Home / Urban / PEMBALASAN MANTU KAMPUNGAN / Sedikit Catatan Tentang Harta Pusaka Di Minangkabau

Share

Sedikit Catatan Tentang Harta Pusaka Di Minangkabau

Author: Rytíř
last update Last Updated: 2022-10-31 00:47:46

Ini merupakan catatan penulis (bebas coin), sebagai pendukung agar pembaca bisa lebih memahami konflik yang terjadi di cerita ini terkait harta warisan. Dulu sempat terjadi antara Keluarga Yusuf dan Keluarga Mila, dan mungkin akan kembali lagi terjadi di keluarga lainnya dengan pemicu yang berbeda.

  

“Bagi yang rasanya malas membacanya, boleh di skip saja dan lanjutkan ke chapter berikutnya”

  

Di dalam adat Minangkabau, terdapat tiga jenis peninggalan yang diserahkan oleh pendahulu terhadap para generasi penerus. Yang pertama adalah “sako”, yang berarti gelar, yang akan diturunkan pada setiap laki-laki yang sudah menikah. Ini hampir tak pernah ada masalah, karena hanya menyangkut gelar yang akan disandang oleh seorang laki-laki.

  

Namun seperti biasanya, masalah itu baru muncul ketika sudah menyangkut “harta”.

  

Selain “Sako” tadi, ada lagi istilah “Pusako” yang berarti harta pusaka. Terdapat dua jenis harta pusaka. Yang pertama adalah “Pusako Tinggi” atau harta pusaka utama yang diturunkan pada anak perempuan tertua di Rumah Gadang. Yang terakhir adalah “Pusako Randah”, yang merupakan harta warisan yang diturunkan secara hukum Faraid (menurut hukum waris sesuai syariat).

  

Namun mengenai “Pusaka Tinggi” dan “Pusaka Rendah” ini, bahkan banyak orang minang sendiri yang salah kaprah. Teramat sering ini menjadi sumber konflik dan pertikaian dalam keluarga.

  

Konsep Pusaka Rendah tak begitu rumit, karena ini merupakan harta milik pribadi orang tua dari hasil pencarian mereka, yang ketentuannya nanti diwariskan pada keturunan dengan sistem syarak (syariat Islam).

  

Sementara Pusaka Tinggi, sejatinya tak ada pemilik tunggalnya. Ianya merupakan harta kaum yang dititipkan oleh nenek moyang dengan konsep mewariskan amanah, bukan dengan mewariskan kepemilikan. Pemegang amanah terdahulu akan menurunkannya pada pemegang amanah generasi berikutnya. Dan ini diturunkan secara matrilineal pada anak perempuan tertua yang diharuskan menetap di Rumah Gadang untuk menjaga amanah tersebut.

  

Namun banyak yang keliru, beranggapan bahwa harta warisan di Minangkabau hanya dibagi-bagi pada anak perempuan. Ini adalah kesalahan fatal, baik dari segi adat maupun dari segi syariat.

  

Sejatinya, hanya anak perempuan tertua yang “menerima amanah” atas Pusaka Tinggi ini. Ini sebuah bentuk perpindahan amanah, bukan perpindahan hak milik. Jadi akan salah besar jika harta ini dianggap berpindah kepemilikan ke anak perempuan, atau dianggap harta itu menjadi milik si A atau si B. Perempuan tertua ini hanya memegang amanah, tidak memegang kepemilikan.

  

Bentuk Pusaka Tinggi dapat berupa tanah pusaka serta Rumah Gadang utama yang berdiri di atasnya. Anak tertua yang menerima amanah akan menetap di Rumah Gadang sebagai penjaga amanah, sebelum nanti diserahkan lagi pada perempuan tertua di generasi penerus.

  

Dari permasalahan inilah, sengketa soal tanah warisan sering berlarut-larut di tengah masyarakat minang. Tak bisa membedakan mana yang harta pusaka dari nenek moyang untuk kaum (Pusaka Tinggi), dan mana harta milik orang tua hasil pencarian mereka pribadi untuk keluarga kecilnya (Pusaka Rendah).

  

Sebagai perbandingan untuk cerita di dalam buku “Pembalasan Mantu Kampungngan” sejauh ini, saya beri sedikit lagi contoh perbedaan Pusaka Tinggi dan Pusaka Rendah.

  

Dua bidang tanah yang ditinggalkan oleh ayahnya Yusuf.

  

Ini semua diperoleh dari hasil pencarian pribadi ayahnya Yusuf. Semua harta ini tak bisa dinggap sebagai harta pusaka tinggi, tapi milik pribadi keluarga Yusuf.

