Share

KEKHAWATIRAN SAHABAT

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-22 11:21:12

"Tidak. Aku minta maaf. Aku tadi khilaf, Nisa. Aku minta maaf. Kau boleh memukul aku agar kau bisa memaafkan aku, tapi untuk tawaran darimu, aku minta maaf, aku tidak bisa melakukannya. Aku khawatir, Clara marah dan minta berpisah, aku tidak mau itu terjadi. Lebih baik, rencana pertama saja kita lakukan, hanya akting, ya?"

Bagas berusaha untuk membuat Anisa tidak lagi marah padanya, dan Anisa sangat kecewa mendengar apa yang diucapkan oleh Bagas.

Namun, perempuan itu tidak bisa melakukan apapun untuk melancarkan aksi protes pada Bagas, khawatir, Bagas akan menjauh, dan tentu saja itu akan membuat Anisa akan sulit mendapatkan pria tersebut.

Enak saja. Sudah mencium, sudah memancing birahiku semakin besar, kamu seenaknya bilang kalau kamu cuma khilaf? Lihat saja, Bagas, aku akan buat kamu bertekuk lutut padaku....

Hati Anisa bicara seperti itu, sambil membenahi kerudung yang dipakainya.

"Aku harap, ketika kamu merasa, Clara tidak bisa membuat kamu bahagia, kau secepatnya sadar, Gas, k
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KEMBALI MENERIMA TAMPARAN!

    "Aku tidak nyaman mengatakannya padamu, karena barusan kau sudah memberikan aku peringatan jika aku mengatakan sesuatu tentang Anisa.""Katakan saja. Kalau aku memintamu untuk mengatakannya, katakan saja."Fauzi menarik napas sejenak mendengar desakan yang dilakukan oleh Bagas padanya, sampai kemudian...."Aku tidak tahu secara detail, tapi, Pak Gunawan bilang, karena kau bersahabat dekat dengan Anisa, maka, ia tidak ada kemauan bekerjasama lagi dengan perusahaanmu.""Apa hubungannya dengan Anisa? Meskipun mungkin ada, dia tetap harus profesional, kenapa seperti banci aja kedengarannya?""Sepertinya, ada masalah besar yang pernah terjadi dengan Pak Gunawan dan Anisa, Gas. Dan lebih baik, kamu tanyakan saja pada Anisa.""Anisa itu wanita rumahan, mana mungkin mengenal orang sekelas Pak Gunawan, mungkin Pak Gunawan saja yang salah menyimpulkan.""Kamu sudah lama tidak bertemu dengan Anisa, kan? Apakah kamu tahu saat dia putus kontak sama kamu, dia melalui kejadian apa saja?""Dia pulang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS TAK SEBURUK ITU?

    "Duh, kata sandinya kenapa berubah? Dia menggantinya?" gumam Clara sembari terus berpikir keras bagaimana caranya ia bisa membuka ponsel suaminya tersebut.Beberapa kata sandi yang biasanya digunakan oleh Bagas dan diketahuinya dicoba, tapi, Clara tidak berhasil sampai kemudian waktunya terbuang habis tanpa melakukan apapun untuk menghapus foto-foto yang ada di ponsel suaminya tersebut."Apa yang kau lakukan?" tanya Bagas yang ternyata sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah."Kenapa kata sandi kamu berubah?" Meskipun terkejut kepergok memegang ponsel Bagas, Clara berusaha untuk tenang.Bagas melangkah mendekati Clara dan menyambar ponselnya di tangan Clara dengan cepat. "Aku hanya tidak suka ponselku dibuka tanpa sepengetahuan dariku.""Termasuk aku?""Ya!""Kenapa jadi begitu? Bukankah biasanya juga aku dan kamu enggak keberatan memberitahu kata sandi?""Clara, apakah kamu sedang memeriksa ponsel suamimu sendiri?" tanya Bagas sambil mencengkram salah satu pund

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ADA YANG ANEH....

