Daffa yang tidak kunjung terlihat batang hidungnya. Entah mengapa, akhir-akhir ini Daffa selalu saja telat datang ke parkiran. Hal itu tentu menaruh rasa curiga di benak Aira. Aids kini berulang kali mendengkus keras.

"Masa iya, sih, dia ke WC? Tapi bukannya tadi pas istirahat udah, ya?" tebak Aira ngawur, pasalnya tadi Daffa memang sudah ke toilet beberapa jam yang lalu.

Aira mengacak rambutnya. Kesal dan marah. "Arggh! Kenapa di nggak bilang dulu mau ke mana, sih? Nggak tau apa kalo gue khawatir."

Sebal karena berulang kali pula melihat ponsel yang tidak ada telepon masuk padahal sudah berapa kali dirinya menelepon. "Daffa, Daffa, ke mana, sih, lo? Gue udah chat lo berulang kali, tapi kenapa cuma centang dua abu-abu?"

"Jangan buat gue khawatir, deh, Daf," keluh Aira. Dia akhirnya memutuskan untuk duduk di salah satu kursi yang beruntungnya a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status