Share

Bab 64. Amnesia

Bu,” lirih Lina mencekal tangan Ibunya untuk menghentikan.

“Kenapa, Lin?“

Lina menggeleng pelan.

“Maksudmu apa, Lin. Kita harus cepat bertindak sebelum mereka pulang. Hampir habis nasib kita!“

“Tapi, Bu.“ Lina masih kekeh memegang erat tangan Ibunya.

“Sudah, ayo!“ Mbok Inah menghempaskan tangan Lina agak kasar, ia berdiri dan melangkah ke arah kamar Rendi.

Dengan melangkah gontai Lina mengikuti dari belakang perasaannya lesu.

Ingin sekali jujur ke ibunya, tapi takut untuk bicara.

Lina memilin ujung bajunya dan menatap setiap gerak-gerik Ibunya yang sedang berjongkok menatap jeli ke arah lantai.

Ia tersenyum getir menatap Ibunya yang kegirangan mendapatkan apa yang dicari.

“Lin, lihat! Ibu sudah mendapatkan,” terang Inah dengan mata yang berbinar.

“Bu,” lirih Lina.

“Ayo, kita kembali ke kamar. Kita selamanya tetap di rumah ini! Tidak akan ada yang bisa mengusir kita.“ Dengan mantap Inah berjalan ke arah kamarnya dengan tangan satunya yang dia naikkan ke atas.

“Bu, Lina ingin berkata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status