Home / Romansa / PAWANG HATI SANG TUAN MUDA / BAB. 33 Azrael dan Ailsa

Share

BAB. 33 Azrael dan Ailsa

last update Last Updated: 2025-09-27 22:14:37

Azrael dan Ailsa, bocah iseng di Gedung Brett Corp.

Pagi yang cerah diiringi hiruk pikuk Kota Jakarta menyelimuti gedung megah Brett Corp. Raynard, sang CEO baru saja selesai menghadiri meeting di luar kantor. Dengan langkah santai, pria tampan itu berjalan menuju gedung kantornya. Setelan jas hitamnya tampak rapi seperti biasa, memancarkan aura otoritas yang kuat.

Namun saat Raynard hendak mendekati pintu masuk utama, tiba-tiba saja,

“Bugh!” Sebuah botol plastik bekas air mineral melayang cepat dan mengenai kepalanya.

Raynard berhenti sejenak, mengaduh pelan sambil memegangi kepala yang terkena.

“Aduh! Siapa yang ….”

Belum selesai sang pria berbicara, terdengar suara tawa nyaring seorang bocah lelaki dari belakangnya.

“Ha-ha-ha! Rasain kamu, Paman! Kena serangan tiba-tiba dariku!” seru bocah itu dengan nada penuh kemenangan.

Raynard berbalik dengan ekspresi marah.

“Hei, anak nakal! Siapa yang mengajarimu tidak sopan pada orang dewasa?”

Namun, ketika dia melihat bocah lelaki itu le
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 40 Pertemuan Rahasia Kedua Ibu

    Pagi itu, di sebuah salon ternama di kawasan Jakarta Pusat, suasana tampak tenang dan eksklusif. Salon tersebut hanya menerima pelanggan VIP, sehingga privasi sangat terjaga. Dua wanita anggun duduk berdampingan di sebuah ruang privat, menikmati perawatan rambut mereka.Nyonya Olivia, ibunda Rayner, mengenakan gaun elegan berwarna pastel, dengan rambutnya yang sedang ditata oleh hair stylist profesional. Sementara itu, di sebelahnya, Nyonya Rina, ibunda Deborah, tampak mengenakan blus sutra berwarna biru lembut, menikmati masker wajah yang baru saja diaplikasikan oleh seorang beautician.Percakapan mereka pagi itu bukan sekadar obrolan ringan biasa, melainkan sebuah pertemuan rahasia yang membahas masa depan anak-anak mereka."Jeng Rina, aku sangat senang kita akhirnya bisa bertemu," ucap Nyonya Olivia dengan suara lembut. "Aku sudah lama ingin membicarakan ini denganmu."Nyonya Rina menghela napas pelan. "Aku juga, Jeng Olivia. Aku hanya tidak ingin ada masalah dengan Mas Riko, kam

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 39 Ada Harapan Baru

    Setelah pertemuan panjang dengan Zevan di restoran privat, Raynard merasa sedikit lebih tenang. Sebagai seorang pengacara terkenal, Zevan memberikan saran-saran yang masuk akal dan strategi hukum untuk menyelesaikan masalah pernikahan Rayner dan Deborah. Setidaknya, ada harapan untuk memperjuangkan hak Rayner sebagai suami yang sah.Sore itu, Raynard mengendarai mobil sportnya menuju rumahnya. Jalanan Jakarta yang cukup padat tidak mengurangi ketenangan hatinya kali ini. Biasanya, dia akan merasa frustasi dengan kemacetan, tapi kali ini pikirannya hanya dipenuhi oleh satu hal, bagaimana dirinya bisa membantu adik kembarnya untuk mendapatkan kembali istrinya.Saat memasuki area rumah mereka, gerbang otomatis terbuka, memperlihatkan halaman luas dan rumah mewah bergaya modern. Raynard memarkir mobilnya di garasi lalu keluar dengan langkah ringan. Begitu dia masuk ke dalam rumah, sang pria dapat melihat Rayner yang sedang duduk di ruang keluarga, menatap layar ponselnya dengan ekspresi k

