Beranda / Pendekar / PENDEKAR 7 WARNA / AKSI NEKAT CUNG SIN

Share

AKSI NEKAT CUNG SIN

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-02 12:12:58

Wajah Cang San berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Cung Sin dengan lantang seperti tadi. Rahangnya mengeras, telapak tangannya mengepal, ia seolah tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak mendamprat Cung Sin, namun sedapat mungkin ia berusaha untuk menahan amarah lantaran ia tidak mau bertindak tanpa berpikir karena didera perasaan marahnya.

"Kau tidak bisa menjadi penerus utama perguruan ini, Cung Sin, karena kau tidak bisa menyentuh bulu angsa itu."

"Hanya selembar bulu! Jika tidak bisa disentuh ya biarkan saja! Kenapa aku harus mendapatkan resiko tidak bisa menjadi penerus? Sekarang, terserah Ayah, aku akan membeberkan rahasia Ayah, atau Ayah memberikan kekuasaan itu padaku!"

"Kau mengancam ku, Cung Sin?"

"Aku terpaksa, Ayah! Kau yang membuat ku seperti ini, aku sudah muak dianaktirikan olehmu!"

"Sebenarnya, itu hanya perasaan mu saja, kau hanya iri dengan adikmu padahal dia tidak pernah berprilaku buruk padamu."

"Aku tidak peduli! Aku tidak peduli dengan pendapat mu lagi! J
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • PENDEKAR 7 WARNA    AKSI NEKAT CUNG SIN

    Wajah Cang San berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Cung Sin dengan lantang seperti tadi. Rahangnya mengeras, telapak tangannya mengepal, ia seolah tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak mendamprat Cung Sin, namun sedapat mungkin ia berusaha untuk menahan amarah lantaran ia tidak mau bertindak tanpa berpikir karena didera perasaan marahnya."Kau tidak bisa menjadi penerus utama perguruan ini, Cung Sin, karena kau tidak bisa menyentuh bulu angsa itu.""Hanya selembar bulu! Jika tidak bisa disentuh ya biarkan saja! Kenapa aku harus mendapatkan resiko tidak bisa menjadi penerus? Sekarang, terserah Ayah, aku akan membeberkan rahasia Ayah, atau Ayah memberikan kekuasaan itu padaku!""Kau mengancam ku, Cung Sin?""Aku terpaksa, Ayah! Kau yang membuat ku seperti ini, aku sudah muak dianaktirikan olehmu!""Sebenarnya, itu hanya perasaan mu saja, kau hanya iri dengan adikmu padahal dia tidak pernah berprilaku buruk padamu.""Aku tidak peduli! Aku tidak peduli dengan pendapat mu lagi! J

  • PENDEKAR 7 WARNA    RAHASIA YANG TERBONGKAR

    "Maaf, bukan bermaksud demikian, aku memang tidak bisa menyimpan ingatan dengan baik. Tapi, aku berjanji lain kali hal-hal penting yang harus diingat, akan aku catat agar tidak terlupakan." Cung Sin berusaha untuk membujuk sang ayah, agar ayahnya tidak terlanjur murka padanya. Dan mendengar apa yang dikatakan oleh Cung Sin, Cang San menarik napas berat."Seorang pemimpin harus tahu segala situasi, Cung Sin, kau juga tidak bisa sembarangan melupakan sesuatu yang penting, kau ingat itu?" kritik Cang San pada sang anak."Aku mengerti, Ayah. Aku minta maaf, aku berjanji tidak akan bersikap seperti itu lagi.""Perguruan ini diberikan nama Perguruan Angsa Putih, karena yang memberikan wewenang perguruan ini berdiri adalah seseorang yang rela merubah dirinya menjadi seekor angsa putih karena tertipu oleh ketamakan para pengikut aliran hitam.""Jadi, saat Ayah mendirikan perguruan ini, apakah orang itu berperan penting untuk membuat perguruan ini berdiri?""Benar. Dia bukan manusia. Dia seor