    "Ya, sebenarnya aku hanya ingin membenahi pernikahan kita. Aku enggak mau rumah tangga kita itu rusuh terus, kamu dan ibu selalu mempermasalahkan penampilan aku, tapi pekerjaan aku menuntut aku berpenampilan seperti itu, aku jadi bingung....""Perusahaanku belum bangkit, aku masih perlu bantuan kamu.""Jadi?""Seperti di awal, aku tidak mengizinkan kamu berpose dengan model pria, yang kemarin hanya satu kali, tidak ada selanjutnya. Kau harus menolaknya. Untuk penampilan, cobalah lebih giat mencari job dengan pakaian tertutup.""Jadi, aku tetap kerja?""Memangnya, kalau tidak jadi model, kamu bisa mengerjakan apa untuk dapat uang?""Mungkin, aku bisa jualan?"Bagas tertawa sumbang kembali mendengar ide yang disampaikan Clara. "Jualan apa? Gorengan? Sekarang apa-apa mahal, kamu harus bergelut dengan modal dan keuntungan yang tipis, sehari cuma dapat sepuluh ribu itu sih tidak cukup!""Kalau kita tinggal di rumah yang lebih kecil, mungkin -""Itu lagi, aku tidak mau pindah dari rumah in

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SARAN DARI ANISA

    "Apa? Ada Bagas?"Anisa terlihat sangat terkejut, hingga buru-buru ia kembali masuk ke dalam kamar yang ia biarkan terbuka, lalu mematikan musik yang tadi ia hanya kecilkan saja volume suaranya.Sang ibu yang melihat hal itu benar-benar hanya bisa geleng-geleng kepala. Merasa bingung bagaimana caranya agar ia bisa mengarahkan sang anak untuk bisa berprilaku seperti penampilannya ketika keluar dari rumah. "Bu! Suruh Bagas tunggu sebentar, bilangin aku lagi ngaji! Ya!"Suara Anisa membuyarkan lamunan prihatin yang ada di otak ibunya. "Ibu tidak mau berbohong!" tolak sang ibu yang langsung membuat mata Anisa seketika melotot mendengarnya."Jadi, Ibu mau bilang, kalau aku joget-joget, gitu?""Ibu akan cari alasan lain.""Kenapa sih, Ibu itu selalu ngeyel kalo aku minta tolong? Aku anak Ibu satu-satunya, kenapa Ibu-""Masih ada Hasnah anak Ibu, meskipun dia di pesantren, tapi Ibu tidak pernah melupakan dia, Anisa!""Hasnah? Dia cuma anak pungut, Ibu! Anak kandung Ibu itu aku! Aku satu-s

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    ANISA MENGAMUK!

    Tanpa disadari oleh Bagas, Anisa mencengkram tempat duduknya ketika mendengar apa yang diucapkannya.Apa, sih, kelebihan Clara itu? Dicintai banget sama Bagas? Dibandingkan aku yang disukai ibunya, masih sempurna aku daripada wanita itu, kalo saja ibu Bagas suka perempuan seksi, aku pasti akan berpenampilan lebih seksi dibandingkan Clara, sayang aja perempuan tua itu suka menantu alim, aku harus berjuang berat untuk berakting menjadi perempuan alim!Anisa menggerutu di dalam hati, sampai akhirnya...."Apa kamu lebih memilih aku untuk melakukan hal itu? Membujuk Pak Gunawan mungkin, biar kamu juga enggak pusing dengan kondisi perusahaan kamu?" katanya pada Bagas, dan Bagas buru-buru menolak. "Jangan. Kamu wanita syar'i, aku akan berdosa melibatkan kamu untuk hal ini, mana ada perempuan seperti kamu ditugaskan untuk mengajak pria bicara, tidak. Aku akan dimarahi ibuku kalau itu aku lakukan!" "Tapi, Bagas. Kalau itu bisa buat kamu jadi lebih baik, kenapa enggak? Kamu juga khawatir Clar

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA SEPERTI DIJUAL

    Untuk sesaat, Hasnah terdiam mendengar apa yang diceritakan oleh sang ibu angkat. Ia prihatin mendengarnya tapi tentu saja permasalahan yang sekarang membelit ibu angkatnya itu bukan permasalahan yang sederhana. Anisa adalah wanita yang keras kepala, itu yang diketahui Hasnah hingga ia sendiri memilih tinggal di pesantren daripada membuat situasi rumah menjadi ribut terus menerus karena Anisa selalu mempermasalahkan sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipermasalahkan. "Aku akan coba bicara dengan Anisa nanti di rumah, tapi, aku tidak menjamin aku berhasil, ya, Bu. Cuma aku akan berusaha." Akhirnya, Hasnah bicara demikian untuk mencoba menenangkan hati ibunya. Ibu Siti mengucapkan terima kasih pada sang anak mendengar apa yang diucapkan oleh Hasnah. Ia tahu, belum tentu Anisa akan menerima baik nasihat yang diberikan oleh Hasnah. Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk mencoba karena setiap saat hati manusia itu akan berubah. Ibu Siti berharap, ketika Hasnah bicara dengan san

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    BAGAS CEMBURU!

