Share

Bab 17A

PACAR ABANGKU SAKIT JIWA 17

Winda menatapku sebentar, lalu tanpa kata-kata, dia masuk lebih dulu. Wajahnya tampak kesal, tak seperti biasanya yang selalu sumringah jika bertemu denganku. Kali ini, dia menata rambutnya yang hitam panjang menjadi sanggul kecil dengan sulur sulur rambut yang ikal di leher. Dia menatap gaun biru yang kupakai, yang nyaris saja berpindah ke tangannya. Lalu menatap Pak Arfan sejenak sebelum melenggang masuk. Sementara aku, tanpa sadar tanganku menggenggam erat tangan Pak Arfan.

"Jadi cewek yang mau dijodohin sama Bapak itu Winda?"

Pak Arfan balas menggenggam tanganku. Dia juga sepertinya agak terkejut.

"Saya nggak tahu. Tapi kalau benar dia, akan lebih bagus karena Papa dan Mama tidak mentoleransi wanita yang punya skandal."

"Apa orang tua Bapak juga main sosmed?"

"Kadang-kadang. Mereka bukan orang tua jompo. Bahkan mereka lebih up to date dari pada saya."

Mati aku. Bagaimana kalau kedua orang tua Pak Arfan sempat melihat aksiku dengan kantong daster itu? Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status