  

Namun Mila dan Rendy sempat salah kaprah, menganggap tanah yang mereka tempati itu merupakan tanah pusaka. Rendy berpikir itu akan diturunkan pada Mila. Sejatinya tidak. Tanah itu milik pribadi ayah Yusuf dari hasil usahanya, dan hanya akan diwariskan secara syariat Islam, yang berarti hanya turun ke keluarga Yusuf saja (Mak Sannah, Yusuf, dan Aisyah)

  

Meskipun ayah Yusuf dan Ibu Mila satu rumpun dalam satu kekerabatan Rumah Gadang, harta peninggalan ayah Yusuf itu tak akan bisa beralih ke pihak Mila. Kenyataannya, keluarga mereka ini sama sekali tak memiliki harta pusaka, tidak juga memiliki Rumah Gadang. Karena keluarga mereka di generasi sebelumnya sudah terpecah-pecah tak jelas.

  

Bisa jadi di masa lalu perpecahan itu dipicu oleh sebagian pihak yang telah menjual tanah pusaka, sehinga rumpun keluarga itu jadi berantakan.

  

Ini salah satu akibat jika tanah pusaka di jual dan dibagi-bagi. Generasi penerusnya akan terlantar, terpecah-pecah dan tak memiliki tanah pusaka maupun Rumah Gadang lagi untuk pulang.

  

Contoh pada harta di keluarga Harmoko

  

Di keluarga Harmoko mungkin sedikit lebih rumit. Karena Rosdiana memegang amanah untuk harta Pusaka Tinggi, berupa tanah yang dia tempati, serta Rumah Gadang di mana Rosdiana dan Harmoko tinggal.

  

Sementara di sisi lain, Baik Rosdiana maupun Harmoko juga memiliki harta sendiri atas pencarian mereka (dari bisnis distribusi hasil pertanian).

  

Sebagai contoh perbedaan hartanya. Semua rezeki yang dikumpulkan oleh Rosdiana dan Harmoko lewat bisnis distribusinya adalah milik pribadi mereka. Jika mereka nanti meninggal, harta yang ditinggalkan adalah Pusaka Rendah, dibagi sesuai hukum Faraid.

  

Namun satu rumah kos yang dibangun di atas Tanah Pusaka itu tidak bisa dikatakan milik pribadi Rosdiana dan Harmoko. Rosdiana sebagai pemegang amanah boleh mengelolanya. Namun manfaat dari pengelolaan itu harus dia gunakan untuk menyantuni kerabatnya yang lain (keluarga pihak Rosdiana).

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • PEMBALASAN MANTU KAMPUNGAN   103 - Pembalasan Mantu Kampungan

    Selang beberapa minggu, kepolisian masih saja belum menemukan keberadaan satu preman yang jadi buronan tersebut. Tentu mereka sadar juga, satu preman itu pasti sudah melarikan diri keluar dari provinsi. Atau mungkin keluar dari pulau Sumatera. Begitu juga dengan laporan orang hilang atas David dan Rani, sampai sekarang belum juga mendapatkan kabar. Kehilangan mereka berdua, sedikit banyak telah memancing dugaan dari tim penyelidik. Pasalnya, mereka masih satu keluarga. Pihak kepolisian menduga hilangnya dua orang tersebut mungkin karena mereka juga telah menjadi target dari orang yang sama yang ingin mencelakai Yusuf. Namun Harmoko meyakinkan polisi bahwa itu tak mungkin ada hubungannya dengan insiden yang menimpa Yusuf. “Kami masih sedang mengusahakannya dalam dua minggu ini. Apa Bapak yakin ini tak ada hubungannya dengan hal yang menimpa menantu Bapak yang seorang lagi?” tanya polisi pada Harmoko. Harmoko pun mendekatkan duduknya pada petugas polisi itu, seperti ingin berkata se

  • PEMBALASAN MANTU KAMPUNGAN   102 - Buronan

    Sore harinya, dua orang petugas dari kepolisian mendatangi rumah sakit di mana Yusuf di rawat. Salah satu dari mereka langsung meminta untuk melepaskan borgol Bobby.“Kenapa di borgol?” tanyanya.“Lah tadi katanya suruh tahan dulu di sini.”Petugas itu hanya memasang wajah memelas dan kemudian masuk ke dalam ruang perawatan untuk mendatangi Yusuf. Kebetulan pada saat itu Yusuf sudah kembali bangun dan sedang makan disuapi ibunya.Polisi yang baru datang itu juga meminta petugas yang menjaga untuk melepaskan borgol di tangan Yusuf. Setelah itu, dia kemudian memberikan sedikit keterangan mengenai kasus yang sedang mereka selidiki.“Kami menemukan luka-luka di bagian kaki. Otot-otot di belakang tumit mereka putus. Begitu juga di bagian lutut dan pangkal lengan. Apa saudara yang melakukannya?”Mak Sannah terdiam mendengar pertanyaan polisi terhadap anaknya itu, dan langsung meletakkan piring makanan di atas meja. Yusuf menepuk lembut lengan ibunya, dan tersenyum seakan mengatakan tak perl