    "Apa kamu bilang? Aku mau jual kamu?" tanya Bagas tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang istri padanya. "Ya, kesannya kayak gitu, kamu kayak jual aku ke pebisnis lain.""Aku tidak menjual kamu! Aku hanya minta bantuan sama kamu, apa itu salah? Kamu suka melihat aku mati-matian bertahan seperti sekarang? Kalau perusahaan aku bisa bangkit lagi, aku tidak akan lagi meminta kamu buat bantu cari uang, kan?"Nada suara Bagas mulai meninggi ketika pria itu mengucapkan kalimat tersebut di hadapan Clara, membuat Clara menghela napas panjang dan akhirnya wanita itu tidak bisa menolak apa yang diinginkan oleh suaminya.***Clara sudah duduk di sebuah cafe di mana Bagas memintanya datang untuk melakukan pertemuan dengan salah satu target yang dibicarakannya.Menurut Bagas, orang yang akan ditemuinya kali ini adalah orang yang sangat berpengaruh di dunia bisnis hingga banyak sekali yang ingin bekerjasama dengan perusahaan orang tersebut.Meskipun setengah hati melakukan apa yang diingi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MENEMUI PRIA GENIT!

    "Kamu tidak mau membantu suami kamu sendiri?"Kemarahan Bagas yang tadi sempat menurun kini terpancing kembali hingga pria itu meninggikan suaranya lagi pada Clara.Membuat Clara mau tidak mau berusaha menahan diri untuk melanjutkan aksi protesnya karena mereka diperhatikan oleh beberapa orang yang keluar dan ingin masuk ke dalam cafe. "Baiklah, aku bantu, tapi aku enggak mau hal kayak gini terulang lagi! Kamu harus profesional! Jangan campur adukkan perasaan cemburu kamu dengan pekerjaan!""Aku cuma tidak suka dengan model pria itu daripada yang lain, jadi kau tidak perlu khawatir. Hal ini tidak akan terulang lagi."Clara hanya menghela napas mendengar janji Bagas. Ia segera beranjak ketika Bagas mengajaknya untuk naik ke atas motor. Bagas mengeluarkan motornya dari parkiran, sebelum naik ke atas motor, ia lagi-lagi mengingatkan Clara bahwa kali ini ia tidak akan bersikap seperti sekarang karena pria yang tidak ia sukai hanya satu, yaitu Sean.Bagas menegaskan pada Clara, bahwa kej

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27

Bab terbaru

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MENDAPAT TEMPAT

    "Aku tidak pernah bisa menerima kembali orang yang sudah mengkhianati aku, Sean. Aku bisa memaafkan, tapi untuk menerima lagi, aku tidak bisa."Sean menarik napas lega mendengar jawaban Clara yang melegakan hatinya."Ya. Seseorang yang sudah pernah berselingkuh memang tidak bisa diterima lagi karena akan mengulang apa yang ia lakukan, karena selingkuh itu bisa membuat pelakunya akan kembali berbuat atas nama khilaf.""Aku hanya ingin lepas dari Bagas, mungkin dengan begitu, aku bisa memulai hidup baru.""Aku akan membantu.""Sean, tidak perlu. Selama ini juga kamu sudah terlalu banyak membantuku, jangan melakukan sesuatu yang membahayakan reputasi mu apalagi kamu juga akan menikah, kamu-""Aku tidak akan menikah! Tidak akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai, kamu tidak perlu memikirkan masalah itu!"Sean tidak suka Clara membahas tentang perjodohan yang diatur oleh orang tuanya hingga Clara terpaksa tidak meneruskan ucapannya khawatir membuat Sean semakin tidak enak hati m

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MERASA TIDAK NYAMAN

    "Pi, kapan Papi pulang?" Sean tidak tahan untuk melontarkan pertanyaan, dan pertanyaan itu mampu membuat ayahnya dan Clara mengarahkan pandangan padanya."Oh, kamu sudah pulang? Darimana saja kamu?" tanya Pak Steven pada sang anak.Sean segera ikut bergabung dengan keduanya dengan duduk di dekat Clara yang saat itu terlihat tegang raut wajahnya."Aku sedang mengurus sesuatu, Pi.""Banyak wartawan di luar, ini karena kamu bertindak sembarangan, jika mereka menulis berita yang tidak-tidak, saham perusahaan kita akan anjlok, Sean!" ucap Pak Steven pada sang anak dengan raut wajah yang serius."Aku pastikan, mereka tidak akan melakukan hal itu, Pi.""Clara istri orang, kamu tidak bisa menyembunyikan dia terus menerus di sini."Pak Steven langsung bicara seperti itu dan Clara langsung menundukkan kepalanya dalam-dalam seolah tidak tahu akan bicara seperti apa menanggapi ucapan ayah Sean."Hanya sementara, Pi. Tidak lama. Sampai masalah dia selesai, itu saja.""Kamu bisa menyewakan tempat

