Share

PASRAH

410

[Kapan pulang, Nduk?]

[Ibu dan adik-adik kangen. Ayahmu juga menanyakanmu saat kami mengunjunginya kemarin.]

[Kamu betah banget ya, di sana?]

[Oh, ya. Bagaimana tawaran Bu Slamet kemarin? Anaknya itu santri, Nduk. Setelah lulus pesantren langsung mengabdikan diri mengajar di pesantrennya. Ibu yakin ia bisa menjadi suami yang baik, dengan pengetahuan agamanya ia bisa membimbing kamu. Dia juga bukan orang asing bagi kamu, kalian suka main bersama saat kecil dulu.]

Kirani memejam setelah menutup laman pesannya tanpa menjawab pesan sang ibu. Ia mengerti sebagai seorang ibu pasti ingin segera melihat anaknya menikah. Apalagi ia anak pertama dan sudah pernah gagal menikah. Mungkin sang ibu takut anggapan jika pernah gagal menikah, maka akan sulit mendapat jodoh lagi akan terjadi dengan dirinya.

Sungguh, ia belum terpikir untuk menjalin hubungan serius dengan lawan jenis. Karenanya malas jika sang ibu sudah membahas perihal jodohnya. Bukan apa-apa, kejadian malam itu masih menyisaka
Rosemala

YUK, BACA JUGA CERITA TERBARU SAYA, JUDULNYA DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
bungameyzia
sebenarnya kalau dipikir2, emang kirani ini yang sombongnya ketinggian, sekarang merasa seolah dia dihakimi. yang paling sedih. team amanda
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status