Share

BAB 17. HARIS MENGAMBIL SEMUA PERABOT

Setelah menutup telepon dari Mita, aku segera memasukkan ponsel ke dalam tas. Kemudian bersiap pamit pada Bu Wulan dan Pak Rayhan.

"Ada apa, Mir?" tanya Bu Wulan, raut wajahnya terlihat prihatin dan juga khawatir padaku. Begitu juga dengan Pak Rayhan, dia menatapku dengan pandangan yang sulit ku artikan.

"Nggak ada apa-apa, Bu. Tapi maaf Mira harus pulang sekarang," ucapku sambil mengambil totebag yang berisi cream wajah dari Bu Wulan, kemudian aku berdiri.

"Makasih banyak Bu Wulan. Mira pamit ya, Bu, Pak Rayhan. Assalamualaikum ...." ucapku kemudian mencium punggung Bu Wulan. Lalu bergegas berjalan ke luar.

Aku memacu motor dengan kecepatan sedang. Walaupun pikiranku sedang kacau, tapi aku tetap tidak mau gegabah. Berkendara dengan kecepatan tinggi apalagi dengan pikiran yang sedang tidak menentu, hanya akan mendatangkan masalah baru. Selain memikirkan keselamatan diri sendiri, tentu aku juga memikirkan keluargaku, orang-orang yang menyayangiku.

Aku memilih langsung pulang ke rumahku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status