  • PEMBALASAN MANTU KAMPUNGAN   101 - Maafkan Aku

    Di gerbang, Rani sempat berpas-pasan dengan Cindy yang kembali dengan motor maticnya. Cindy langsung berhenti di gerbang itu, dan bertanya pada Rani.“Ran, mau ke rumah sakit?” tanyanya.Namun Rani tak menyahut dan terus berlalu.Cindy mengerutkan wajahnya sedikit. Dia tak yakin kalau raut wajah Rani yang tengah diliputi kepiluan itu karena rasa simpati soal apa yang terjadi dengan Yusuf.Sesaat dia berpikir, apa mungkin Rani seperti itu karena mendapatkan kabar buruk. Namun dia tak juga bisa menerima kemungkinan itu, karena baru saja dia sudah mendapatkan berita dari Rayna soal kondisi Yusuf.Dia pun berlalu, dan kembali mengarak motor maticnya itu memasuki perkarangan rumah. Hingga kemudian perhatiannya tertuju pada pintu rumah Rani yang dibiarkan terbuka. Dari situ, baru Cindy menyadari ibunya yang sudah tergeletak di teras rumah.“Buu!”Dia langsung menelantarkan motor, dan bergegas ke teras rumah tersebut. Dia sempat mendapati sebelah lengan ibunya bergerak seperti orang ayan. Ha

  • PEMBALASAN MANTU KAMPUNGAN   100 - Kesalahpahaman

    Kebetulan, daun pintu itu sedikit terbuka. Dan Rosdiana langsung saja mendorong pintu itu lebar-lebar, kemudian berlagak pinggang di sana. Anehnya, David dan Rani sama sekali tak menunjukkan wajah bersalahnya. Gelak tawa mereka hanya terurai sedikit saja, dan menoleh ke arah Rosdiana dengan sedikit kesan pangling. Toh, pikir mereka selama ini Rosdiana sangat membenci Yusuf sebenci-bencinya sampai tak memiliki empati lagi. Setidaknya itu dipikiran mereka. Namun tidak, Rosdiana langsung membentak David begitu keras. “Dasar setan! Keluar kau dari rumah ini!” Rani terkejut, dan wajahnya pun langsung pucat. Dia bergegas menghampiri ibunya dengan kegamangan tergambar di wajahnya. “Bu, kenapa Ibu tiba-tiba...” “Diam kau!” bentak Rosdiana. Rani pun terkenjut, bahkan tergerak mundur menerima semprotan amarah dari ibunya itu. Dia sudah sering melihat ibunya itu marah-marah. Tapi baru kali ini dia yang dimarahi. Satu tangan Rosdiana pun bergemetaran menunjuk ke arah David. Emosinya begitu

  • PEMBALASAN MANTU KAMPUNGAN   099 - Gelak Tawa

    Harmoko yang menyadari kedatangan istrinya itu, langsung bergegas keluar. Dia berlalu sesaat melewati Rayna dengan tatapan tak senang.Tentu Rayna pun diliputi perasaan bersalah. Karena bagaimanapun, Rosdiana tetap ibu kandunganya. Dia pun kembali masuk menghampiri suaminya dengan perasaan campur aduk.Hingga tiba-tiba, si petugas polisi yang sedang berjaga di sana mengatakan sesuatu yang cukup penting untuk Rayna.“Aku pikir mungkin Ibu dan keluarga perlu mencari pengacara. Ini hanya saran saya secara pribadi saja untuk berjaga-jaga, siapa tahu masalah ini akan lebih rumit untuk suami Ibu nantinya.”Rayna hanya menoleh sesaat, dan memberikan satu anggukan tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia masih tak senang dengan petugas tersebut karena telah memborgol suaminya.Meski begitu, sepertinya sekarang dia mulai sedikit bisa memahami kalau polisi tersebut sama sekali tak memiliki pandangan buruk terhadap Yusuf.Di koridor, Harmoko mencoba menyusul istrinya. Dia menahan bahu Rosdiana dari

  • PEMBALASAN MANTU KAMPUNGAN   098 - Rasa Bersalah

    Polisi pun datang, namun tak seorang di sana kecuali beberapa mayat yang tergeletak di semak-semak. Satu petugas langsung melakukan panggilan dan meminta bantuan ke Polres Kota Padang.Tak hanya itu, dia juga melakukan panggilan pada satu rekannya yang masih berada di rumah sakit menjaga Yusuf dan Bobby.“Apa laki-laki itu masih bersamamu?”[Ya!]“Tahan dulu dia untuk sementara waktu. Kami menemukan mayat di sini. Orang-orang yang katanya sempat mereka lumpuhkan ternyata sudah mati.”Tanpa melakukan penyelidikan lebih jauh, tentu masih terlalu dini bagi mereka untuk menilai kalau Bobby dan Yusuf lah pembunuhnya. Namun tetap saja, mereka berdua saat ini menjadi satu-satunya tersangka. Karena Bobby sendiri telah mengaku bahwa mereka yang melumpuhkan preman-preman tersebut.Satu petugas polisi mencoba mengamati mayat-mayat tersebut secara seksama tanpa menyentuhnya. Dia mendapati tubuh-tubuh preman itu penuh luka, baik di bagian lengan maupun kaki..Namun satu luka yang jelas fatal yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status