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 38 Minta Bantuan Zevan

    Setelah selesai nongkrong bersama Rayner, Emir, dan Josh. Raynard pun memutuskan untuk bertemu teman lamanya saat sekolah dulu, untuk membicarakan perihal pernikahan Rayner dan Deborah.Sebuah restoran privat di Jakarta menjadi tempat pertemuan antara dua pria sukses yang dulu pernah berbagi bangku sekolah. Raynard, seorang CEO muda yang dikenal dengan kecerdasan dan ketegasannya, memasuki restoran dengan langkah percaya diri. Di sudut ruangan itu, seorang pria dengan jas hitam elegan dan postur tegap tengah menunggunya, Zevan Marvin, pengacara terkenal yang namanya sering muncul di berita hukum.Saat mata mereka bertemu, senyum lebar langsung menghiasi wajah masing-masing. Raynard berjalan mendekat, dan tanpa ragu, keduanya berjabat tangan erat sebelum saling merangkul."Zevan! Lama tidak bertemu, Bro! Aku lihat kamu makin sukses saja!" ucap Raynard sambil menepuk punggung sahabatnya."Raynard! Kamu juga! Semakin sukses! CEO muda yang penuh kharisma. Aku bangga padamu, Bro!" balas Z

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 37 Nongkrong Santai Sejenak

    Setelah pertemuan bisnis besar di sebuah ballroom hotel, Rayner Brett keluar dari gedung itu dengan langkah tenang, akan tetapi pikirannya masih dipenuhi oleh bayangan Tuan Riko yang meninggalkan ruangan dengan ekspresi sinis. Pria itu pun mulai menghela napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya.Di sampingnya, Raynard Brett, sang kakak kembar, berjalan dengan santai sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Meskipun tampak santai, Raynard sangat memahami kegelisahan yang melanda adiknya."Hei, Rayner," Raynard menepuk bahu adiknya. "Sudah cukup, seriusnya. Sekarang waktunya kita bersantai sebentar. Aku tahu restoran bagus dekat sini. Ayo kita makan."Rayner menoleh dengan ekspresi sedikit ragu. "Kamu yakin, Kak? Soalnya aku masih ada beberapa urusan yang harus diselesaikan."Raynard malah terkekeh. Mendengar ucapan adiknya yang menurutnya sangat lucu.Pria itu pun lalu berkata,“Rey, sejak kapan kamu berubah menjadi serius begini. Santai dikit lah!” tukas Raynar

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 36 Kecerdasan Rayner Brett

    Pagi yang cerah di salah satu sudut Kota Jakarta.Suasana di gedung perkantoran Brett TBK lebih sibuk dari biasanya. Para staf berlalu lalang dengan ritme yang cepat, memastikan semua keperluan sang CEO baru, Rayner Brett, telah siap. Hari ini adalah hari besar baginya, di mana pertemuan para pengusaha se-Kota Jakarta akan digelar di salah satu ballroom hotel mewah, dan Rayner dijadwalkan memberikan pidato utama tentang inovasi teknologi dalam dunia usaha, mewakili ayahnya, Tuan Zay yang berkedudukan sebagai Chairman Brett Group.Di dalam ruangannya, Rayner berdiri di depan cermin, merapikan jas abu-abu armani yang membalut tubuh tegapnya. Wajahnya mencerminkan ketenangan, akan tetapi sorot matanya penuh fokus. Tak jauh dari tempatnya berdiri, Emir, asisten pribadinya, mengecek jadwal sekali lagi melalui tablet di tangannya."Bos Rey, apakah Anda sudah siap untuk pidato pagi ini?" tanya Emir, memastikan keadaan atasannya.Rayner menoleh dengan ekspresi penuh keyakinan. "Aku sudah sia

  • PAWANG HATI SANG TUAN MUDA   BAB. 35 Azrael Adalah Miniatur Raynard

    Akhirnya setelah berjalan beberapa meter meninggalkan taman itu, sang nyonya besar sampai juga di gedung perkantoran milik keluarganya.Langkah anggun Nyonya Olivia menggema di sepanjang koridor marmer yang menuju ruang kebesaran suaminya, Tuan Zay, di Brett Group. Ruangan itu luas dan mewah, dengan dinding kaca yang memberikan pemandangan kota dari ketinggian. Langit-langit tinggi dengan lampu gantung kristal menambah kesan megah, sementara perabotan minimalis namun berkelas menghiasi ruangan.Di salah satu sudut, sebuah meja makan kecil namun elegan telah ditata rapi. Aneka hidangan khas Indonesia tersaji di atasnya. Diantaranya ada rendang daging sapi yang menggoda, ayam goreng lengkuas yang renyah, tumis kangkung terasi, tahu dan tempe bacem, serta dua piring nasi hangat yang mengepul. Aroma rempah-rempah memenuhi udara di dalam ruangan itu, menciptakan suasana yang nyaman dan mengundang selera.Saat pintu ruangan terbuka, Tuan Zay menoleh dan tersenyum hangat. Pria itu masih tam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status