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    KETERKEJUTAN SEAN

    "Aku mencintai Clara, Fauzi! Aku tidak akan pernah membiarkan dia dengan pria lain, titik!""Bagaimana dengan Clara terhadapmu? Dia dulu juga mencintaimu, dia pasti juga tidak mau kamu bersama dengan wanita lain, tapi nyatanya apa? Kamu sekarang poligami!""Diam! Kau ini temanku atau bukan? Aku itu minta dukungan, Fauzi, bukan ingin disudutkan!""Sudahlah. Tenangkan dirimu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Istrimu tidak kembali, bagaimana caranya kamu mengatasi itu semua?""Clara pasti dengan Sean! Aku yakin itu!""Tapi kamu ada buktinya tidak?""Bukti apa lagi? Jika Clara tidak bersama dengan Nina, pasti dia dengan Sean, hanya pria itu yang selalu ikut campur masalahku dengan Clara, karena dia menyukai Clara!""Bagas. Jika kamu memang curiga Sean ingin merusak hubunganmu dengan Clara, kau harus punya bukti, Sean anak Pak Steven, kalau Pak Steven tidak terima dengan apa yang kamu tuduhkan, maka dia bisa membuat mu berada dalam kesulitan sekejap mata."Bagas hanya bisa mengepalkan

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    SEMAKIN MEMANAS!

    "Aku datang menemui Anda di sini bukan ingin mengatakan istri Anda ada di mana, itu bukan urusanku, bukankah dia sudah pulang? Jika dia pergi lagi memangnya ada kaitannya dengan ku?" jawab Carli yang tahu tentang Sean yang mengantarkan Clara pulang tapi Clara melarikan diri lagi dari rumah karena Sean yang bercerita.Kalo emang Clara menjadi pelakor dalam pernikahan orang tua lu, gue kagak mungkin menyembunyikan Clara di rumah gue, Carli. Dia hanya korban, dan ini perlu diselidiki!Begitu kata Sean pada waktu itu saat Carli melancarkan aksi protes padanya, mengapa Sean mau menyembunyikan Clara di rumahnya padahal ada resiko besar jika wartawan tahu apa yang sudah dilakukannya.Karena tahu kepribadian Sean seperti apa, Carli percaya, Sean tidak mungkin berbuat sembarangan jika tidak ada tujuan yang jelas dan benar itu sebabnya meskipun kesal dengan Clara yang dianggapnya sebagai selingkuhan ayahnya, Carli berusaha untuk menahan diri untuk tidak ikut campur dengan apa yang sudah diputu

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELAKUKAN PERTEMUAN

    "Mungkin kalian salah lihat, tidak ada perempuan di rumah ini kecuali para pelayan dan ibuku, sesekali ada tapi keluarga di Jakarta yang datang, selebihnya tidak ada, mungkin saat itu yang kalian lihat adalah sepupuku."Sean terpaksa berbohong untuk menjawab pertanyaan para wartawan. Lalu ia menutup kaca mobilnya setelah itu segera memberikan isyarat pada para wartawan itu untuk menyingkir karena gerbang rumahnya sudah terbuka.Meski para wartawan itu tidak puas dengan jawaban Sean, tapi mereka terpaksa membiarkan mobil Sean masuk ke dalam pekarangan rumah besar tersebut dan akhirnya setelah itu pintu gerbang ditutup.Mereka kembali tidak bisa melihat situasi di dalam dengan bebas padahal mereka penasaran dengan perempuan yang perawakannya mirip Clara itu di dalam sana. Sean segera masuk ke dalam dan bergegas menutup pintunya, tidak mau sedikitpun para wartawan itu tahu bahwa ia menyembunyikan Clara di dalam."Clara. Jangan keluar. Ada banyak wartawan di luar, mereka melihat kamu ent

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIKELILINGI WARTAWAN!

