Share

Bab 14A

PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 14

Sampai di rumah, hampir menjelang maghrib. Aku berhenti sebentar di depan kamar Abang yang pintunya tertutup. Sunyi sekali. Aku tidak tahu apakah Abang sudah melihat video viral itu atau belum, tapi aku jelas yakin Abang ada di dalam, mungkin sedang merenungi semua kebucinannya selama ini.

"Eh, Emi?"

Mama keluar dari kamarnya, sudah memakai mukena. Mama kadang suka mengajak kami berdua sholat berjamaah di ruang khusus sholat, di ruang tengah. Sebuah bidang yang sengaja dibuat agak tinggi. Dulu saat Papa masih ada kami tak pernah melewatkan Sholat maghrib dan subuh berjamaah.

"Abang mana, Ma?"

"Ada di kamar. Ada apa sih, kok pulang-pulamg Abangmu langsung masuk kamar nggak keluar lagi? Oh ya makasih ya dasternya. Cantik banget."

Aku tersenyum. Ku dekatkan bibirku di telinga Mama.

"Abang dan Winda putus. Fix putus beneran kali ini Mam. Tapi ceritanya nanti ya. Aku mandi dulu."

"Serius kamu Em?"

"Seriuslah, Ma. Eh, rambut Emi bagus nggak Ma?"

Aku mengibas ram
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status