  • PENDEKAR 7 WARNA    TIDAK BISA MENYENTUH

    Mendengar sang anak mendesaknya sedemikian rupa, Cang San menatap wajah Cung Sin dengan tatapan mata serius seolah ia tidak mau apa yang dikatakannya nanti dianggap tidak bersungguh-sungguh."Jika kau dan Cang Sin tidak memenuhi syarat, untuk sementara, aku yang akan terus memimpin perguruan ini sampai ada salah satu dari kalian yang bisa melakukannya.""Apa? Ayah tidak salah?"Cung Sin sangat terkejut dengan apa yang ia dengar dari sang ayah, hingga ia menatap ayahnya dengan dua mata melotot berharap ayahnya tidak bersungguh-sungguh saat mengucapkan kalimat tadi.Namun, dari sorot mata sampai wajahnya, Cung Sin bisa melihat, ayahnya benar-benar serius. Hingga ia murka dengan semua yang dikatakan oleh ayahnya meskipun ia masih berusaha untuk menahan kemarahannya tersebut."Ayah! Ayah jangan asal ambil keputusan. Kaisar ingin perguruan kita memimpin penyerangan dan penumpasan pada sekelompok orang-orang di aliran hitam itu, kesehatan Ayah sudah tidak baik, tidak akan bisa melakukan itu

  • PENDEKAR 7 WARNA    DESAKAN CUNG SIN

    Cang San menarik napas ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Cung Sin, ia tidak mungkin mengatakan pada Cung Sin bahwa ia menunda pertemuan karena menunggu Cang Sin. Karena sampai saat ini pun, Cung Sin tidak tahu kalau sang adik kembar sebenarnya sedang keluar perguruan bukan di ruang khusus untuk melakukan perenungan seperti yang dikatakan olehnya.Cung Sin memang banyak mengalami perubahan, tapi secara emosional dia masih sangat meledak-ledak, berbeda dengan Cang Sin bisa mengendalikan diri, meskipun sedang marah, hal ini yang membuat aku sedikit ragu, apakah Cung Sin bisa menjadi pemimpin inti. Andai saja Cang Sin tidak terkutuk, alangkah baiknya....Hati Cang San bicara demikian sembari mengusap wajahnya dengan kasar."Keluarlah, persiapkan diri untuk pertemuan darurat."Cang San meminta Cung Sin untuk keluar dari ruangannya agar ia bisa sedikit menenangkan diri, namun, Cung Sin justru tidak bergerak sama sekali."Masih ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Cang San pada Cung S

  • PENDEKAR 7 WARNA    CANG SIN DIMINTA KEMBALI

    "Kenapa tidak bisa?" Kedua mata Cang Sin yang tadi terpejam mendadak terbuka kembali karena heran saat ia berusaha untuk melakukan komunikasi batin dengan Im Kwan ia gagal. Ini membuat Dewi Lembah Seribu Obat yang mengikutinya tersenyum."Bukankah tadi aku sudah bilang padamu, dia tidak mau lagi menunggumu?" katanya dan itu membuat Cang Sin mengeratkan kepalan tangannya mendengar semuanya.Akan tetapi, Cang Sin tidak menanggapi hal itu, melainkan kembali berusaha untuk menghubungi lagi Im Kwan secara batin.Kali ini pun, Cang Sin gagal, sehingga ia segera beralih untuk melakukan komunikasi dengan ayahnya. (Ayah, kau mendengar suaraku?)Cang Sin langsung melontarkan pertanyaan itu ketika usahanya untuk menghubungi sang ayah secara batin berhasil.(Ya. Ada apa?)Cang Sin menarik napas lega ketika ia mendengar suara ayahnya merespon perkataannya. Ia segera menceritakan semua yang ia alami termasuk situasi desa yang kacau karena diserang para perampok.Semua diceritakan oleh Cang Sin

  • PENDEKAR 7 WARNA    KEKHAWATIRAN CANG SIN

    Perempuan dari alam gaib itu menampakkan wujud di hadapan Cang Sin hingga Cang Sin sadar, Dewi Lembah Seribu Obat pasti sedang ingin berdebat dengannya. Apakah dia masih marah karena aku mengabaikan apa yang dia mau?Ada pertanyaan seperti itu dibisikkan Cang Sin di dalam hati.Meskipun heran dengan kemunculan sang perempuan gaib tersebut, Cang Sin tetap berusaha untuk bersikap tenang."Ada apa, Dewi?" tanyanya, tanpa peduli, saat ini wujud perempuan itu bisa dilihat orang lain atau hanya matanya saja. Toh, itu urusan Dewi Lembah Seribu Obat, Cang Sin tidak akan ikut campur masalah orang lain."Hentikan semua usahamu, Cang Sin!" Tanpa basa-basi, Dewi Lembah Seribu Obat langsung mengucapkan hal itu pada Cang Sin.Mendengar apa yang diucapkan oleh Dewi Lembah Seribu Obat, Cang Sin mengerutkan keningnya, merasa heran apakah perempuan dari alam gaib itu bicara seperti itu karena perdebatan mereka beberapa saat yang lalu?"Dewi, aku tahu kau sedang marah, tapi aku juga punya pikiran sen

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status