    "Itu juga tidak bisa dipastikan sebenarnya.""Dengan kata lain, kemungkinan kalau dia punya itu memang benar, kan?""Bisa jadi, tapi Clara, meskipun demikian apakah kamu yakin akan selalu di bawah kuasanya hanya karena kamu khawatir video itu tersebar?""Apa yang harus aku lakukan, Sean? Selain patuh padanya apa yang bisa aku lakukan? Kamu kerja di dunia entertainment, kamu pasti sangat tahu perasaanku tentang itu.""Clara. Jika dia melakukan hal itu, kamu bisa melaporkan dia balik karena pencemaran nama baik."Clara menutup wajahnya dengan telapak tangannya mendengar apa yang diucapkan oleh Sean. Perempuan itu seolah tidak sanggup jika video itu terpublikasi dan semua orang bisa melihat apa yang dilakukannya. Ia benar-benar tidak punya mental untuk menerima situasi seperti itu."Kamu yang berhak menentukan apa yang akan kamu lakukan, hidup cuma sekali, Clara. Jangan sampai kamu hidup hanya untuk memuaskan orang lain saja yang sudah sangat jelas tidak pernah menghargai kamu."Suara S

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    MELARIKAN DIRI!

    Clara berusaha untuk melakukan perlawanan, dan itu semakin membuat Bagas kalap hingga ia juga semakin memperlakukan Clara dengan kasar. Apa yang dilakukan oleh Bagas benar-benar membuat Clara ikut membabi buta untuk mempertahankan dirinya agar tidak disentuh secara brutal oleh Bagas.Segala cara dilakukan oleh Clara tapi Bagas justru semakin merajalela untuk melakukan apa yang ia inginkan pada Clara. Bagas melakukan hal itu dengan kasar dan Clara tambah merasa keberatan hingga perempuan itu menendang bagian bawah perut sang suami dan Bagas seketika tersungkur menerima itu semua. Kesempatan itu digunakan oleh Clara untuk keluar dari kamar setelah menyambar tasnya yang berisi dompet dan ponselnya.Tanpa peduli Berlina yang berteriak ke arahnya, Clara terus keluar sebelum Bagas berhasil bangun dan mengejarnya. Clara juga tidak sempat membenahi pakaiannya hingga dua tangannya merapatkan pakaian itu sembari terus berlari ke arah jalan untuk pergi sejauh mungkin dari rumah. Saat itulah

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    TETAP DISALAHKAN!

    Sean segera mengusap wajahnya perlahan, tidak mau rasa perih itu membuat ia jadi hilang kendali dan merusak hubungan pertemanannya dengan Clara."Aku tahu. Kamu tenang saja. Yang penting sekarang, kamu sudah baikan, dan kamu harus mengusut ini sampai tuntas."Sean menanggapi beberapa menit setelahnya, usai ia mampu mengatasi perasaannya tentunya. Clara mengucapkan terima kasih. Pikirannya penuh sekarang. Meskipun ia menurut ketika Sean memintanya untuk makan, namun di hati, Clara benar-benar menyimpan amarah. Apakah benar, Anisa sedang berniat menjebak dirinya hingga ia hampir jatuh ke dalam pelukan Pak Christ?***"Darimana saja kamu?" Bagas langsung mengucapkan kalimat tersebut ketika melihat Clara pulang dengan wajah yang terlihat tidak nyaman dipandang."Aku mau bicara dengan Anisa!" katanya tanpa menjawab pertanyaan Bagas dan berniat menerobos Bagas untuk masuk ke dalam rumah, tapi Bagas mencengkram erat salah satu tangannya hingga gerakan Clara terhenti seketika."Aku bertanya

  • PELAKOR BERKEDOK SYAR'I    DIANGGAP PASANGAN

    Wajah Clara terlihat terkejut ketika mengucapkan kalimat itu pada Sean. Namun, Sean buru-buru menjelaskan, bahwa mereka tidak melakukan hubungan intim sama sekali hingga Clara menjadi lebih tenang sekarang. "Kita tidak melakukan apa-apa, Clara. Kecuali...."Sean menggantung ucapannya dan Clara yang tadi mulai tenang kini khawatir kembali."Kecuali apa?" tanya Clara seraya menatap wajah Sean tanpa berkedip. "Kecuali kecelakaan, tapi itu tidak masalah, kau sedang berada di bawah pengaruh obat perangsang itu, pasti sangat sulit untuk mengatasi, jadi aku paham.""Apa yang kita lakukan? Ah, maksudnya, apa yang aku lakukan padamu? Apakah aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak aku lakukan?" Wajah Clara semakin panik, dan Sean berusaha untuk meminta perempuan itu untuk kembali tenang.Namun, semakin diminta tenang, Clara justru terlihat semakin panik. "Aku sudah menikah, kamu lajang, kalau aku sampai melakukan sesuatu yang buruk sama kamu, mau ditaruh di mana wajahku? Aku malu, Sean!

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status